Chapter 37 - Bet

9.1K 315 17
                                    

GREYSON'S POV

Setelah pembicaraan panjang dengan Aunt Stella, aku menyadari kalau dia benar. Aku benci mengatakan ini, tapi dia benar-benar evil genius. Aku menghilangkan pikiran itu dan melihat jam dindingku. Ini sudah jam sebelas pagi. Sebentar lagi waktunya kami istirahat makan siang. Aku harus segera berangkat ke Saint Mary.

Aku mengambil kaos v-neck biru dan memakainya. Aku juga mengambil dark jeans yang cocok dengan bajuku. Aku memilih untuk berpakaian simple hari ini.

Setelah aku selesai berdandan, aku mengambil kunci mobil dan pergi ke sekolah. Aku tidak punya rencana untuk masuk ke kelas hari ini. Kepala sekolah meminta kami untuk melapor pada siang hari, dan aku akan melakukannya. Salahnya adalah dia tidak menyebutkan kalau aku harus masuk kelas setelah aku melapor padanya.

Kalau kau bertanya-tanya apa yang aku lakukan setelah aku melapor, well, that's for me to know and for you to find out.

Aku memberhentikan mobil saat aku sampai di lapangan sekolah. Aku tidak ada niat untuk bertemu siapapun kecuali James dan kepala sekolah. Ya, aku akan berbicara pada James.

Aku perlahan-lahan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Tidak ada murid di sekitar sini karena mereka sedang di dalam kelas; jadi aman bagiku untuk berjalan di sekeliling sekolah tanpa ada yang mengetahui. Aku mengetuk sebelum membuka pintu dan sang kepala sekolah memintaku untuk masuk.

Aku perlahan masuk ke kantornya dan duduk di depan meja mahoninya. Seperti kebanyakan kepala sekolah, mejanya dipenuhi kertas, namun tertata rapi. Kantornya dipenuhi oleh rak buku dan loker file.

"Greyson, senang sekali kau bisa melapor tepat waktu." Dia berkata sembari membetulkan dasi merahnya.

Aku mengangguk.

"Ya, aku menepati janjiku. Apakah Elle dan James sudah datang kesini?" Tanyaku. Aku tidak bisa mengelak kalau menyebut nama mereka tidak membawa kembali peristiwa menyakitkan, tapi aku pikir ini tidak akan berlangsung lama.

"Ah ya, mereka baru saja datang. Kupikir sekitar sepuluh menit yang lalu."

"Oh, thanks Mr. Tim."

"It's okay, Mr. Chance. Kau tahu, kau telah banyak berubah. Greyson yang dulu dan Greyson yang kulihat sekarang benar-benar berbeda. Aku menyukainya, Mr. Chance, teruskan."

Mr. Tim bahkan menyadari perubahan yang ada dalam diriku. Elle memang benar-benar mengubahku.

"Thanks, sir."

Aku baru saja akan meninggalkan ruangannya ketika dia tiba-tiba memanggilku lagi.

"Mr. Chance, hari ini adalah hari sekolah dengan jam normal terakhir sebelum kau libur. Dan seperti yang kau tahu, besok adalah permulaan dari Sports Fest tahunan kita. Kuharap kau masih bisa mengikuti acaranya karena siswa sekolah ini dan pengunjung dari sekolah lain akan datang dan menontonmu bermain."

"Tentu, tidak masalah, Mr. J. Aku akan meyakinkanmu kalau aku akan berusaha lebih keras tahun ini dan aku akan membuatmu yakin kalau kau akan dapat tanggapan yang baik."

"Okay, aku benar-benar mengharapkannya. Kau bisa pergi sekarang."

Saat aku keluar dari kantor kepala sekolah, aku tahu waktu istirahat makan siang akan segera tiba, jadi aku memutuskan untuk kembali ke mobilku dan menunggu di sana. Aku menyalakan handphoneku, aku tidak menyadari kalau itu mati sedari tadi; tidak heran kalau Aunt Stella tidak bisa menelponku lewat handphone. Untungnya dia bisa menghubungiku di rumah sebelum aku pergi.

Aku mengirim pesan pada James, memintanya untuk menemuiku. Aku juga menyebutkan kalau dia tidak boleh memberitahu Elle tentang ini dan aku bersyukur karena dia menjawab "ya".

