제발 그만해 (Tolong Hentikkan) - END

1.2K 104 5
                                    

"Biarkan orang-orang menganggap ku egois, serakah, jahat, berdarah dingin dan posesif terhadapmu. Memang kenyataannya seperti itu. Tanda nya aku menjaga milikku yang sudah susah payah aku raih dan sudah aku usahakan sepenuh hati untuk menjaga milikku. Bukankah begitu Kim Kai?" Ucap Sehun.

.
.

Sudah terhitung hampir dua minggu Kai menghilang dan Sehuh saat ini masih memikirkan siapa yang menculik Kai, dan aneh nya tidak ada lagi yang telephone Sehun lagi atau memberi petunjuk yang mana membuat Sehun semakin frustasi dan belum lagi Junmyeon belum memberikan kabar lagi. Ngomong-ngomong Sehun belum memberikan kabar orang tua Kai jika Kai menghilang. Setiap Sehun mengunjungi mereka, Sehun terus menerus menutupi dari kedua orang tua Kai dan untungnya mereka tidak curiga, belum curiga maksud nya. Sehun juga belum melaporkan ke polisi lagi, karena Sehun takut jika ia melaporkan ke polisi, keamanan Kai akan terancam. Lebih baik Sehun menyelesaikannya sendiri dengan orang-orang terpercayanya.

"Apa yang harus aku lakukan? AKHHHHH!!" Teriak Sehun.

Drrtt Drrtt Drrtt

Handphone Sehun bergetar dengan tulisan nomor pribadi di layarnya. Tanpa pikir panjang Sehun terima, pasti dia salah satu orang yang menculik Kai.

"Halo?"

"Kenapa kamu belum muncul, Sehun? Kamu takut sama saya?" Tanya si suara misterius tersebut.

"BAJINGAN!! DIMANA KAMU NYEMBUNYIIN KAI HA?!! JANGAN JADI BANCI MAINNYA UMPET-UMPETAN!!"

"Siapa yang main umpet-umpetan. Kamu nya aja yang bego nggak bisa nyarinya Sehun. Bilang aja kalau nyerah" Ucap remeh si lelaki misterius itu.

"SIALAN! SIAPA YANG NYERAH!! MAU MU APA?!!! KALAU ADA MASALAH SAMA AKU, SELESAIAN SAMA AKU JANGAN BAWA ORANG YANG NGGAK TAU APA-APA ANJING!"

"Slow bro. Kalau kamu mau tau siapa aku dan dimana Kai, datang aja di alamat yang akan aku kirimkan. Jangan sekali-kali meminta bantuan anak buahmu dan jangan membawa senjata. Karena aku juga tidak akan membawa anak buahku. Kita bersaing dengan tangan kosong. Bagaimana?"

"CEPAT KIRIM ALAMATNYA!"

"Sangat tidak sabaran sekali Tuan Muda Oh Sehun ini, karakter keluarga Oh sekali ya"

"BAJINGAN! JANGAN BAWA-BAWA KELUARGAKU!!"

"Aku tutup dulu telephone nya Tuan Muda Oh. Ingat pesanku jangan membawa anak buah dan senjata. Sampai jumpa nanti sore"

tuuut .....

.

.

.

Setelah Sehun mendapatkan alamatnya, ia langsung menuju ketempat yang telah ditentukan si bajingan misterius itu dan letakknya sungguh sialan jauh dari rumah nya dan membutuhkan waktu kurang lebih dua jam itu pun jika tidak kejebak macet di daerah rumah nya yang di tengah kota Seoul.

Sesampainya di gedung tua itu, bayangan kejadian berapa tahun yang lalu terlintas di pikirannya dan membuat sistem otak dan motorik Sehun menurun.

"Apa kabar Tuan Muda Oh? apa anda baik-baik saja?"

"KAMU?!!" Sehun shock melihat siapa dalang di balik penculikan Kai.

"sudah lama kita tidak bertemu Oh Sehun"

"Sialan! Apa mau mu bajingan?!"

"Hanya ingin bermain saja, tentunya"

"Bermian nyawa maksdumu eoh?"

"Tentu, bukankan kamu dan kelurgamu juga senang bermain dengan nyawa, Oh Sehun? Jangan munafik"

"Sialan! Aku tidak pernah mencari gara-gara dengan mu Jackson!"

HunKai Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang