123. Parellel 25

29 4 0
                                    

Sementara itu kepala tabib Im terkejut ketika melihat peralatan pengobatan dokter Kim yang semuanya terbuat dari logam putih mengkilap dengan berbagai bentuk dan ukuran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara itu kepala tabib Im terkejut ketika melihat peralatan pengobatan dokter Kim yang semuanya terbuat dari logam putih mengkilap dengan berbagai bentuk dan ukuran. Setelah semuanya siap, dokter Kim mulai menyebutkan alat yang dibutuhkan pada putri Jennie. Sepertinya pengajaran Kim Yerim untuk mengenali peralatan bedah milik dokter Kim telah berhasil. Terbukti Jennie mengambil pisau bedah dengan tepat.

"Jika anda tidak mampu melanjutkan, beritahu nona Ye Rim untuk menggantikan anda." Dokter Kim berkata sebelum kemudian mulai membuka luka pangeran dengan pisau bedahnya. Segera setelah itu, ekspresi sebagian besar orang-orang berubah pucat. Beberapa keluarga kerajaan terbelalak melihat bagaimana dokter Kim membuka luka di lengan pangeran Seung Ho menggunakan pisau tajam tanpa gemetar sedikitpun. Sementara selir kedua sudah jatuh pingsan di pelukan baginda raja.

"Apa yang kamu lakukan!" Ekspresi ngeri dan ketakutan kepala tabib istana tak dapat ia sembunyikan saat melihat bagaimana dokter Kim tanpa rasa takut membuka luka yang sudah ia tutupi dengan ramuan herbal kini dibuka lebar dan memperlihatkan daging dan hal-hal lain yang mengerikan untuk dilihat.

"Maat kepala tabib Im, tolong jangan menghalangi proses pengobatan pangeran ketiga. Jika anda tidak mampu melihat ini, silahkan tunggu di luar." Tabib Ho berusaha menahan diri untuk tidak meledak, sebab bisa saja operasi ini akan mengalami masalah karena membuang-buang waktu dan menyebabkan pangeran Seung Ho kehilangan lebih banyak darah lagi.

Kepala tabib Im merasa terhina dengan perlakuan tabib Ho, namun ia berusaha mengabaikannnya dan beralih menghadap baginda raja dengan sikap tunduk memohon. "Yang mulia, kami telah berusaha menghentikan pendarahan dengan menutupnya namun mereka malah membuka luka pangran Seung Ho. Yang mulia baginda raja, mohon segera hentikan mereka."Ekspresi kepala tabib Im menggambarkan kekhawatiran dan ketidakyakinan sehingga membuat beberapa orang yang menyaksikan dilanda perasaan ragu pada pengobatan dari tabib peduli kasih.

Baginda raja yang sejak tadi menyaksikan tidak dapat menyembunyikan rasa perasaan ngeri, meski begitu raja tetap diam kemudian menatap satu persatu tabib dari klinik peduli kasih itu. Ia kembali menatap wajah pangeran ketiga yang tak berdaya, selir kedua dalam shok dan permaisuri yang menganggukkan kepala. Baginda raja sebenarnya masih sedikit ragu, namun setelah melihat reaksi permaisuri, ia menyadari bahwa permaisuri sangat mempercayai penilaian tabib Ho dibandingkan dengan tabib Im. Namun untuk memastikan, baginda raja kembali bertanya. "Tabib Ho, apakah aku dapat mempercayai kalian?"

"Yang mulia dapat mempercayai kami, mohon yang mulia tidak meragukan kemampuan pengobatan kami." Tabib Ho menjawab dengan yakin.

Ekspresi baginda raja berubah optimis. Jika tabib Im tidak percaya dengan pengobatan klinik peduli kasih, setidaknya tabib peduli kasihlah satu-satunya yang berhasil membantu kelahiran putra profesor Jung dengan selamat. "Bagi yang tidak sanggup menyaksikan ini dan berniat menghalangi pengobatan tabib Ho dan timnya, silahkan meninggalkan ruangan ini.."

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now