Love is not lust - 9

508 70 17
                                    

Setelah kegiatan panas dan kekerasan yang dialami oleh Kai di rekam dan video nya dikirim ke Sehun, Kai semakin menurun kondisinya. Yang awal nya Kai nggak mau makan tapi mau minum, sekarang Kai udah nggak mau dua-duanya. Membuat Chanyeol merasa sedikit bersalah, karena tubuh Kai semakin kurus dan sering sakit-sakitan.

Chanel sudah menggunakan cara halus buat bujuk Kai mau makan dan minum tapi Kai tetep menolak. Kai akan makan atau minum jika di paksa oleh Chanyeol dengan cara kekerasan. Sudah hampir sebulan Kai seperti itu. Ditambah lagi beberapa hari ini Kai mengeluh pusing dan mual, apalagi di pagi hari. Seperti pagi ini.

"Hoeekk. Hoeekk." Suara Kai yanh sedang muntah membangunkan Chanyeol dari tidur nyenyak nya.

"Sayang, kamu muntah lagi?" Tanya Chanyeol sambil memijat pelan belakang leher Kai, tak lupa ia menyiapkan air untuk Kai berkumur setelah muntah.

"Tunggu disini akan aku buatkan air jahe hangat untukmu." Ucap Chanyeol.

Setelah hampir sepuluh menit Chanyeol di dapur, dia kembali ke kamar mandi untuk memberikan air nya kepada Kai.

"Minumlah."

Kai pun menerima air tersebut karena Kai merasa tubuh nya semakin hari semakin cepat lelah, ditambah lagi dia jarang makan dan minum. Mana punya tenaga dia.

"Berbaring lah Kai. Akan ku beri minyak kayu putih di perut mu." Ucap Chanyeol perhatian dan tak lupa Chanyeol memberikan pijatan-pijatan kecil di perut dan kaki Kai supaya Kai lebih merasa rileks dan itu berhasil terbukti Kai kembali tidur.

Dan kejadian seperti itu terjadi di seminggu berikut nya, belum lagi setiap Kai mual pasti Kai panas tinggi. Chanyeol tidak bisa diam begitu saja, Chanyeol menyuruh orang kepercayaan nya untuk memanggil Dokter keluarga nya yang dari Seoul.

"Dokter, bagaimana keadaan kekasih saya?" Tanya Chanyeol kepada Bae Irene, dokter pribadi keluarga nya.

"Tidak apa-apa Tuan itu normal untuk wanita hamil muda. Saya akan berikan vitamin untuk memperkuat janin nya dan vitamin supaya Nona Kai mau makan karena untuk ibu hamil, Kai termasuk terlalu kurus dan kekurangan gizi. Anda sebagai kekasih nya harus memperhatikan gizi yang akan di makan untuk ibu nya dan calon anak anda Tuan." Irene memberitahukan kondisi Kai saat ini kepada Chanyeol dan Kai yang masih dalam posis tiduran nya.

"Kai hamil?" Tanya Chanyeol ulang.

"Iya Tuan. Selamat untuk anda Tuan Chanyeol dan Nona Kai. Semoga ia bisa tumbuh dengan baik. Jaga kondisi nya, jangan terlalu banyak fikiran, jangan terlalu capek Nona. Usia nya masih begitu muda yaitu dua minggu. Lebih baik setiap bulan nya anda bawa ke dokter kandungan saja supaya bisa lihat perkembangan anak kalian." Jelas Dokter Bae.

"Oh Tuhan, Terimakasih. Saya akan menjaga mereka Dok. Terimakasih banyak." Ucap Chanyeol bahagia, dapat dilihat matanya yang berkaca-kaca.

"Sama-sama Tuan, itu sudah kewajiban saya. Ah saya lupa, lebih baik anda tidak melakukan hubungan terlebih dahulu sampai usia kandungan Nona Kai kuat ya Tuan. Kasihan anak anda." Jelas Dokter Bae lagi.

"Baik Dokter. Terimakasih. Biar Lucas yang mengantar anda ke Seoul lagi." Ucap Chanyeol sopan.

"Baiklah. Saya pamit dulu. Selamat sekali lagi untuk kalian."

Setelah Dokter Irene keluar Chanyeol menghampiri Kai yang masih tiduran, Kai masih shock bagaimana bisa ia hamil dengan orang yang ia benci. Lama-lama Kai menangis dalam diam.

GREP

Chanyeol memeluk tubuh Kai yang bergetar karena menangis.

"Terimakasih baby. Akhirnya kita punya anak juga." Ucap Chanyeol sambil mencium pucuk kepala Kai berulang-ulang.

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now