146

34 7 2
                                    

Dengan senyuman pasrah Alice kembali bertanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan senyuman pasrah Alice kembali bertanya. "Lalu mengapa unnie tidak pernah memperkenalkannya dengan kami? atau.. hanya aku yang belum pernah bertemu dengannya?"

"Jiyoon dan kamu belum. Kalau Jisoo unnie sudah pernah bertemu dalam sebuah acara.."

"..Hubunganku dengan Alice sangat baik waktu kami masih kecil dan sekarang tidak sama sekali. Semenjak appa dan pamanku memiliki perselisihan serius, hubungan keluarga kami sangat berantakan. Bahkan sampai saat ini aku tidak benar-benar bisa melupakan kejadian itu ditambah penderitaan yang kami alami hingga tumbangnya Kim Group, membuat aku semakin marah setiap kali melihat wajahnya."

Tatapan Alice berubah saat melihat kesedihan dan kemarahan di mata Jennie. Gadis itu dengan lembut mengusap punggung Jennie. "Apa yang terjadi unnie?"

"Aku tidak tahu karena saat itu aku sedang tidur siang bersama Alice dan terbangun karena suara gaduh di ruang tamu. Saat aku melihat sumber kegaduhan itu, aku melihat appaku sudah berlumuran darah di lantai dan pecahan kaca berserakan. Uncle Sang Ook memukul appaku hingga tak berdaya. Seandainya aku tidak berlari ke arah mereka dan memohon padanya, aku tidak tahu apakah appa akan selamat atau tidak. Hari itu dua wajah terakhir yang meninggalkan rumah setelah kejadian itu adalah ucle Sang Ook dan Alice kecil dalam gendongannya. Aku tidak akan pernah melupakan kejadian hari itu karena itu adalah pengalaman yang sangat menyakitkan untukku." Jennie diam-diam menyelidik perubahan ekspresi Alice yang saat ini terdiam dengan raut sedih.

"Disaksikan seorang anak kecil akan menjadi pengalaman traumatis dan membekas diingatan. Tapi melihat unnie sekarang aku sangat senang dan bangga. Unnie sungguh kuat karena bisa bertahan dan berlari hingga ketitik ini." Senyuman Jennie perlahan kaku saat mendengar penuturan Alice barusan.

"Aku juga mensyukuri itu. Bagaimanapun akulah satu-satunya harapan kedua orangtua dan kakek nenekku. Aku harus tetap bergerak maju agar bisa merawat mereka dengan baik dan layak." Jennie

Alice tersenyum mendengar penjelasan Jennie."Tapi aku melihat miss Jung sangat menyayangi unnie, begitupun dengan tuan Kim. Aku melihat beliau hanya bersikap dingin, tapi saat makan malam itu, aku memperhatikan beliau sering menatap unnie diam-diam."

"Dulu aku memang sangat dekat dengan paman dan bibiku karena appa hanya memiliki satu saudara, juga karena mereka tidak memiliki anak jadinya mereka memanjakanku lebih dari yang dilakukan oleh kedua orang tuaku. Bahkan setelah mereka mengadopsi Alice, mereka tidak berubah dan tetap memperlakukanku dan Alice seperti anak kandungnya sendiri." Jennie

"Semoga saja permasalah keluarga unnie cepat selesai dan kalian bisa berkumpul bersama seperti dulu. Dimasa lalu aku juga pernah merasa kesepian, karena terlahir sebagai anak tunggal dan mommy pergi terlalu cepat jadi aku tidak memiliki siapa-siapa. Sebagai pelarian, aku akan melakukan banyak kegiatan yang menyibukkan. Lalu setelah bertemu dengan kalian aku merasa seperti memiliki banyak saudara.."

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now