88. Parallel 10

30 4 0
                                    

Ketika dokter Kim selesai membuat susu, samar-samar terdengar suara langkah yang perlahan-lahan mendekat.

tuk tuk tuk

"siapa?" dokter Kim bertanya dengan menggunakan bahasa inggris.

"ini aku, Park Chaeyeong" dari luar suara lembut nona Park terdengar.

"oh nona Park. Silahkan masuk." Dokter Kim menjawab sambil menimang Young Min dan memegang botol susu di mulutnya.

Ceklek

Tepat ketika pintu terbuka dokter Kim menatap nona Park yang melangkah masuk dengan senyuman manis di susul seorang wanita yang tampak anggun dan berkarisma tepat di belakang nona Park. Namun nona Park tampak bingung ketika melihat dokter Kim yang sebelumnya tersenyum tiba-tiba bereaksi seperti terkejut dan tanpa sadar jatuh terduduk dengan ekpresi linglung.

"dokter Kim!"

***
Hari mulai cerah ketika Ho Seok tiba di klinik tempatnya bekerja. Di dalam sana tiga orang pria sedang mengolah bahan herba sebelum kemudian akan diramu lagi oleh Ho Seok. "tabib, tadi pagi nona Joo Hyun datang mencari anda dan menanyakan herba yang dia pesan."

Ho Seok yang sedang menakar herba tiba-tiba berhenti dan menepuk dahinya kemudian berkata. "Ya ampun aku melupakannya. Jadi dia berkata apa lagi?" Ho Seok benar-benar telah melupakan janjinya pada Joo Hyun untuk membuatkannya herba untuk mengatasi kram perut. Hal itu terjadi karena sejak kemarin Ho Seok disibukkan untuk mengurus dokter Kim dan nona Youra dan ketika malam tiba dia tiba-tiba di panggil oleh Min Jae atas perintah Park Chaeyoung untuk segera menemui dokter Kim yang ternyata sedang melakukan operasi dan memantau kondisi gadis itu hingga dini hari. Bahkan setelah dia tidur lebih awal daripada dokter Kim pun ia masih merasa mengantuk dan kelelahan.

"dia memintaku untuk mengingatkan anda dan berkata bahwa dia akan kembali lagi besok pagi." Pria itu menjawab sambil tetap dengan hati-hati memarut tanaman obat jenis umbi-umbian.

"Baiklah.."

"..oh ya, apakah jahe dan kunyit sudah tidak ada lagi?" Ho Seok bertanya ketika ia mencari herba di rak namun tidak menemukannya.

Salah satu diantara mereka segera berdiri dan berkata. "Masih ada Tabib. Aku akan mengambilnya di gudang." Pria itu kemudian segera pergi untuk mengambil obat tersebut dan kembali dengan membawa dua wadah berisi irisan umbian setengah kering.

Setelah mendapatlan bahan yang diinginkan, Ho Seok kemudian berjalan ke arah alat penggiling dan mulai mengolah obat herba tersebut.

Beberapa menit berlalu, Ho Seok akhirnya selesai meramu dan mengemas herba tersebut. "Oh ya, hari ini akan ada seorang tabib muda bergabung di klinik kita. Namun karena dia tidak pandai berbahasa gogureyo sehingga aku akan meminta Ye Rim untuk menemaninya katika aku tidak bisa mendampinginya saat pelayanan."

Seorang gadis mengenakan warna pakaian yang sama dengan petugas klinik baru saja masuk membawa keranjang herba kosong dan ketika mendengar namanya disebut dia segera menoleh dengan penasaran. "ada apa? ada apa dengan Ye Rim?"

"apakah kamu masih tahu bahasa negeri barat?" Ho Seok

"tentu saja tabib." Ye Rim

"coba katakan sesuatu." Ho Seok

"Apakah hari ini aku cantik? Aku mencintaimu. Hari ini adalah hari yang indah.." Ketika Ye Rim mengucapkan kalimat tersebut, tiga pria lain yang sedang berkerja terlihat kagum dan bangga pada gadis muda di depannya sebab diusia muda ia sudah mengusai bahasa asing minoritas. Namun diantara ketiganya tak satupun memahami apa yang dikatakan oleh nona Ye Rim selain kalimatnya yang aneh namun terdengar menarik.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now