Affair - END

730 86 2
                                    


Kai dan twins sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter kandungan Kai maupun Dokter anak twins. Mereka sudah berada di dalam mobil untuk pulang ke rumah.

"Kau sudah memilih bersamaku bukan? Jadi nikmati hidup mu bersama ku, Kim Kai." ucap laki-laki misterius itu dengan senyum tipis nya.

Kai hanya terduduk terdiam tanpa membalas ucapan laki-laki itu. Hatinya berkecamuk, apakah ini jalan yang sudah benar untuk nya dan untuk anak-anak nya?

"Mulai detik ini, kau harus menuruti semua perintah ku Kim Kai. Tidak akan ku biarkan kau selingkuh lagi." ucap laki-laki itu lagi.

Kai semakin tertohok dengam ucapan laki-laki itu. Kai merasa malu mengenai perselingkuhan di hadapan anak-anak nya, ya walaupun mereka belum mengerti tapi rasa bersalah itu semakin berasa jika melihat kedua anak-anak nya.

Sesampai nya di rumah, laki-laki itu menaruh twins di kamar mereka yang berada di samping kamar utama mereka. "Aku sudah menyiapkan rumah ini dari jauh hari, jika itu pertanyaan yang ada di dalam fikiran mu." ucap laki-laki itu lagi.

Karena Kai baru saja melahirkan, tentu saja masih keluar darah kotor nya. Kai membutuh kan pembalut, karena ia tidak membawa pembalut ia pun ingin pergi ke Supermarket yang ia lihat tadi di depan perumahaan mereka.

"Kau ingin kemana? Apa kau ingin kabur dan bertemu dengan selingkuhan-selingkuhan mu?" tanya laki-laki itu yang berada di belakang tubuh Kai yang akan membuka pintu utama.

"Eoh, kkamjagiya. Aku hanya ingin membeli pembalut, pembalut ku sudah habis." balas Kai ketakutan.

"Pergilah ke kamar mu, akan aku belikan. Jangan keluar dari rumah jika tidak bersama ku atau orang suruhan ku, mengerti?" ucap laki-laki itu tegas, tanda dirinya tidak mau di bantah.

Kai menganggukan kepala nya tanda ia mengerti apa yang laki-laki itu ucapkan. Setelah nya ia pergi menuju kamar nya sesuai perintah laki-laki itu. Kao tidak berani membantah.

"Apakah ini sikap aslimu?" bisik Kai sedih setelah ia sudah berada di kamar utama.

.

.

"Apa kau akan terus seperti ini, hyung? Kau tidak kasihan dengan Kai nunna?" tanya laki-laki pendek itu.

"Entahlah. Sebenar nya aku tidak tega kepada nya tapi aku pun juga tidak ingin dirinya mengulang kesalahan nya lagi." balas laki-laki lebih tinggu itu.

"Biarkan saja, Kai sudah keterlaluan. Aku pun setuju dengan nya." ucap wanita yang tiba-tiba muncul entah darimana.

"Sayang! Kau mengagetkan aku!" ucap laki-laki pendek itu.

.

.

Di kediaman yang terbilang sangat besar dan sepi ini terlihat sangat kacau. Barang-barang tergelelaj begitu saja di lantai, banyak pecahan kaca memenuhi ruang tamu, banyak botol-botol minuman keras berserakan di lantai.

"Tuan, hentikan!" ucap salah satu bawahan nya.

Sudah empat hari setelah kepergian nya ke Rumah Sakit, bos nya seperti orang gila. Emosi nya sangat mengerikan, belum lagi bos nya banyak meminum minuman keras sejak hari itu tanpa maka yang teratur. Entah bagaimana nasib lambung bos nya.

PYAR

"Diamlah kau Changwook!" teriak laki-laki itu marah sambil melemparkan botol whisky nya yang entah sudah keberapa di hari ini.

"Kim Kai, kau kurang ajar!! Mati saja kau!" teriak laki-laki iru lagi.

.

.

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now