103

39 8 0
                                    

Empat hari berlalu. Saat ini Alice sedang dalam perjalanan pulang. Di luar nampak ramai dan melihat pemandangan malam ini sepertinya dapat mengurangi rasa penat dan lelah setelah beraktivitas seharian. Hari ini Alice menghabiskan jadwalnya di luar kantor. Menghadiri rapat, memantau pembangunan resort di pulau jeju, serta menghadiri udangan dari mitra bisnis.

"apa kita akan langsung pulang?" Suzy memecah kesunyian.

Alice melirik ke spion yang memantul ke belakang dan melihat mobil dan motor yang mengikuti mereka.

"langsung pulang saja. Jisoo unnie sudah menyiapkan makan malam untuk kita."

Nick menoleh dengan bingung kemudian menatap Joseph yang sedang mengemudi. "Jisoo dan Jennie unnie baru saja memberitahuku untuk mengajak kalian makan malam."

"Lalu Miss Seo Hyung dan yang lain?" Suzy.

Seketika Alice terkekeh ketika melihat ekspresi dan suara kebingungan Suzy. Sebab suzy berfikir bahwa jika mereka semua ikut, bukankah itu sangat merepotkan Jisoo dan Jennie.

"iya. Kita semua akan makan malam bersama. Jisoo unnie ingin mengenal mereka juga."

Mendengar hal itu Nick segera memberitahu tim keamanan di belakang melalui alat komunikasi khusus mereka dan beberapa detik kemudian Rio Dewanto salah satu tim kemanan mereka yang mengendarai sepeda motor melaju ke depan untuk memimpin perjalanan.

"oh ya. aku ingin melihat profil mereka." Karena telah sibuk dalam beberapa hari terakhir, Alice bahkan belum sempat membaca profil staf keamanan pribadinya.

"aku akan mengirimnya sekarang." Suzy.

***

Suasana cukup canggung. Terutama ketika para pria yang ingin membantu membawa hidangan ke ruang tamu. Namun karena Jisoo melarang, mereka akhirnya kembali duduk tegap di kursi masing-masing, sementara Nick meminta ijin untuk ke kamar kecil.

Jisoo, Jennie, Jiyoon, Seo Hyung salah satu tim keamanan Alice serta Suzy bergantian mondar mandir membawa hidangan dan alat makan ke meja ruang tamu sedangkan Alice sedang membersihkan diri di kamar mandi.

Ketika hidangan sudah siap, Jisoo kemudian melihat sekitar mencari keberadaan Alice lalu kembali menatap mereka. "maaf kami hanya menyiapkan ini tapi semoga kalian suka. Ayo silahkan dinikmati makanannya."

"Terimakasih Miss."

Mereka tersenyum namun belum juga bergerak untuk mengisi piring masing-masing. "Alisyah mungkin masih mandi, jadi kalian tidak perlu menunggunya. Silahkan dimakan. Jangan khawatir kami menggunakan bahan makanan halal dan alat masak khusus." Jisoo menambahkan.

Jisoo kemudian membantu Jiyoo mengambil lauk dan menaruhnya di piringnya. "kalian berdua makanlah yang banyak." Jisoo menepuk pelan kepala Jennie dan Jiyoon bersamaan kemudian berjalan masuk ke kamar Alice.

Ketika masuk ke dalam kamar, Jisoo melihat jas kerja Alice di atas tempat tidur juga ponsel yang dibiarkan menyala. Jisoo kemudian membuka lemari pakaian sang adik dan mengambil sepasang piama lengan panjang tebal, dalaman serta kaos kaki. Setelahnya gadis itu duduk di tempat tidur dan mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Namun intensi Jisoo kembali pada ponsel Alice yang menyala. Karena penasaran Jisoo akhirnya melihat dan memperhatikan tampilan di layar ponsel Alice dan memutar video yang sedang mode pause.

Tak lama kemudian ekspresi Jisoo berubah menjadi ngeri ketika melihat video proses operasi pengangkatan jaringan kanker serviks. Karena merasa ngeri dan jijik jisoo segera menghentikan video dan meletakkan ponsel bersamaan dengan Alice yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang