Chapter 22 - Care To Share?

10.3K 365 12
                                    

ELLE'S POV

Satu kamar? Ini bukan bagian dari rencana. Aku masih tidak percaya kami harus tinggal di satu kamar! Aku melihat ke pintu lalu melihat ke arah Greyson dan melihat lagi ke pintu dan...

"No, Greyson. Ini bukan bagian dari rencana. Kita tidak bisa tinggal di satu kamar yang sama. Kita tidak benar-benar berpacaran" aku berbisik.

Dia tertawa dan lalu mengarahkanku untuk menatapnya.

"Elle, ingat renovasi yang dilakukan saat kau datang ke sini waktu itu? Mereka membuat kamarku lebih besar untuk 'fiancé' ku..."

"Dan?" Aku melihat ke arahnya kebingungan. Aku tidak tahu apa yang dia coba untuk katakan.

"Ingat pembagi ruangan?"

Ohh, right! Waktu itu ada pembagi! Aku bertanya-tanya kenapa dia perlu untuk membagi kamarnya dulu kalau dialah satu-satunya yang tinggal disitu. Dia mulai mengatakan sesuatu ketika membaca ekspresiku.

"Pembagi itu digunakan untuk membuat ruang tersendiri bagi kita. Aku tahu kau tidak mau tinggal di satu kamar, apalagi satu kasur; tapi karena ayahku ingin kita mengenal satu sama lain, dia memutuskan kalau kita harus tinggal di satu kamar. Ini adalah cara terbaik yang dapat kulakukan untuk menjaga privasi kita."

Pelan-pelan dia membuka pintu, dan kalau boleh kukatakan, kamar ini berubah jauh lebih besar! Dia membawa barang-barangku ke sisi lain ruangan. Aku melihat tirai pink dan putih yang cantik, juga kasur big king size. Disana ada meja belajar kecil dan rak yang penuh dengan buku. Wow, mereka benar-benar mempersiapkan ini.

Aku menyukai desain wallpaper, juga lemarinya. Aku mempunyai ruangan khusus untuk pakaian. Wow.

"So, do you like it? I'm sorry if you don't like it. Aku tidak tahu bagaimana caranya mendesain ruangan untuk perempuan. Ruangan ini tidak seperti ini semalam, tapi setelah aku mengetahui itu kau, aku langsung mendekorasinya."

Wow, dia melakukan ini semua? Benarkah? Maksudku, apakah dia gay? Tidak, itu tidak mungkin, tapi kamar ini sangat menakjubkan! Ini kamar yang pasti diinginkan oleh semua perempuan! Bagaimana bisa dia tahu cara mendesain kamar perempuan?

"Kau mendesain ini?" tanyaku terkejut.

"Yeah, why? Maaf, waktunya sangat singkat, aku tidak punya cukup waktu untuk membuatnya lebih baik. Aku begadang semalaman, memikirkan desain apa yang akan kau sukai karena aku tidak punya waktu lagi. Apa kau membencinya? Apa ini sangat buruk?" dia bertanya khawatir.

Wow, dia begadang untuk mendesain ruangan ini dan mendekorasinya. Wow, just wow. Aku tidak pernah menyangka Greyson bisa semanis ini. Dia bisa menjadi pacar yang menakjubkan, bahkan suami sekalipun. Whoa, Elle. Stop there! Dia bukanlah pacar aslimu dan tidak akan menjadi suamimu. Ini semua hanyalah perjanjian  dan dia tidak mempunyai perasaan untukmu. Plus, you love James.

"No, I don't like it." Aku melihat mukanya berubah menjadi sedih. "I LOVE IT!!!" aku berteriak lalu memeluknya.

"Wow, aku tidak menyangka kau akan menyukainya. Kupikir kerja kerasku tidak sia-sia." Greyson mendesah.

"It's actually very sweet of you, Greyson. Kau begadang untuk menghias 'ruangan' ku. Aku tidak pernah menyangka kau punya bakat untuk ini."

Dia tersenyum.

"It's nothing; apapun akan kulakukan untuk membuatmu nyaman." Greyson meyakinkan.

"Greyson, thanks for everything. Terima kasih untuk menyelamatkanku dari pertunangan dan terima kasih untuk membuat ini semua lebih mudah bagiku. Aku tahu kita cuma berpura-pura tapi terima kasih untuk berlaku manis dan baik. Pacarmu atau istrimu akan sangat beruntung untuk memilikimu."

