Make It Right

643 89 3
                                    


Manusia di ciptakan oleh Tuhan sama semua, Tuhan tidak membedakan semua ciptaan nya dan Tuhan menciptakan semua manusia itu baik dan sempurna bagi diri Nya.

Tapi, nama nya juga manusia pasti mereka memiliki ketidak sempurnaan nya masing-masing bagi diri nya sendiri maupun orang lain. Manusia selalu mencari kesalahan dari diri nya sendiri maupun orang lain dan karena itu lah perbedaan muncul dan nilai kesempurnaan berbeda dari masing-masing orang.

Sama hal nya dengan Kim Jongin, wanita cantik berusia 23 tahun yang merasa diri nya tidak sesempuran teman-teman lainnya, wanita pendiam ini tidak percaya diri dengan apa yang ia miliki, standar kesempurnaan bagi nya adalah omongan orang lain. Hal itu lah yang membuat dirinya depresi. Belum lagi terkanan dari orangtua serta keluarga nya, membuat depresi semakin memburuk.

"Kau seharus nya bisa seperti Suho! Lihat sekarang Suho sudah bekerja di Jepang, sedang kan kau masih berdiam diri di rumah sepertu ini!" bentak Kim Yunho pada anak perempuan nya. "Suho saja bisa, kenapa kau tidak bisa?!" teriak Yunho lagi.

"Appa, geumanhae." ucap Jongdae, kakak laki-laki Jongin yang tidak tega melihat adik nya di bentak dan di marahi oleh Appa nya.

"Jangan membela nya terus-terusan! Anak ini akan besar kepala dan akan terus manja!" bentak Yunho kepada Jongdae. "Dan kau, kau tidak becus mendidik anak-anak, Kwon Yuri! Aku menyesal menikai wanita seperti mu!" teriak Yunho kepada istri manis nya. Setelah membentak seluruh anggota keluarga nya, Yunho pergi meninggalkan mereka di ruang keluarga.

"Maaf kan Eomma yang tidak bisa mendidik kalian dengan baik. Maaf kan Eomma tidak bisa menjadi contou yang baik untuk kalian. Maaf kan Eomma memilih dia menjadi Appa kalian." ucap Yuri setelah kepergian Yunho.

"Eomma, jangan bicara seperti itu... Disini Jongdae yang bersalah, karena Jongdae belum bisa membahagiakan kalian semuanya, padahal Jongdae adalah anak tertua kalian. Maaf kan Jongdae. Maafkan oppa mu ini yang tidak memberikan contoh yang baik kepadamu, Jongin." balas Jongdae penuh sesal.

"Tidak, disini Jongin juga salah karena Jongin tidak bisa membuat Appa dan Eomma bangga. Jongin terlalu lemah dan mudah putus asa, maafkan Jongin." ucap Jongin juga penuh sesal.

"Bukan salah kalian! Ini semua salah nya! Dia yang terlalu egois, kasar, dan semau nya! Dia hanya menyumbang sperma kepada kalian! Dia tidak pernah mendidik kalian sejak kecil! Yang ada di fikiran nya adalah pekerjaan selalu! Dia pun tidak pernah menanyakan pendapat kita semua dan memutus kan nya sendiri. Lihat, saat semuanya tidak berjalan sesuai keinginan nya, dia menyalahkam kita seakan-akan ini semua kesalahan kita! Andai saja dia dulu menanyakan pendapat ke kita, pasti tidak akan begini jadi nya! Kalian berdua herus tersiksa dengan semua sikap nya. Maaf kan Eomma yang tidak bisa menengahi kalian bertiga." ucap Yuri panjang lebar menjelek-jelekkan suami nya.

Apa yang Yuri katakan benar jika selama hampir 27tahun mereka menikah dan memiliki dua anak yang sudah beranjak dewasa ini, Yunho tidak pernah turun tangan secara langsung mendidik anak-anak nya. Yunho menjadi Appa yang egois, yang tidak mau menerima masukan dari istri dan anak-anak nya, karena apa yang ia ucapkan merupakan hal yang mutlak tidak bisa di ubah dan di ganggu gugat.

Yunho menyuruh anak-anak nya untuk masuk ke kampus dan jurusan yang ia pilihkan, padahal Jongdae maupun Jongin tidak menyukai jurusan yang Yunho pilihkan. Sejak awal keduanya kuliah, mereka tidak bisa menerima perkuliahan dengan baik dan membuat nilai-nilai mereka membuat Yunho kecewa. Dan saat ini Jongdae maupun Jongin sudah lulus kuliah mereka dengan hasil yang tidak terlalu baik untuk standar Yunho dan kedua Jong tersebut sedang mencari pekerjaan, tapi belum ada satu pun Perusahaan yang menerima mereka berdua dan itu membuat Yunho semakin kecewa dengan dua anak nya itu.

