행복을 칮고 (Mencari Kebahagiaan) - 2

425 108 4
                                    


Sehun dan Jongkook sudah berada di flat sederhana milik Jongkook. "Maaf hanya seperti ini tempat tinggal ku." ucap Jongkook pada Sehun.

"Tidak masalah Paman, yang penting saya bisa tidur di tempat yang layak, tidak di pinggir jalan."

"Kau bersihkan dirimu, aku akan menyiapkan kasur tambahan untukmu. Kau tak apa tidur di ruang keluarga? Karena jujur kamar ku akan terasa penuh dan berakhir kita akan kesulitan bernafas jika kita tidur bersama." jelas Jongkook.

"Tak apa Paman, itu sudah sangat cukup untuk saya yang menumpang Anda. Jangan cemaskan saya. Saya akan membantu membersihkan dan merawat flat Paman." balas Sehun dengan bercanda.

Jongkook tersenyum tipis mendengar ucapan Sehun. "Pergilah ke kamar mandi dan beristirahat. Kita masih memiliki jadwal mencari pekerjaan untuk mu."

"Baik Paman. Selamat pagi dan selamat istirahat." ucap Sehun tulus.

Jongkook hanya menganggukan kepala tanpa niat membalas ucapan Sehun, dirinya sudah sangat lelah dan mengantuk.

.

.

Pukul 11 siang, Sehun dan Jongkook mulai mencari lowongan pekerjaan untuk Sehun mulai di toko klontongan, penjaga swalayan, pengantar koran, pengantar makanan sampai pelayan Cafe. Beruntung lah Sehun memiliki wajah yang tampan, dirinya mendapatkan pekerjaan menjadi pelayan Cafe dari pukul tujuh pagi sampai pukul lima sore, setelah nya ia akan menjaga swalayan dari pukul tujuh malam sampai dua belas malam.

"Apa kau tak apa bekerja seperti itu setiap hari?" tanya Jongkook khawatir karena Sehun hanya bisa beristirahat selama dua jam, belum lagi jarak antara Cafe dan Swalayan cukup jauh jika melakukan nya dengan jalan kaki.

"Tidak apa Paman. Daripada saya dulu di Kampung hanya bisa mengantar susu di pagi hari, menjadi petani dan peternaak sapi di waktu bersamaan di siang panas. Jadi menurut saya pekerjaan ini tidak ada apa-apa nya Paman justru lebih mudah dan enak karena ada pendingin ruangan dan tidak perlu panas-panasan."

"Baiklah jika begitu. Paman akan bersiap untuk bekerja. Kau sebaiknya istirahat saja mengisi energi untuk besok."

"Baik Paman."

.

.

Hari pertama Sehun bekerja harus maksimal, Sehun berangkat dari flat Jongkook jam lima pagi karena jaraknya cukup jauh dan Sehun tidak ingin terlambat barang satu detik pun.

"Eoh, kau sudah datang? Pagi sekali datang nya." sapa Kim Seokjin sang pemilik Cafe.

"Iya sajangnim. Saya tidak ingin terlambat di hari pertama saya." balas Sehun sopan.

Seokjin tersenyum cantik. "Masuklah dan seragam mu sudah ada di lokermu."

"Terimakasih sajangnim."

Sehun pun lantas mengganti kemeja usang nya dengan seragam Cafe yang sudah di motif semenarik mungkin guna menarik para pelanggan karena motif seragam Cafe akan berbeda-beda sesuai keinginan pemilik nya.

"Wah, seragam nya sangat cocok untukmu Sehun. Kau tidak terlihat seperti pegawai ku tapi model yang sedang dipamerkan perusaahan untuk memperagakan karya nya." puji Seokjin saat melihat Sehun keluar dari ruang pegawai nya.

"Animnida sajangnim."

"Jangan terlalu kaku seperti itu Sehun-ah. Aku ingin dekat dengan pegawaiku sebagai teman bukan seorang pegawai. Jadi bisakah kau tidak bersikap kaku kepadaku?"

"Tapi, saya masih baru disini sajangnim."

"Tidak masalah. Semua pegawai disinipun juga seperti itu. Panggil saja aku Seokjin nunna dan jangan bersikap kaku kepadaku mulai saat ini, arra?"

HunKai Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang