167

41 6 1
                                    

"Lalu sekitar seminggu lebih sebelumnya, Wawan menghubungi appa untuk meminjam uang. Katanya dia sedang mengembangkan usaha briket dan olahan kelapa. Karena permintaan dari luar negeri meningkat semenjak memasuki musim dingin dan liburan natal dan tahun baru sehingga ia masih membutuhkan sejumlah dana untuk biaya operasional. Dia tidak ingin meminjam pada mamamu karena tidak ingin membuat mamamu salah paham dan mencurigainya lagi. Kalau pinjam ke ayahmu, kayaknya dia tidak berani karena ayahmu sudah membantunya beberapa kali menanamkan modal usaha tanpa sepengetahuan mamamu.." Ekspresi Alice tidak berubah dan tetap tenang ketika mendengar penjelasan appanya. Sebenarnya Wawan juga sempat mengubunginya meminta bantuan untuk meminjam uang dan keringanan untuk uang yang telah Alice keluarkan untuk membayar upah karyawan restouran dan cafe juga pembiayaan lain beberapa bulan yang lalu.

"..namun baru-baru ini ayahmu sepertinya mulai curiga pada Wawan dan meminta tolong pada appa untuk mencari tahu. Jadi appa ingin mengetahui pendapatmu, apakah appa mengatakan yang sebenarnya pada ayahmu atau kamu memiliki pendapat sendiri?" Sang Ook.

"Nak, kami hanya ingin meminta pendapatmu karena kami tahu bahwa alasan terbasar yang membuatmu membantu masalah Wawan adalah demi kesehatan mamamu dan juga kakekmu." Jessica telah mengetahui seberapa malunya Citra dan tuan Harist pada keluarga dari pihak Albar karena telah membantu mengatasi masalah keuangan dan kasus korupsi yang disebabkan oleh wawan selama ini.

"Appa dan oemma tahu bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga yang kita punya. Aku menyayangi semua orangtuaku tanpa terkecuali, saudara dan saudariku termasuk kak Wawan, Ruby unnie, Shannon serta saudara dari mendiang mommy Kim. Kebetulan kali ini kak Wawan memiliki masalah keuangan yang serius dan telah merusak karir pendidikan seseorang dan menciptakan konflik untuk keluarga Jasmine, aku tidak tahu harus bagaimana membantunya sementara aku juga harus menyembunyikan masalah ini kepada kalian, orangtuaku. Aku fikir aku bisa menangani ini sampai appa dan oemma mengetahuinya sendiri.." Alice kemudian menunduk menatap ke bawah sesaat sebelum kemudian melanjutkan.

"..Aku telah mengutus pak Rio, pak Irsum dan pak Gabriel untuk mengawasi usaha yang diambil alih oleh kak Wawan. Namun karena masalah pinjamannya dengan keluarga pak Nafiz aku telah membuat pengaturan dibawah meja seolah pinjaman dana kak Wawan berasal dari pembiayaan swasta. Hal ini aku lakukan supaya kak Wawan tidak menyalahgunakan dan lalai dari tanggung jawab yang semestinya dia lakukan.." Alice

"Surat rumah dan kendaraan diamankan pak Gabriel Wong. Alasan terbesar kak Wawan meminta bantuan pinjaman dari appa sepertinya untuk membayar kredit pinjaman bulan desember kemarin. Menurut pak Rio, usaha kak Wawan memang mengalami perkembangan yang signifikan, namun karena masih tahap awal dan produksi masih terbatas sehingga keuntungan yang didapatkan masih dalam jumlah kecil sementara kredit bulanan sudah harus dibayarkan." Alice

Jessica dan Sang Ook mengangguk mengerti. "Lalu, februari nanti kami berencana akan menghadiri perayaan ulang tahun mamamu, sekaligus akan ada pertemuan keluarga dengan tuan Nafiz dan keluarganya.."

"..Nak, oemmamu sebelumnya sudah menanyakan perasaanmu pada Elmo. Namun Appa akan bertanya kembali untuk yang terakhir kalinya. Mungkin ayah dan mamamu akan sulit membuat keputusan karena kamu dan Wawan terlanjur memiliki hubungan yang serius dengan kedua anak tuan Nafiz. Tapi.. jika kamu masih mencintai Elmo appa dan oemma akan selalu berada dipihakmu." Sang Ook.

Alice terdiam dengan tanpa ekspresi namun tatapannya melemah seolah menghindari menatap mata kedua orang tuanya.

"Sayang, kamu tidak perlu menahan diri atau menyembunyikan perasaanmu. Appa dan oemma akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu." Tatapan Jessica tampak lembut saat ia memeluk putrinya.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now