Aku menunggu sekitar lima belas menit sampai aku mendengar ketukan di kaca mobilku. Aku melihat siapa yang mengetuk dan aku melihat James. Dia tidak bisa melihatku karena kaca mobilku sangat gelap tapi aku bisa melihatnya dengan jelas. Aku ingin menonjoknya dan mengolok-oloknya karena dia tidak bisa melihatku, tapi kupikir itu terlalu kekanak-kanakkan jadi aku menghilangkan pikiran itu.

Aku membuka jendelanya.

"Masuk." pintaku.

"Kenapa?" dia bertanya tidak bersemangat.

"Cepat Masuk." Aku mengulang.

Dia mengikuti permintaanku dan dia berjalan ke sisi lain mobilku dan masuk.

"Sekarang apa?"

"Aku akan mengatakan banyak hal dan kau tidak boleh memotong, apakah cukup jelas?"

Dia hanya memutar matanya dan kemudian menjawab.

"Kenapa aku harus mendengarkanmu?"

"Karena ini penting."

"FINE!" dia akhirnya menyerah.

"Aku tidak tahu bagaimana bisa kau mengetahui perjanjian kami, tapi aku memberitahumu. Perasaanku pada Elle itu benar-benar nyata. Aku tidak peduli kalau kalian berpacaran sekarang. Dia hanya kebingungan dan kupikir dia tidak benar-benar mencintaimu. Mulanya, aku akan menerima hubungan kalian karena aku tahu kalau dia mencintaimu; tapi setelah kupikir lagi, aku tidak akan melepaskannya semudah itu. Aku tidak mau kalau di masa depan aku mengingat hal itu lagi dan aku menyesal karena membiarkannya bersamamu. Aku tahu kau bisa menjaganya, tapi aku bisa menjaganya lebih baik. Kau hanya tidak tahu betapa aku me ncintainya, dan seperti apa yang kubilang padamu, kau sudah mempunyai kesempatan dan kau menghilangkannya. Sekarang, aku tidak mau mengalami kesalahan yang sama seperti yang kau lakukan. Kau mungkin memilikinya sekarang, tapi saat dia menyadari kalau dia mencintaiku, dia akan kembali padaku."

"Yeah, benar. Tetaplah bermimpi, Greyson. Tetaplah bermimpi."

"Apa yang kukatakan padamu tentang memotong pembicaraan?"

Dia menutup mulutnya dan mendengar lagi.

"Jadi, besok adalah Sport Fest dan aku ingin membuat taruhan denganmu."

"Taruhan apa itu?"

"Kita akan mempunyai set olahraga yang berbeda dan kupikir kita akan banyak melawan satu sama lain."

"Jadi?"

"Jadi, kalau aku memenangkan lebih banyak permainan daripadamu, aku akan mendapatkan Elle kembali, tidak peduli apapun yang terjadi. Aku tidak akan membiarkannya bersamamu. Dan kalau kau memenangkan lebih banyak permainan daripadaku, yang sangatlah tidak mungkin karena, ayolah aku lebih hebat daripadamu, aku akan meninggalkanmu dan Elle sendirian. Aku akan meninggalkan kalian dan kalian tidak akan pernah melihatku lagi."

"Itu tidak adil. Bagaimana bisa aku melepaskan hubunganku dengan pertaruhan ini? Aku telah mendapatkan Elle, kenapa aku harus setuju dengan taruhanmu?"

"Kenapa kau takut?" Aku mencoba membuatnya marah. Biasanya reverse psychology bekerja.

"Tidak, tapi itu-"

"Tapi apa? Bukankah kau sudah percaya kalau Elle mencintaimu? Jadi, apa yang kau takutkan? Kalau aku menang, dan Elle benar-benar mencintaimu, dia akan tetap bersamamu tidak peduli apapun yang terjadi, kan? Jadi, apa yang kau takutkan?" Aku menyeringai.

James terlihat benar-benar jengkel dengan perkataanku, tapi dia tahu cara membuktikan kalau perkataanku salah adalah dia harus menyetujui taruhannya.

"Tidak terlalu percaya diri sekarang, benar?" Aku mencoba lebih mengganggunya lagi.

Dia memejamkan matanya dan kemudian menghembuskan nafas.

"Fine! Aku melakukan ini untuk membuktikan padamu kalau Elle dan aku mencintai satu sama lain dan kau harus membiarkan kami sendirian."

"Fine, it's a deal then."

"Game on, Chance."

"Siap-siap untuk kalah, Smith."

Will You Be My ♥ (Greyson Chance) [Completed]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora