106. Parallel 18

46 8 0
                                    

aaaaaaaaaaak

Suara pekikan nyaring dari dalam seketika membuat mereka terkejut bukan main. "apa yang terjadi?" Putri Jennie penasaran . Ia segera menegakkan tubuhnya dan berjalan tergesah-gesah masuk ke klinik sambil memeluk tubuh Young Min dalam gendongannya.

"mohon tenang tuan Jung.." Samar-samar terdengar suara tabib Ho dari dalam ruang pasien.

Saat tiba di dalam, putri Jennie dan Sung Kyung dikejutkan dengan kondisi di dalam ruangan. Mereka melihat pintu ruang pasien terbuka namun para perawat dan orang-orang yang berada di luar tak berani mendekat ke arah pintu karena suatu hal. Karena rasa penasaran, putri Jennie akhirnya mendekat dan berdiri di depan pintu namun segera terkejut ketika melihat apa yang terjadi di dalam sana.

"dokter Kim.." Bibir putri Jennie bergumam tak percaya. Ia tak menyangkah bahwa dalam situasi seperti ini terjadi kekerasan fisik. Ia melihat kedua tangan dokter Kim bersimbah darah dengan wajah yang tampak sedikit memar di salah satu pipinya. Sementara wajah nona Ye Rim tampak pucat dengan mata memerah.

Melihat semua itu putri Jennie dilanda rasa khawatir namun masih bingung apa yang menyebabkan pertikaian itu terjadi sehingga ia menatap tabib Ho yang beridiri di antara dokter Kim dan tuan Jung yang sedang megarahkan besi barah api menggunaka tangannya yang gemetar karena marah.

"Tabib Ho apa yang terjadi.." putri Jennie mendekat dengan hati-hati.

Ekpresi tabib Ho nampak tertekan, pria itu hendak menjawab namun segera dipotong oleh dokter Kim. "Kita tidak punya banyak waktu untuk memperdebatkan ini. Bawa tuan Jung keluar atau dia ingin menyaksikannya sendiri. Aku tidak akan bertanggung jawab dengan nyawa putranya jika dia terus mengganggu di sini." Suara dokter Kim terdengar datar namun kalimat yang dia ucapkan jelas dan tegas.

Tabib Ho segera berbicara dengan tuan Jung menggunakan bahasa Gogureyo."Tuan Jung tolong tenang. Dokter Kim tidak akan bertanggung jawab dengan nyawa putra anda jika anda terus menghalangi pekerjaan kami, silahkan tetap di sini atau ke luar."

"kau.. beraninya kau Jung Ho Seok!.." Pria itu murka dan merasa harga dirinya telah direndahkan oleh seorang pemuda.

"..aku katakan jangan menyentuh istriku!" Pria itu kembali berteriak marah ketika melihat dokter Kim tak menghiraukan ancamannya. Jika saja tabib Ho tak berada di antara mereka, dokter Kim sudah pasti akan terluka. Namun suara pria itu bagaikan angin lalu, selain hanya karena benda panas itu dokter Kim tak takut sama sekali dengan tuan Jung. Siapa yang tak akan marah jika dalam beberapa abad tak pernah seorang pria manapun yang membantu persalinan seorang wanita, apalagi seorang seperti dokter Kim yang tidak diketahui asal usulnya sedangkan tuan Jung dan istrinya adalah kalangan bangsawan.

Dokter Kim kembali melanjutkan tugasnya menggantikan Yerim untuk membantu proses persalinan di jalan lahir sebab terjadi hal diluar kemampuannya. Gadis itu tiba-tiba ketakutan karena bayi yang semestinya sudah keluar terhambat karena ari-ari menghalangi jalannya sementara panggul sang ibu terbilang cukup sempit untuk bayi yang berukuran cukup besar sehingga Yerim tidak mampu melakukannya sendiri.

"Apa kalian tidak ada yang bisa membantuku untuk dapat berkonsentrasi? pasien dan bayinya tidak akan selamat jika kita terus membuang-buang waktu!" suara dokter Kim tiba-tiba terdengar tegas.

"Yoon Soo.." akhirnya putri Jennie mengeluarkan perintah pada pengawalnya untuk membawa tuan Jung yang mengamuk.

"Lepaskan aku! Hei nona jangan ikut campur!" ucapan pria itu terdiam ketika mendengar bisikan Yoon Soo tepat di telinganya. Tatapan tuan Jung yang tajam tiba-tiba berubah dan mulai sedikit tenang saat menatap putri Jennie.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now