Chapter 6 - A Deal Is Still And Always Be A Deal

15K 580 7
                                    

So ,author datang lagi :D setelah sekian lama ga upload cerita baru *lebay -_-*

Maaf baru upload, ternyata banyak banget tugas sama ulangan *derita anak kelas 9* okesip, jadi curcol wkwk

So here it is, the sixth chapter of my first ever story (:

Don't forget to vote, leave a comment, and be a fan maybe? :D

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Previously :

"Santai, mandilah sana." katanya sambil menunjuk ke arah pintu kamar mandi.

Aku masuk ke dalam kamar mandinya. Ini lebih bersih dari yang kubayangkan. Untuk seorang laki-laki, dia sangat rapi. Lantainya tidak basah. Handuk-handuk digantung rapi di sisi dinding. Kamar mandinya mempunyai Jacuzzi sendiri! Aku membuka shower dan merasakan air hangat mengalir di kulitku. Aku suka rasa dari air hangat. Itu membuatku tenang dan santai.

Aku berdiri disana untuk.. Kupikir sepuluh menit memikirkan mimpiiku. Aku terus mengulang-ngulang, meyakinkan diriku bahwa itu hanyalah mimpi dan aku tidak perlu cemas...

 Chapter 6 - A Deal Is Still and Always Be a Deal    

Aku ingin tetap berada di dalam kamar mandi untuk waktu yang lama, tapi aku tahu aku tidak bisa. Aku harus bekerja, dan selain itu, aku bisa melihat James. Bukankah itu hebat? Aku tahu kalau mimpi itu tidak benar. Beberapa orang melakukan kebalikan dari yang sebenarnya terjadi hari itu; jadi aku yakin James tidak akan melakukan itu padaku.    

Aku mematikan shower dan mengambil handuk. Shit! Aku lupa kalau aku tidak mempunyai pakaian lebih! Dan parahnya lagi, aku meninggalkan pakaianku di luar! Bagaimana bisa aku mengambilnya? Aku yakin laki-laki itu menungguku di luar! Great! Gambaran aku berjalan hanya dengan handuk yang membungkusku memang akan membuatnya senang. Aku berpikir sinis, tapi aku tidak punya pilihan. Aku harus membuat laporan pekerjaan. Aku berhutang banyak pada keluarga James karena mereka telah banyak membantuku, dan bekerja untuk mereka adalah satu-satunya cara aku bisa membalas jasa mereka. Aku tidak boleh mengecewakan mereka.  

 Aku menghilangkan pikiran kalau Greyson kemungkinan ada di luar dan aku pelan-pelan membuka pintu. Aku mencoba sangat keras agar tidak membuat suara, supaya dia tidak memperhatikanku. Aku berjalan keluar pelan-pelan, dan berjinjit-jinjit menuju ke kasur. Aku tidak melihat pakaianku di sana. Where the heck are they?!?    

"Aku mempunyai pemandangan bagus di sini, tapi aku pikir akan lebih baik jika kau...." Dia berkomentar.    

Aku sangat kaget saat mendengar suaranya di belakangku, sampai aku terpeleset dan jatuh ke kasur. Aku hampir jatuh ketika dia tiba-tiba menggenggamku. Sentuhan tangannya membuatku tergelitik. Aku bisa merasakan listrik yang mengalir dalam tubuhku. Tangan hangatnya sangatlah nyaman. Ini seperti dia bisa memberiku rasa damai dan tenang seperti air hangat dari shower.  

"Kau sangat harum." Katanya sambil medekatiku.    

Aku tahu aku harus memberhentikannya. Aku tidak bisa membiarkan dia di dekatku. Aku tidak tahu kenapa, tapi terasa sangat aneh kalau dia berada di dekatku.    

Will You Be My ♥ (Greyson Chance) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang