♕°KTR 59°♡

770 104 10
                                    

Suatu tempat yang tidak dikenali,

Langitnya berwarna merah terang dan juga bulannya adalah berwarna biru.Seorang lelaki duduk di kerusi malasnya di balkoni biliknya sambil termenung melihat bulan biru.

Rupa parasnya boleh tahan juga lah(bruh)....tiba tiba seekor monster berparas manusia muncul di belakang.Monster itu terus berlutut.

"Tuanku....hamba ingin melaporkan" ujarnya.

Lelaki itu hanya angkat tangan seakan mengizinkan si monster tersebut berbicara."Beberapa manusia itu punca para monster mengamuk dan ke dunia permukaan bagi buat kekacauan.Dia mensummon dan mengontrol semua monster dengan artifak misteri." lapor monster tersebut.

"Jadi apa langkah selanjutnya...tuanku" sambung monster tersebut.

"Biarkan sahaja para monster rendahan itu mengamuk di dunia permukaan..." kata lelaki itu dengan dingin.

"Tapi tuanku"

"Biarkan mereka ambil pengajaran tentang penyerangan ini..." celah lelaki itu.

"Baik tuanku...." Monster tersebut terus menghilang.Lelaki itu mendesah perlahan...."Kau mahu aku menyerang mu baru mahu nampak batang hidungkah" ujarnya sambil melirik dingin ke kanan.

Segumpulan asap hitam,keluar seorang wanita berambut biru dan menutup matanya dengan kain hitam.

"Aha kau menyedari keberadaanku ya...Vex" kata wanita itu sambil tertawa kecil.

"Yernia....berhenti bermain main dan bersandiwara di dunia permukaan" ujar lelaki itu yang bernama Vex.Nadanya juga seakan tidak bersahabat.

"Itu kan sudah menjadi kebiasaan ku...." jawab Yernia sambil memegangi wajah Vex dengan lembut.

"Singkirkan tangan mu dari wajah ku" kata Vex dengan dingin.

"Haish...mantan sahabat ku yang kucintai....aku bukannya tidak mahu melepaskan mu dari kutukan namun kau itu sangat liar " sindir Yernia dengan tenang sambil berjalan jalan di sekeliling Vex.

Vex masih lagi tenang."Kenapa kau kesini" tanya nya.Yernia tersenyum manis."Aku ini hanya melawat mantan sahabatku.Adakah kau kesunyian selama memerintah dunia bawah ini? Namun kulihat kau memerintah nya dengan baik" kata Yernia.

"Kau tidak berencana memusnahkan sesuka hatimu bukan" tanya Vex.

"Tidak...sekarang mood ku sangat baik.Namun begitu,sekiranya kau melanggar aturan yang telah tetapkan...kau pasti tahu bukan akibatnya~"

Vex terus menyerang Yernia namun ditangkis dengan satu jari Yernia."Ara~ sifat liar mu tidak pernah berubah ya...." Yernia membelai rambut Vex.Seakan masa terhenti sesaat.

Tiba tiba membuat Vex terjatuh terduduk.Sehingga wajahnya bereksperisi kosong.Yernia terus duduk mencangkung."Satu hari nanti....akan ada yang membuang kutukan abadi ini.Sebelum tiba masanya,aku harus mengawal mu supaya kerja ku menjaga keseimbangan dunia ini berjalan lancar."

"Sampai jumpa lagi....mantan sahabatku " ujar Yernia lalu menghilang.

Vex menjadi kembali normal sampai berpeluh mengalir di dahinya.Dia sudah terbiasa mengatasi kutukan ini namun bila Yernia berdekatan dengan nya terlalu intimidasi sehingga jantungnya berhenti sejenak.

Sakit yang teramat di dalam tubuhnya.Bagaikan disayat sayat kesemua organnya dan dibakar.

'Sial....nenek tua itu...mempermainkan ku lagi' batin Vex.Dia perlu tenang dalam apa jua keadaan.

"Zie..." Panggil Vex.Muncul monster berpenampilan seakan pelayan.Dia melihat tuannya sangat pucat.

"Tuanku Zryion" jerit monster itu dengan raut wajahnya seperti sangat bimbang.

Killer Twins Reincarnation???[END]Where stories live. Discover now