Chapter 9 - Why Should I Listen To You ? There's No Way For It.

13.8K 491 11
                                    

PREVIOUSLY :

Pelan-pelan aku berjalan ke arah rumah James dan membuka pintunya. Aku melihat Aunt Monic tersenyum ke arahku; tapi kemudian dia mengalihkan tatapannya ke arah wanita yang berada di depannya. Dia mempunyai rambut pirang sepertiku. Dia terlihat lebih muda dari Aunt Monic. Dia terlihat persis sepertiku, hanya lebih tua.

Dia tersenyum padaku dan aku bisa melihat air mata di matanya. Dia berlari ke arahku dan memelukku.

"Elle! I miss you so much! Maaf aku telah meninggalkanmu. Aku harus memperbaiki sesuatu dan aku tidak bisa membawamu bersamaku." katanya sambil memelukku makin erat. Aku bisa merasakan air mata mengalir dari mataku. Aku telah menunggu untuk pelukan ini sangat lama. Aku selalu berharap suatu hari aku bisa memeluk ibuku sendiri.

Dia melepas pelukannya dan melihatku. Dia mengelus rambutku dan menghapus air mataku/

"Don't cry, baby. Don't cry. Aku akan berada di sini. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi." dia meyakinkanku.
"Kenapa kau meninggalkanku sebelumnya?"

CHAPTER 9 - WHY SHOULD I LISTEN TO YOU? THERE'S NO WAY FOR IT.

GREYSON'S POV

Aku agak khawatir terhadap Elle. Dia terlihat kaget setelah dia menjawab telepon. Apa yang harus dia lakukan di rumah James? James! Aku sudah sangat dekat untuk mempertemukan dia dengan tinjuku, tapi aku harus mengontrol diri demi Elle. Aku tahu dia tidak mau James tersakiti. Aku masih tidak tahu kenapa dia menciumku balik, atau aku juga masih tidak bisa percaya kalau dia menciumku balik.

Aku akan mendapatkan Elle. Aku akan membuatnya mencintaiku dan melupakan James.

Aku tidak bisa percaya aku telah sampai di rumah. Memikirkan Elle membuatku terpisah dari dunia nyata, I guess.

Setelah aku keluar dari mobilku, aku melihat mobil hitam yang terlihat familiar berada di garasi besar kami. Itu mobil ayahku. Ini tidak mungkin. Dia tidak mungkin di rumah. Dia tidak pernah berada di rumah. Pada dasarnya, dia mengabaikanku. Dia bukanlah sosok seorang ayah, atau seorang ayah yang ideal.

Pelan-pelan aku membuka pintu utama dan masuk ke dalam ruang tamu yang besar. Aku berhenti ketika mendengar ayah memanggilku.

"Greyson, kau pulang lebih awal!" katanya sambl membaca koran.

Great, bahkan dia tidak bisa melihatku. Ngomong-ngomong, apa yang dia inginkan? Sangat tidak mungkin dia pulang lebih awal kecuali dia membutuhkan sesuatu.

"Yeah, kau pulang lebih awal juga. Apa kau sakit atau semacamnya?" Aku bertanya padanya.

Nah, dia tidak pernah sakit. Workaholics sepertinya tidak mudah sakit.

"Tidak, aku disini untuk mendiskusikan beberapa masalah keluarga dan bisnis yang berurusan denganmu." Katanya sambil menaruh koran di atas meja dan berjalan ke arahku.

"Apa yang kau maksud dengan masalah keluarga dan bisnis? Aku telah memberitahumu, aku TIDAK mempunyai rencana untuk meneruskan bisnismu, atau mengurusi bisnismu. Dan tentang masalah keluarga, lagipula aku tidak berpikir kalau kita keluarga. Kau seenaknya meninggalkanku setelah ibu meninggal."

Bagaimana bisa dia mendiskusikan "masalah keluarga" denganku? Apa yang harus didiskusikan tentang itu? Err.

"Well, apa yang ingin kau dengar terlebih dahulu?" Dia bertanya padaku sembari menuangkan wine di gelasnya.

"Whatever."

"Okay, mari bicarakan tentang bisnis terlebih dahulu. Ini bukan benar-benar masalah bisnis. Kau tahu aku mempunyai partner bisnis yang hebat dan kami telah mengenal satu sama lain selama hampir 5 tahun saat ini. Kami sedang merencanakan untuk bisnis yang baru dan lebih besar-"

Will You Be My ♥ (Greyson Chance) [Completed]Where stories live. Discover now