Affair - 12

425 84 3
                                    


Siang hari yang panas membuat mood Kai tidak baik, belum lagi bayangan ice cream dan banana cake memenuhi fikiran nya yang mana membuat mood nya semakin tidak baik. Di rumah nya sekarang hanya tinggal Bibi Sohye dan wanita tua itu tidak mungkin membelikkan dua makanan itu mengingat bagaimana sifat Chanyeol yang super protefktif kepadanya.

"Ahhh, aku ingin ice cream dan banana cake. Bagaimana ini baby? Daddy mu sedang meeting di Incheon dan Pama Taewoo sedang cuti otomatis Bibi Sohye tidak mungkin membelikan untuk Mommy. Bagaimana ini? Apa kita suruh beli Appa mu saja, hmm?" tanya Kai kepada gundukan besar di perut nya.

"...."

"Baiklah. Mommy akan hubungi Appa mu dulu. Kau juga pasti merindukan nya kan?" tanya Kai lagi.

"..."

"Baik.. baik.. Mommy hubungi Appa mu. Kau sungguh tidak sabaran." ucap nya lagi padahal tidak ada balasan dari perut nya.

Kai pun mencoba menghubungi Appa si baby. Jangan lupa dia mengaktifkaan loudspeaker supaya si baby bisa mendengar suara Appa nya.

"Yeoboseyeo?" ucap si Appa dari sebrang sana.

"Apa kau sibuk?"

"Tidak, ada apa sayang?" tanya nya lembut.

"Hmm, baby.. ice cream.. banana cake.. bukan kah itu enak?" ucap Kai memberi kode. Takut-takut si Appa nya tidak mau membelikan nya.

"Apa baby ingin itu semua? Baiklah Appa belikan. Baby tunggu bersama Eomma. Oke? Tunggu sebentar. Saranghae." balas nya cepat-cepat tanpa mendengar balasan Kai.

"Hehe, apa kau bahagia baby?" tanya Kai masih dengan mengelus perut besar nya.

.

.

Setelah menunggu tiga puluh menit, Sehun sudah sampai di dekat rumah keluarga Park. Sehun tidak mungkin masuk menemui kekasih nya begitu saja, Sehun masih memikirkan Kai dan anak yang ada di dalam kandungan nya, walaupun dia tidak tau siapa Ayah dari bayi itu. Yang pasti ia harus menjaga kedua nya.

Sehun menghubungi Kai untuk keluar dari rumah nya guna mengambil pesanan sang buah hati, tentu saja. Itu cara yang paling aman untuk mereka bertiga.

Tok tok

Jendela mobil Sehun di ketuk dari luar. "Eoh, masuklah. Diluar dingin." ucap Sehun setelah membuka jendela nya.

"Apa kau menunggu lama?" tanya si pengetuk jendela yang tak lain adalah Kai.

"Tidak, aku baru saja sampai. Apa kau ingin makan disini atau di rumah?" tanya Sehun setelah memberikan pesanan nya kepada Kai.

"Aku..,"

"Jangan takut, kau bisa bilang semuanya padaku. Aku akan menuruti permintaan mu." putus Sehun saat Kai berbicara karena Sehun tau jika kekasih nya ini masih takut dengan dirinya.

"Apa Sehun sudah makan? Sehun terlihat lebih kurus, apa Sehun tidak makan dengan baik?" tanya Kak hati-hati.

"Bagaimana bisa aku makan dengan baik jika aku tidak tau bagaimana kondisi kekasihu, belum lagi dirinya sedang mengandung. Hatiku rasanya hancur. Aku tidak bisa berada di samping nya saat kekasihku membutuhkan sesuatu, saat dirinya kesakitan dan justru laki-laki lain yang bisa berada di sisi kekasihku. Bagaimana bisa aku makan dengan baik, Kai?" ucap Sehun dengan nada sedih nya.

"Maafkan aku." ucap Kai penuh kesedihan, mengingat selama kehamilan nya ini Kai tidak pernah bertemu bahkan memberikan kabar kepada Sehun, pasti Sehun begitu tersiksa.

HunKai Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang