171

41 6 3
                                    

Bulan februari akhirnya tiba. Sesuai rencana, Albar dan Citra akan merayakan anniversary pernikahannya yang ke satu tahun. Walaupun pernikahan Albar dan Citra jatuh pada tanggal 20 Januari, namun mereka memutuskan untuk merayakannya pada tujuh belas februari sekalian akan melangsungkan pertemuan keluarga dengan tuan Nafiz.

Di kediaman pribadi Albar di Paradise City semua orang telah hadir di meja makan. Tuan nafis membawa semua anggota keluarganya termasuk menantu dan cucunya sedangkan Albar terdiri dari keluarga inti, kedua orangtuanya, istri Furqan dan kedua anaknya serta Jessica dan Sang Ook.

Selama makan malam berlangsung, para orangtua diam-diam mengawasi putra putri mereka. Mereka adalah Alice, Wawan, Jasmine dan Elmo. Sebagai orangtua, mereka sebenarnya sangat penasaran seberapa serius hubungan mereka. Namun diantara keempatnya, hanya satu orang yang tampak sangat tenang dan tidak menunjukkan sikap yang canggung dan aneh. Tentua saja itu adalah Alice karena memiliki tempramen yang tenang. Sementara itu Elmo merasakan tekanan atas sikap Alice. Sejak mereka tiba di sulawesi dan bertemu Alice, dia benar-benar tidak percaya Alice akan bersikap tenang dan sangat santai padanya, seolah tidak ada hal terjadi pada mereka berdua. Sebenarnya ini adalah hal yang baik bahwa Alice tidak cuek atau mendiaminya, namun Elmo tidak bisa merasa tenang karena sikap Alice yang ia rasa diperlakukan seperti senior atau rekan kerja yang dihormati.

Ketika mereka masih bersantai di ruang tamu, Albar dan Citra mengundang Sang Ook dan Jessica, Nafiz dan Hanum serta keempat anak mereka untuk masuk ke ruang kerjanya, memberiarkan Sabrina dan Abraham menjamu tamu dan keluarga yang lain.

Ruangan belajar Albar memiliki suasana yang tenang dan klasik. Selain itu beberapa tanaman penghasil oksigen terlihat di beberapa sudut dan rak buku menghiasi dinding dan lemari yang tampak artistik dan indah, sementara interior dan furniture sebagian besar berbahan kayu yang membuatnya terkesan mewah.

"Sejak awal kita telah membicarakan maksud dari pertemuan keluarga ini, jadi kami harap pak Nafiz dan keluarga bisa dengan terbuka membahas permasalahan anak-anak kita agar tidak berlarut dan merusak tali silaturahmi antar keluarga. Tapi sebelumnya saya mewakili keluarga meminta maaf jika ada hal yang telah menyinggung perasaan atau dirugikan baik dari anak-anak kami ataupun dari kami sebagai orangtua mereka." Setelah Albar mengatakan hal itu mereka semua mengerti kemarah arah pembicaraan itu dan Nafiz tentu mengatakan hal yang sama. Walaupun kedua anaknya tidak melakukan kesalahan separah Wawan dan menyebabkan banyak masalah tapi tuan Nafiz juga meminta maaf atas nama keluarganya karena perkataan atau perlakuan yang kurang menyenangkan, terutama untuk Alice yang sempat mendapatkan penolakan.

Keluarga itu mulai membahas awal mula permasalahan yang terjadi, sebagian besar tentang Wawan yang memiliki hutang dan Jasmine yang sangat mencintai kekasihnya dan tidak tega membuat mengalami kesulitan. Disisi lain Elmo dan Alice tidak memiliki konflik yang berarti selain pengakuan dan permintaan maaf tuan Nafiz dan ibu Hanum atas hal-hal yang memperburuk hubungan anak-anak mereka.

Selama mereka membicarakan masalah bantuan finansial Jasmine dan keluarganya pada Wawan, Sang Ook, Jessica dan Alice tidak mengatakan hal-hal yang dapat mengekspos Wawan di depan keluarga Nafiz juga Albar dan Citra. Mereka telah membuat keputusan untuk menyimpan rahasia itu untuk sementara waktu.

Setelah itu mereka mulai menanyakan hubungan serius kedua anak masing-masing dan beberapa hal yang perlu mereka ketahui sebagai pertimbangan jika salah satu anak mereka akan menyerah untuk hubungan asmaranya. Pertama, Wawan dibiarkan berbicara sebagai pihak yang memiliki niat serius pada putri bungsu Nafiz dan Jasmine mengungkapkan keseriusan yang sama dan menganggap Wawan telah bertanggung jawab dan memperlakukannya dengan baik. Sedangkan Elmo mengungkapkan keseriusan pada Alice dan mengatakan bahwa dia dapat menunggu kapanpun Alice menginginkannya dan dia juga bisa fokus berbisnis mempersiapkan masa depan mereka dengan matang.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now