"Sudah... Jangan menyalah kan siapa pun. Ini semua salah kita semua dan ini semua sudah jalan nya Tuhan dan ini adalah cobaan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus banyak berdoa dan semakin berusaha dan Tuhan akan membantu kita." ucap Jongdae menenang kan Eomma dan Adik manis nya.

"Apa yang Jongdae oppa katakan benar dan Jongin yakin Tuhan sedang mempersiap kan hadiah yang luar biasa untuk keluarga kita jika kita bisa melewati ini semua dengan baik." sambung Jongin.

Yuri tersenyum mendengar kan ucapan kedua anak nya yang sudah beranjak dewasa ini. Yuri bangga dengan anak-anak nya yang selalu menerima kekurangan dan kemarahan Appa nya dengan diam.

"Tuhan akan menggantikan kebahagiaan kita berlipat ganda nanti nya. Ayo kita bergandeng tangan dan menguat kan satu sama lain untuk menjalani cobaan ini." ucap Yuri menguat ikut menguat kan anak-anak nya. "Eomma beruntung memiliki kalian sebagai anak-anak Eomma." sambung nya lagi.

Akhirnya mereka bertiga berpelukan dan menangis bersama di Ruang Keluarga tanpa mempedulikan keberadaan Yunho di kamar nya yang diam-diam mendengar kan dan melihat apa yang mereka bertiga lakukan.

"Sedosa itu kan Appa mu ini sampai-sampai kalian tidak pernah memandang Appa?" tanya Yunho sendiri.

.

.

.

Oh Sehun adalah laki-laki tampan berusia 24tahun yang bekerja menjadi seorang rapper bersama Chanyeol rekan satu group nya di salah satu agensi kecil di Korea Selatan. SC adalah nama duo rapper tersebut. Keduanya memiliki tampang yang rupawan dengan badan yang menjulang tinggi membuat nya begitu sempurna dan pasti nya memiliki banyak penggemar. Tapi sayang nya itu tidak.

Sehun dan Chanyeol debut sudah dua tahun dan dari agensi kecil membuat nama nya tidak begitu terkenal di Korea maupun di luar Korea, padahal jika di dengar-dengar lagu mereka berdua tidak kalah bagus nya dengan rapper lainnya yang berada di agensi besar. Orang-orang selalu menganggap kedua nya tidak pantas menjadi seorang rapper karena berada di agensi yang kecil.

"Apa kita akan selalu seperti ini, Oh?" tanya Chanyeol putus asa untuk kesekian kali nya selama dua tahun belakangan ini.

"Entahlah, hyung. Aku sama lelah nya dengan mu." balas Sehun sama putus asa nya.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Chanyeol lagi.

"Aku tidak tahu, hyung." balas Sehun cuek sambil mengutak-atik komputer nya.

"Apa kau sedang membuat lagu lagi?" tanya Chanyeol penasaran. "Kau tidak lelah membuat lagu tapi tidak diberi apresiasi?" tanya nya lagi, kali ini dengan nada ketara jengkel nya.

"Lelah tentu saja hyung. Jika kita menyerah di tengah jalan, bukan kah tahun-tahun kemarin saat kita trainee itu sia-sia saja? Kau mau membuang kenangan, pembelajaran kita selama ini? Aku membuat lagu terus menerus itu untuk melatih penulisan kata dan pemilihan nada supaya aku tidak lupa dengan apa yang sudah di ajarkan. Untuk hasil, aku memikir kan belakangan nanti. Yang aku lakukan sekarang berjalan ke depan, berlatih, dan berusaha. Aku yakin suatu saat nanti kita akan bisa besar seperti teman-teman kita lainnya." balas Sehun optimis.

"Tak kusangka bayi ayam seperti mu bisa berfikiran dewasa. Tak sia-sia aku mendapat kan partner seperti mu." ucap Chanyeol bangga dengan adik nya satu ini. "Mari kita berjalan bersama selama nya, Oh Sehun. Ayo kita raih mimpi kita bersama-sama." sambung nya lagi.

"Tentu saja, hyung." balas Sehun percaya diri.

.

.

.

TBC/DELETE?



Halo, saya kembali dengan cerita baru nih, mumpung saya lagi mood nulis dan ada ide nulis hehe.

Adakah yang mau di lanjutin ini cerita? Kalau mau yuk comment saaay ~~
Dan jangan lupa untuk vote nya.

Semoga kalian tidak bosan dengan cerita abal-abal saya ini ^^

Terimakasih sebelum nya~~

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now