75

49 7 0
                                    

Suasana apartemen Suzy cukup meriah. Setelah melakukan ritual tiup lilin dan memberi kado mereka mulai melakukan sesi foto. Dimulai dari gaya formal, girly, menly hingga berpose lucu hingga Alice, Jennie, Jisoo dan suzy tidak bisa menahan tawa melihat kekocakan kedua pria itu.

Ruang tamu masih tampak kacau, segingga Joseph, Nick dan Alice bertugas untuk memusnahkan kekacauan beberapa menit yang lalu, sementara Jennie, Jisoo dan Suzy sibuk menghidangkan makanan yang sebelumnya sudah dipesan tinggal menaruhnya ke atas piring dan mangkuk. Setelah selesai mereka kemudian berkumpul di meja makan dan untung saja kursinya masih cukup.

"Selamat makan!"

Ketika Alice baru saja duduk dan minum air putih tiba-tiba terdengar bell.

Ting tong

"Aku akan memeriksanya." Kata Alice segera beranjak.

"Sepertinya dileverynya sudah datang." Jennie

Mereka semua menatap Jennie yang sedang mengunyah. Sangat aneh jika Jennie memesan sesuatu sementara semua keperluan untuk acara pagi ini sudah ada. "Kamu memesan sesuatu?" Jisoo bertanya dengan bingung.

"Aku memesan mie goreng saus tomat untuk Alisyah. Tadi pagi saat kami ke cafe untuk membuat tart dia kelaparan dan aku menyuruhnya memeriksa lemari es dan dia menemukan sisa mie goreng saus tomat. Dia bilang itu adalah salah satu makanan favoritnya terbukti dia menyantapnya tanpa sisa." Jennie terkekeh diakhir kalimatnya.

Mendengar hal itu ekspresi Jisoo tiba-tiba kaku kemudian menatap ke arah pintu dimana Alice baru saja masuk sambil membawa box makanan.

"Apa ada yang memesan mie goreng?" Alice bertanya kemudian meletakkan box itu di atas meja.

"Aku sengaja memesannya untukmu. Sepertinya porsi yang kamu makan tadi pagi terlalu sedikit." Alice tersenyum senang kemudian dia tidak jadi mengisi piringnya dengan hidangan di atas meja melainkan mie goreng saus tomat yang sepertinya masih hangat.

"Terimakasih miss."

***
Belum genap satu bulan sejak pernikahan Citra dengan Albar, wanita berparas cantik itu kini mulai beraktifitas di kantor barunya. Selagi ia dan suaminya menikmati bulan madu, Albar sudah meminta orang suruhannya untuk mengurus kepindahan Citra ke salah satu firma hukum swasta di kota tempat tinggalnya saat ini.

Tuk Tuk Tuk suara ketukan pintu memecah konsen Citra.

"Selamat siang mbak Citra" Citra menoleh ke arah seorang pria bertubuh tinggi tengah melangkah masuk dan menghampiri meja kerjanya.

"Oh ya selamat siang pak Anton."

"mbak keliatan serius banget sampai gak nyadar aku udah berdiri di sini dari tadi. Mbak Nana juga." Sekilas Citra melirik rekan kerja yang kebetulan satu ruang kerja dengannya yang kini sedang terkekeh melihat wajah Anton yang sengaja dibuat terlihat kesal.

Citra terkekeh. "maaf pak. Tadi saya terlalu serius mempelajari kasus client."

"jadwalnya kapan?" Anton.

"minggu depan pak. Oh ya ada apa?"

"ini ada kasus baru." Pria yang bernama Anton itu kemudian menaruh dokumen ditangannya ke atas meja dan sekilas Citra membacanya.

"salah satu koperasi swasta menuntut salah satu karyawannya atas tuduhan penggelapan dana. Katanya karyawan tersebut sebelumnya sudah mendapatkan teguran namun dia kembali kedapatan mengulangi kesalahannya untuk yang kedua kalinya dan setelah di telusuri ternyata masih ada dana kasus sebelumnya yang kemarin tidak terdeteksi dan baru sekarang terungkap. Makanya mereka sudah tidak bisa mentolerir masalah ini dan membawanya ke jalur hukum."

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now