34. Leo

65 6 0
                                    

Saat ini Alice dan Suzy duduk di tepi jembatan sambil menikmati burger dan minuman masing-masing. Rencana mereka untuk makan malam di luar menikmati jajanan streatfood pun gagal karena mereka tiba-tiba menerima panggilan pasien KLL.

"pasien tadi adalah kerabat PM." Suzy tiba-tiba memecah keheningan.

Alice melirik Suzy. "dia putra saudara kandung PM. Sejak dulu anaknya itu selalu membuat ulah dan berakhir seperti tadi. Untung saja pacarnya dan korban tabrak tak mengalami luka yang serius."

Alice dan Suzy mendapatkan pasien KLL. Salah satu kerabat PM yang mengalami kecelakaan dengan menghantam salah satu mobil sedan berpenumpang satu orang, hal ini terjadi karena ia menyetir dalam keadaan mabuk.

"seandainya dia ikut berdoa di gereja bersama keluarganya, mungkin mereka berdua tidak berakhir dijalan aspal." Alice kemudian menatap langit malam yang kelam.

"keluarga mereka pasti berusaha menutupi kasus ini karena akan merusak citra baik pencalonan PM untuk periode selanjutnya" Suzy

"sebentar lagi jam dua pagi. apa Unnie sudah mendapatkan kabar dari Mina Unnie?" Alice.

"katanya Nyonya dan Tuan sedang mengikuti acara makan bersama dengan rekan kerja dan tamu undangan bersama PM, sebentar lagi akan lanjut untuk membagikan sembako dan hadiah natal ke rumah-rumah warga."

Suzy melihat Alice sedang membaca chat di ponselnya beberapa saat kemudian kembali memandang pemandangan kota yang begitu gemerlap. Dibalik itu, Alice begitu merasa tertekan namun ia masih berusaha menutupi semunya.

"apa ada masalah?"Suzy

"maaf, karena menemaniku unnie tak merayakan natal bersama keluarga." walaupun sedikit berbohong, Alice memang juga merasa tak enak hati pada Suzy karena harus melewati malam misa natal begitu saja.

"its okay Lis. Berdoa itu bukan soal tempatnya, tapi ini soal hati dan keyakinan. Kita juga bekerja untuk membantu orang lain bukan." Mendengar hal itu Alice tersenyum.

"ngomong-ngomong Unnie sudah berapa lama bekerja dengan Appa?" Alice

"aku sudah bekerja dengan Tuan Sang Ook sejak lima tahun lalu, dan training setingkat Senior Hight School sekitar dua tahun." Suzy

"sudah sangat lama rupanya. Tentang skill medis, dari mana Unnie mempelajarinya? Aku perhatikan unnie tahu beberapa tentang obat dan tindakan pasien yang kita tangani." Alice.

Suzy tersenyum miris. "dulu aku sangat ingin menjadi dokter. Namun orang tuaku tak mampu membiayai dan menyekolahkanku. Sampai suatu haru ketika Ayahku pulang dan membawa sebuah brosur beasiswa ASSCorp. Aku mencoba mendaftarkan diri dan ternyata aku lulus. Semasa sekolah dan training kami di latih banyak hal mulai dari bela diri, merakit dan mengoperasikan perangkat lunak dan perangkat keras, selain itu kami juga di bekali pengetahuan medis untuk berjaga-jaga. Setelah melihat bakatku, aku tiba-tiba dikirim ke markas ASS Corp yang berada di Swedia. Prof. Arthur salah satu mentorku pada waktu itu. Di sana aku belajar banyak hal dan memperdalam skill medisku. Awalnya aku bertanya-tanya mengapa ASSCorp melakukan ini karena setahuku ini adalah perusahaan penyedia jasa kemanan.."

"namun baru-baru ini aku tahu setelah menanda tangani kontrak baru. Aku akhirnya sadar bahwa aku dipersiapkan untuk bekerja dengan seorang VVIV." Suzy terkekeh di akhir kalimatnya.

"Walaupun saat ini Tuan Sang Ook taunya aku ditugaskan oleh tuan Albar di Amerika. Karena keinginan anda datang lebih awal untuk memberikan surprice pada mereka.." Suzy

"..apa kamu tak mengingatku?"Suzy kembali menatap Alice.

Alice mengerutkan alisnya kemudian tersenyum tanpa menjawab. "dulu aku sering melihatmu bersama Tuan Arthur mengikuti kelas Taekwondo."

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang