Sekitar pukul sembilan malam apartemen Jennie mulai sepi karena Nick, mr Joe, mr Park dan Suzy sudah pamit untuk pulang. Di ruang tamu Jiyoon menonton TV, Jisoo dan Jennie sedang membereskan dapur sedangkan Alice melaksanakan ibadah malam yang kedua, yaitu sholat isha. Sekitar tujuh menit kemudian Alice akhirnya keluar dari kamar tamu dan duduk di sebelah Jiyoon.
"Ayo, tidur dipangkuan unnie."Jiyoon berkata saat melihat Alice duduk menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.
Alice kemudian mendekat dan menempatkan kepalanya di paha Jiyoon. "Aku kira kamu sudah benar-benar sembuh sepulang dari rumah sakit." Jiyoon berkata segera setelah mengusap-ngusap rambut Alice yang tanpa sengaja menyentuh keningnya yang ternyata masih sedikit hangat.
"Demamku sudah mendingan sehingga dokter menginjinkan untuk rawat jalan." Alice menjawab sambil memejamkan mata beberapa saat.
"Apa kamu sudah meminum obatmu?"Jiyoon bertanya tetap mengusap-usap kepala Alice saat ia menonton acara TV Show.
"hmm, sudah unnie."Alice
Suasana kembali hening, hingga Jiyoon teringat suatu hal dan berkata. "Oh ya, apa kamu ada keinginan untuk melanjutkan kuliah? Pendaftaran akan dibuka pada september nanti."
"Untuk saat ini aku belum memikirkannya. Apa unnie berencana untuk melanjutkan kuliah tahun ini?" Alice
"hmm. Aku kebetulan mendapatkan tawaran beasiswa dari perusahaan dan Jisoo unnie menyetujuinya."Jiyoon
"Sebaiknya kalian berdua tidak menunda terlalu lama untuk melanjutkan pendidikan selagi otak kalian masih fresh. " Jennie bergabung dalam pembicaraan saat ia datang dari arah dapur dan duduk di sofa.
Alice perlahan bangun dan menegakkan posisi duduknya tak lama Jisoo juga datang membawa empat gelas minuman hangat. "Jennie benar. Kalian berdua harus sekolah setinggi-tingginya. Apalagi unnie masih sehat dan bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan kalian."
Jisoo kemudian menatap Alice dan berkata. "Jiyoon mendapatkan tawaran beasiswa dan aku pikir akan lebih baik jika kalian mendaftar secara bersamaan. Jika kamu mau, unnie yang akan membayar semua biaya pendidikanmu. Bagaimana?"
"Jika kalian dapat lulus secara bersamaan, Jisoo unnie pasti akan semakin sombong." Jennie
"sombong kenapa unnie?" Jiyoon penasaran.
"Siapa yang tidak bangga mempunyai dua adik jenius seperti kalian? Jika kalian lulus dengan nilai terbaik lagi dan berdiri di satu panggung, aku yakin Jisoo unnie tidak akan berhenti tersenyum dan menyombongkan kalian pada orang-orang." Jennie
perkataan Jennie berhasil membuat Jisoo tertawa. "Salahkan paman dan bibi Kim karena tidak memberikanmu adik."
"Tidak ada gunanya mengeluh pada oemma dan appa sekarang. Aku sudah terlalu tua untuk memiliki adik seusia bayi. Bukannya dianggap menggendong adik sendiri tapi malah dituduh menggendong anak." Jennie
YOU ARE READING
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...