행복을 칮고 (Mencari Kebahagiaan) - 3

440 95 1
                                    


Sehun benar-benar menghubungi Seokjin saat Sehun melihat Kai masuk ke dalam swalayan nya dan mengambil lima botol soju sekaligus. Tinggal menunggu kedatangan wanita cantik itu. Apa kalian penasaran dimana Kai saat ini? Kai sudah duduk pasrah di pelataran swalayan dengam meminum soju di tangan nya, tidak lupa ditemani umpatan-umpatan yang ia keluarkan dari bibir seksi nya. Semua hal yang Kai lakukan, selalu dalam pengawasan Sehun. Sehun melayani pembeli dengan mengawasi gerak-gerik Kai.

Setelah menunggu tiga puluh menit, Seokjin datang dengan suaminya Kim Namjoon dan tidak lupa dengan Kim Taehyung dengan keadaan mengantuk nya. Seokjin dengam terburu-buru turun dari mobil nya hanya dengan menggunakan piama tidur pink nya dengan ditemani sandal rumah berkarakter kepala RJ mikik BT21.

"YAK ANAK NAKAL! KAPAN SIH KAU TIDAK BERBUAT MASALAH?!" teriak Seokjin kepada adik perempuan satu-satu nya.

"Aish, berhentilah mengomel! Kau menambah sakit kepalaku, nenek tua!" geram Kai marah.

"Yeobo, tenang lah. Kau tidak malu dilihat banyak orang. Ayo kita bawa pulang Kai sekarang. Taehyung-ah, bawa mobil kakak mu pulang. Biar Kai bersama Kami. Hyung yakin Kai akan berulah jika bersama mu dan kau sedang dalam keadaan yang tidak baik untuk meladeni kakak mu satu ini." Namjoon menyuruh adik ipar nya untuk membawa pulang mobil Kai, itulah kegunaan Taehyung malam ini maka itu tadi Seokjin menggeret Taehyung dari kasur nya.

Taehyung mendengus mendengar ucapan kakak ipar nya, berhubung Taehyung itu anak yang baik dan tidak pernah membantah kata orang tua makanya dia menuruti ucapan Namjoon. "Dimana kunci mu, nunna?" tanya Taehyung kepada kakak nya yang kesadaran nya sudah setengah sadar.

"Entah. Aku lupa." balas Kai cuek.

"Permisi, saya Sehun yang menghubungi Seokjin nunna tadi dan ini kunci milik Nona Kai, tadi saya lancang mengambil nya saat Nona Kai sedang mengambil kartu identitas dan uang dari dompet. Maaf atas kelancangan saya." Sehun menghampiri kelurga Kim yang sedang ribut di depan swalaya kecil tempat nya bekerja.

"Ah Sehun-ah, terimakasih atas bantuan nya. Tidak masalah kau mengambil kunci mobil anak nakal ini. Justru kami yang berterimakasih kepada mu, jika tidak mungkin anak nakal ini sudah di kantor polisi jika selamat, jika tidak mungkin sudah di Rumah Sakit." balas Seokjin menggebu-gebu.

"Yeobo, jangan bicara yang buruk seperti itu, jika Tuhan mendengar ucapan mu dan menjadikan nya kenyataan apa kau mau?" Namjoon mencoba menenangkan istri nya yang sering bicara yang tidak-tidak.

"Aish, aku benar-benar lelah mengurus nya yeobo. Apa kita bawa Kai pulang ke rumah, supaya Appa yang mengurus anak nakal satu ini?" tanya Seokjin.

"Nunna, jangan menambah masalah. Jika Appa tahu bisa bahaya dan kita juga yang terkena imbas nya. Ayolah jangan berfikiran pendek seperti itu." protes Taehyung.

"Lalu apa kau punya ide adik kecil untuk kakak mu yang satu ini?" tanya Seokjin sinis.

"Sudah kita bicarakan di rumah saja, tidak enak berdebat di jalan seperti ini, banyak yang memperhatikan kita. Ayo kau masuk mobil, yeobo. Biarkan aku dan Taehyung yang mengangkat bayi beruang satu itu." Namjoon mencoba melerai kakak adik ini, bisa bahaya jika di lanjutkan.

Sedangkan orang yang sedang dibicarakan sudah mulai tidak sadar karena menghabiskan lima botol soju dalam sekejap. Dia sudah tidak bisa melihat, mendengar bahkan mencerna ucapan kakak dan adik nya yang berada di hadapan nya dengan baik.

"Bajingan. Kau benar-benar bajingan Park." gumam Kai untuk kesekian kalinya.

"Aish, dalam keadaan mabuk saja nama bajingan itu yang dia sebut." ucap Seokjin pelan.

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now