"Alice.."
Ketika wajah seseorang nampak di balik pintu bersamaan dengan suara tak asing itu membuat Suzy dan Alice akhirnya dapat bernafas legah. Gadis itu rupanya Krystal, adik kandung Oemma Alice.
Krystal kemudian masuk dan langsung memeluk dan memberi kecupan di pipinya. "ada apa?" Krystal bertanya setelah melepas pelukannya.
"Unnie mengejutkanku." Alice
Mendengar hal itu Krystal tersenyum jahil kemudian mencuri ciuman di pipi Ella sementara Suzy terlihat bingung melihat interaksi tiga gadis di hadapannya. Mengapa Alice memanggilnya Unnie sementara dia adalah saudara kandung nyonya?
"kamu tidak apa-apa kan? Aku mendapat kabar dari Oemmamu." mendengar pertanyaan itu Alice pun mengerti.
"aku baik-baik saja. Ini hanya luka kecil." Alice tersenyum sementara tangan Krystal sudah menyentuh dan menyingkap sedikit rambut Alice untuk melihat luka di pelipisnya.
"ini luka kenapa unnie?" Ella mulai penasaran ketika melihat plester luka di pelipis Alice. Awalnya Ella tak memperhatikan karena plester lukanya persis sama dengan warna kulit wajahnya.
"kamu jangan seperti Alice Unnie ya, dia mendapatkan luka ini karena tidak menurut ucapan Appa Oemmanya." Krystal menanggapi Ella sambil merapikan poni Alice.
Tiba-tiba Suzy menerima pesan dari Nickhun. "Nona akan ada yang datang." Ucapan Suzy membuat Alice dengan sigap memakai maskernya sementara Ella memperhatikan Alice dan Krystal mencari kesibukan dengan membasuh kedua tangannya di washtafel masing-masing.
Ceklek Seorang gadis berambut pendek muncul di balik pintu. "ya ampun Krystal, aku mencarimu sejak tadi." Bersamaan dengan itu Alice, Suzy dan Ella berjalan ke luar meninggalkan kedua wanita itu sambil tersenyum ramah ketika tatapan mereka bertemu dengan gadis yang baru saja masuk.
"bukankah dia putri Tuan Sang Ook?" gadis itu bertanya pada Krystal dengan sedikit kebingungan.
"benarkah?" Krystal menanggapi sambil merapikan penampilannya dan memperhatikan sahabatnya dari pantulan cermin di hadapannya.
Namun gadis itu terlihat sedang berfikir. "ada apa?" Krystal kembali bertanya.
"sepertinya aku pernah melihat anak itu." Gumamnya
Sementara itu di luar.
"unnie?" Ella
"iya?" Alice
"mengapa Unnie memanggil Unnie pada Krystal Aunty?" Ella
Alice tersenyum "Krystal Aunty tak ingin membelikanku lego set jika aku tak memanggilnya Unnie." Candaan Alice membuat Suzy dan Nick terkekeh.
"jika aku memanggilnya Unnie juga, apa Krystal Aunty juga akan membelikanku lego set?" Ella
"bisa jadi, Krystal Aunty kan baik." Alice
Gadis kecil itu hanya tersenyum dan mengangguk memikirkan ucapan Alice, sementara Alice justru terkekeh sendiri dalam pikirannya karena ia berwncana untuk menjahili Krystal melalui Ella agar menguras dompetnya.
Sementara itu di kursi VVIV, Jennie merasa sudah cukup lama Alice pergi bersama Ella ke kamar kecil namun sampai sekarang mereka belum kembali juga. Jennie kemudian melihat Jessica sepertiya menelfon seseorang. Tak lama kemudian ia melihat arah tatapan dan senyuman Jessica ke arah pintu samping.
Di sana Ella berjalan sambil digandeng oleh Nickhun, dalam hati jennie mulai bertanya-tanya kemana gadis bermata biru itu.
"Unniemu ke mana?" Jisoo bertanya pada Ella tepat mereka sampai di mejanya.
YOU ARE READING
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...