"Tentu saja." Dia menguap.

Dia pasti sangat lelah. Pesta berakhir pukul sebelas semalam dan dia mengirim sms padaku sekitar jam dua belas saat dia sudah sampai di rumah. Lalu, dia datang ke rumahku jam tujuh pagi. Kalau dia membeli bunga dan datang ke rumahku sangat pagi; dia pasti pergi sekitar jam enam pagi. Tidak mungkin baginya untuk tidur lebih dari dua jam kalau dia mendekorasi ruangan ini. Wow, dia benar-benar begadang!

"Hey, kenapa kau tidak tidur lebih dulu. Aku tahu kau belum tidur dan aku disini sekarang jadi istirahatlah dan aku akan beres-beres disini dengan tenang dan tanpa suara." saranku.

Dia hanya mengangguk lalu dia mengatakan, "Sure, just make sure you don't rape me."

"Whatever, Greyson." Kataku sembari memukul perutnya.

Whoa, dia pasti benar-benar terbentuk. Aku bisa merasakan ototnya disitu. Itu sangat keras. Aku yakin pukulanku tidak berpengaruh padanya.

"What? Aku hanya memastikan. Kau tahu pembagi ruangan itu tidak terlalu besar untuk memisahkan kita. Tidak ada kunci juga." katanya.

Aku melihat pembagi ruangannya lagi dan aku menyadari kalau dia benar. Ya, disana ada pembagi tapi tidak terlalu besar untuk memisahkan kami atau memberi kami privasi penuh. Aku melihat Greyson pelan-pelan berpindah ke sisi ruangannya dan pelan-pelan melepas bajunya.

"Wait! What are you doing?"

"Aku tidak mau tidur dengan mengenakan baju."

No way!

"Nope. Kau harus memakai baju kalau aku disini. Apakah itu jelas?"

Dia hanya melihatku dan mengangguk. Setelah itu, dia menjatuhkan diri di atas kasur. Wow, dia pasti sangat lelah untuk berdebat denganku. Aku hanya pindah ke sisi ruanganku dan membereskan semua barangku. Aku meletakkan buku-bukuku dan semua peralatan sekolahku di atas meja jadi aku bisa mempelajari itu kapanpun. Aku meletakkan semua pakaianku satu persatu di ruangan khusus pakaian. Sudah ada beberapa pakaian di sana. Aww.. Ibuku membelikanku banyak pakaian lagi. Aku melihat aku juga mempunyai beberapa pasang sepatu baru dan juga beberapa tas dan aksesoris. Wow, ibuku berbelanja sangat banyak. Setelah hampir setengah jam, aku berpindah ke sisi ruangan Greyson dan aku melihatnya tidur nyenyak. Wow, dia pasti sangat lelah. Mungkin aku bisa memasak makan siang untuknya atau sesuatu untuk membalas perbuatannya. Pelan-pelan aku mendekati Greyson dan aku sangat terkejut karena dia tidak mendengkur.

Aku melihat dia tidak melepas sepatunya, jadi aku mendekatinya dan membuka sepatunya satu persatu. Dia bergerak sedikit dan aku terdiam. Aku berharap aku tidak membangunkannya. Dia masih tertidur...

Pelan-pelan aku memakaikan selimut di atasnya, jadi dia tidak akan kedinginan. Setelah itu, aku memperbaiki posisi kepalanya sehingga dia tidak akan sakit. Setelah membantunya, aku mengambil perlengkapan toiletku dan mencari dimana toiletnya, jadi aku bisa meletakan shampoo dan barang-barang lain disana, tapi mengejutkannya aku hanya menemukan satu toilet di dalam ruangan. Milik GREYSON....

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

AUTHOR'S NOTE :

Happy Be My Thursday guys! :D Sorry chapter ini rada-rada gajelas dan singkat :L but Greyson is sweet right? haha ;D masalahnya kenapa Elle masih mertahanin James u,u

Anyway, cerita ini aku ubah jadi "English" jadi kalo mau nyari jangan di section Bahasa Indonesia =] atau search GabrielleChnc =]

Don't forget to vote, comment and be a fan =] don't be a silent reader 

SEE YA GUYS NEXT THURSDAY! =]

Love love love,

GabrielleChnc

Will You Be My ♥ (Greyson Chance) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang