112

39 8 0
                                    

Dalam balutan selimut Jiyoon mulai terusik bersamaan dengan rasa nyeri di kepalanya. Kedua mata yang terpejam bagaikan kelopak bunga yang perlahan mekar dimusim semi. Namun ketika menyadari suatu hal timbul kerutan tipis diantara alisnya.

Ini.. aku di mana?

Merasa asing dengan kamar itu, secara perlahan Jiyoon bangun dari tidurnya dan duduk dibibir ranjang. Kedua kaki jenjang dalam balutan kain celana babypink itu menjuntai hingga menyentuh lantai.

ini di mana?

Gadis itu terus bertanya dalam hati sambil memperhatikan kamar dengan furnitur yang kontras dengan cat tembok berwarna putih. Selain itu dia mengenakan pakaian piyama baby pink berbahan lembut, sangat berbeda dengan pakaian yang sebelumnya ia kenakan "seingatnya".

Jiyoon sangat bingung tentang dimana keberadaannya, tapi yang lebih membingungkannya lagi dia bisa mencium wangi yang sepertinya familiar, namun setelah beberapa saat ia tidak bisa mengingatnya. Sesekali Jiyoon akan meringis saat rasa nyeri menyerang kepalanya. Yah, dia akhirnya mengingat bahwa semalam ia minum hingga mabuk.

Tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang. Jiyoon mengingat ada seorang pria dengan tubuh sedikit gemuk malam itu. Apa dia yang membawaku ke sini? Pikirannya sangat kacau ketika ia kembali menyadari pakaiannya. Lalu siapa yang mengganti pakaianku?

Jiyoon segera menoleh ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Dengan gelisah, gadis itu segera meraih bantal yang kebetulan sangat dekat dari jangkauannya untuk bersiap dengan hal yang kemungkinan akan terjadi. Ceklek

"selamat pagi." Suara lembut dan senyuman khas segera terlihat dari balik pintu.

Jiyoon segera merasa legah ketika melihat siapa yang datang. "Selamat pagi Suzy unnie."

Suzy datang membawa nampan berisi makanan dan minuman serta dua botol air kemasan. Dari penampilannya, Suzy nampaknya sudah siap untuk pergi bekerja selain alas kaki sendal dan blouse putih yang ia kenakan. "apa kepalamu terasa pusing atau nyeri?.."Suzy bertanya setelah meletakkan nampan di atas meja nakas dan Jiyoon mengangguk kecil sebagai jawaban.

Suzy kemudian membuka tutup botol minuman anti pengar kemudian menyodorkannya pada Jiyoon."..ini. Minumlah."

"Jika masih merasa pusing, istirahatlah kembali. Tapi sebelum itu segeralah sarapan dan minum obat ini."Suzy mengisyaratkan sup hangat dan satu tablet obat di atas nampan.

Ketika Suzy hendak pergi, Jiyoon yang tampaknya ragu-ragu akhirnya bertanya. "unnie, aku berada di mana?"

Susy tersenyum dan berkata. "Jangan khawatir ini apartemenku dan ini kamar Alisyah."

Jiyoon segera memeriksa sekitar tapi dia tidak menemukan tanda-tanda bahwa ini benar-benar kamar adiknya. "kamu mencari sesuatu?" Suzy

Jiyoon menggeleng pelan. "Tapi, mengapa aku tidak melihat barang-barangnya?"

"Tentu saja. Dia memang tidak suka menaruh banyak barang dan biasanya dia hanya menyimpan foto dalam album atau memajang beberapa saja. itu, di sana." Di akhir kalimat Suzy menunjuk rak buku tembok yang ternyata terdapat beberapa bingkai foto berukuran sedang.

Jiyoon akhinya menyadari, bahwa wangi familiar ini ternyata parfum milik adiknya. "lalu Alisyah ke mana?"

"dia sudah berangkat ke kantor." Suzy

"kantor?" Jiyoon terkejut ketika mendengar jawaban Suzy sehingga ia segera berlari ke arah jendela dan menggeser tirai dengan kasar.

Sreek

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang