Way Back Home 2

634 105 18
                                    

"Apa kamu sudah lelah denganku Hun? Lelah dengan hubungan kita? Apa kamu sudah tidak mau berjuang bersama?"

"Bukannya aku lelah Kai, tapi aku berfikiran jika ini hanya akan sia-sia saja jika kita pertahankan. Semakin kita berusah bersama, semakin kuat juga orangtua mu memisahkan kita. Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa Kai. Aku merelakan mu jika ini memang yang terbaik untuk kita dan orangtua mu." Jawab Sehun tegas.

"Terbaik untukmu dan orangtua ku! Bukan untukku! Aku hanya membutuhkan mu Hun! Aku rela melepaskan semua kekayaanku jika bisa membuatmu menjadi milikku! Aku mohon hun jangan tolak aku." Mohon Kai.

"Ahh, sepertinya kita berdua sama-sama lelah sehingga pembicaraan kita ngelantur. Sebaiknya kamu ganti baju dan cuci muka setelah nya kita tidur. Sudah terlalu malam jika kamu ingin pulang." Ucap Sehun menengahi supaya tidak berkelanjutan pembicaraan mereka yang sudah tidak benar ini.

"Apa kau mencoba menghindari ku Hun?" Tanya Kai.

"Tidak sayang. Kita lanjutkan besok pagi ya? Kita sama-sama capek malam ini dan pembicaraan kita sudah tidak baik jika dilanjutkan. Jadi sebaiknya kita tidur saja, oke?" Jawab Sehun mencoba menenangkan kekasih manisnya.

"Baiklah. Peluk aku supaya aku bisa tidur hunnie." Pinta Kai.

"Ganti baju tidur mu dulu sayang. Baru aku peluk. Sana cepet." Suruh Sehun.

"Issh, iya-iya aku ganti baju sama cuci muka. Hunnie tunggu sini dan jangan kemana-mana!" Ancam Kai galak.

"Iya sayang." Jawab Sehun kalem.

Setelah nya Kai pergi ke kamar mandi yang ada di flat nya Sehun untuk mengganti baju dan cuci muka dan selesai itu dia langsung kembali ke kamar untuk tidur bersama Sehun. Jangan berfikiran yang tidak-tidak. Mereka sebatas tidur bersama saja tidak ada sentuhan lainnya selain pelukan semata. Mereka tidak berani ngomong-ngomong.  Apalagi Sehun. Sehun itu termasuk lelaki sopan dan menghargai pasangan nya.

Pagi harinya mereka terbangun dengan keadaan mereka berdua saling berpelukan.

"Pagi sayang. Ayo bangun. Kita harus pergi ke kantor." Ucap Sehun ke Kai yang baru saja membuka mata nya.

"Aku mau bolos kerja. Masih males ketemu sama Appa." Jawab Kai seadanya.

"Tidak sayang. Jika kamu seperti ini, Appa dan Eomma pasti akan semakin membenciku. Bukankah kita sudah janji untuk mengambil hati mereka bersama? Ayo kita semakin bekerja keras! Aku sudah tidak sabar ingin menikahi mu baby."

"Baiklah. Apapun aku lakuin supaya mereka bisa memberikan restu ke kita. Kamu mandi dulu, aku mau bikin sarapan untuk kita."

"Ahh, sudah belajar menjadi Isti ini ceritanya hmm?" Goda Sehun ke Kai yang mana bikin pipi Kai memerah lucu.

"Ish, pagi-pagi udah ngeselin kamu! Sana cepet mandi. Aku mau beresin kasur sama nyiapin baju kerjamu Hun." Usir Kai.

"Iya-iya calon Nyonya Oh. Love you!" Teriak Sehun dari luar kamar.

Kai yang denger ucapan Sehun hanya bisa senyum-senyum malu. Berdoa supaya menjadi nyata.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di flat milik Sehun. Mereka sekarang pergi menuju kantor masing-masing menggunakan kendaraan masing-masing.

.
.

"Siapa yang ngajarin kamu tidur di rumah laki-laki yang bukan suaminya hm?" Ucap Jaejoong setelah melihat anak nya di ruangan nya.

"Bukan urusan anda Nyonya." Jawab Kai kesal.

Awalnya ingin menyapa Eomma nya dengan penuh suka cita setelah mendengar ucapan Sehun tadi pagi tapi melihat reaksi dan ucapan Eomma nya dia jadi semakin membenci ibu nya.

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now