120. Parallel 22

79 6 0
                                    

Beberapa hari kemudian, di sudut lain istana kerajaan tepatnya di kediaman pangeran pertama, peringatan kelahiran pangeran Lim akhirnya dilaksanakan dengan meriah. Wangi semerbak dan aroma makanan yang lezat tercium hampir di setiap sisi aula perjamuan. Saking banyaknya hidangan makanan dan arak serta para pelayan yang cantik, tak seorangpun pria yang hadir tidak tersenyum ataupun bahagia dengan keberuntungan mereka.

"Saat ini kita berada di kediaman pangeran pertama. Beliau adalah pangeran Joon Gi sekaligus jenderal yang memimpin tentara militer kerajaan dan ayah pangeran Lim atau paman dari nona Kim.." tabib Ho mulai menjelaskan dengan sedikit berbisik pada dokter Kim, sementara dokter Kim tampak melihat-lihat sekitar dengan penasaran. Perjamuan ini sangat ramai dan meriah karena selain teman dan kerabat, beberapa tentara militer ikut diundang untuk memeriahkan perjamuan tersebut.

"..Menurut informasi, baginda raja dan ibunda permaisuri juga akan menghadiri perjamuan ini jadi nanti ketika anda mendengar pengumuman jangan menatap mata baginda dan yang mulia permaisuri, rendahkan pandanganmu dan membungkuklah sedikit." Tabib Ho

"pengumumannya seperti apa?" Dokter Kim bertanya dengan berbisik.

Ketika mendengar pertanyaan dokter Kim, tabib Ho segera menyadari suatu hal dan dia terkekeh sambil menjawab. "oh maaf, aku lupa bahwa kamu tidak mengerti bahasa gogureyo. Pokoknya nanti ketika semua orang tiba-tiba membungkuk atau menunduk anda juga harus melakukannya.."

"..Oh ya, sebagai informasi kami memiliki satu wanita hebat. Yang mulia permaisuri juga ratu negeri ini. Karena smpai saat ini baginda raja belum mewariskan tahta dan belum menunjuk pangeran mahkota."

Di sudut lain di aula perjamuan tersebut, beberapa orang yang bertugas menerima dan mencatat hadiah para tamu undangan tampak kewalahan. Tumpukan kado dari berbagai bentuk ukuran dan warna perlahan lahan menggunung.

Setelah beberapa saat, segera rombongan keluarga kerajaan berdatangan secara bergantian. Seketika suasana yang santai beberapa saat yang lalu menjadi hening saat rombongan pangeran pertama general Joon Gi mendekati aula perjamuan bersama sang istri nyonya Tae He dan pengeran Lim beserta putri Jennie sebagai tuan rumah.

Ketika rombongan jenderal Joon Gi memasuki aula perjamuan, para tamu undangan yang telah hadir menyempatkan untuk menyapa dan memberi ucapan selamat kepada pangeran Lim dan sebagian lain yang berada cukup jauh membungkuk dan tersenyum sebagai isyarat salam hormat mereka. Ketika itu terjadi, putri Jennie yang berjalan di belakang jenderal Joon Gi dan pangeran Lim tepat di sebelah nyonya Tae Hee melihat teman-teman tabib Ho termasuk dokter Kim yang juga menyapanya dengan senyuman tipis. Namun balasan putri Jennie sungguh dingin.

"Apa anda telah menyinggung putri Jennie baru-baru ini? Sepertinya dia kesal dengan anda." Dokter Kim yang menunduk tiba-tiba mendengar bisikan tabib Ho. Karena merasa tidak melakukan sesuatu yang salah, dokter Kim hanya menggeleng.

Sementara itu ketika nyonya Tae Hee melihat arah tatapan putri Jennie, ia melihat seorang pria asing dengan fitur wajah dan mata yang indah. "apa kamu mengenal pria yang duduk di sebelah tabib Ho?"

Jennie segera menoleh dan menjawab dengan senyuman tipis. "Dia adalah tabib Kim, tabib baru yang bekerja di klinik tabib Ho, bibi."

Sekali lagi Tae Hee memandang mereka dan tersenyum melihat tabib Ho dan dokter Kim melemparkan senyuman dan isyarat salam hormat mereka. "Jadi dialah tabib yang kamu maksud untuk dijadikan guru medismu?" namun ketika Tae Hee menannyakan hal itu, sekilas pikiran lain muncul saat melihat senyuman lepas dokter Kim yang sedang bercanda dengan tabib Ho. Entah mengapa tatapan nyonya Tae Hee tampak sedih.

Setelah mereka duduk dengan tenang, segera rombongan dari selir pertama mulai masuk bersama pangeran Ki Yong, nyonya Im Jin Ah dan kedua anaknya putri Yu Ji Min dan Min Jeong. Selanjutnya rombongan Selir kedua masuk bersama kedua pengerannya yaitu pangeran Seung Ho dan pangeran Joo Hyuk.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now