71. Parallel 6

48 8 0
                                    

Ketika gadis yang tampak lebih muda dan imut itu berbicara, tatapan dokter Kim sempat terpusat pada salah satu pejalan kaki yang berada di keramaian. Orang itu nampak pucat dan kebingungan. Namun setelah beberapa saat ia segera memperhatikan kembali kedua gadis yang sedang berbicara di depannya. Gadis yang dipanggil unnie tiba-tiba tersenyum cerah ketika mendengar penjelasan gadis di sebelahanya. Pipi yang terlihat putih dan sehalus porselen itu tiba-tiba merona ketika menatap mata dokter Kim yang juga menatapnya dengan penuh perhatian.

"Aku Yu Ji Min dan dia adikku, Min Jeong." Gadis itu memberi salam hormat dengan malu-malu.

"Kim.." dokter Kim menjawab dan mengangguk sekali sabagai salam hormat.

***

Suasana sangat ramai ketika Yu Ji Min dan Min Jeong membawa dokter Kim ke salah satu rumah makan kalangan menangah atas. Ketika para pelayan melihat kedatangan kedua bangsawan yang dikenalnya, mereka langsung mengantarnya ke ruang khusus dan melayaninya dengan sangat baik. Tidak lupa Da Hyun dan Kyung Soo pengawalnya tidak pernah absen untuk menjaga keamanan dan segala keperluan kedua nona mudanya.

Saat melewati beberapa meja makan, dokter Kim sempat melirik sekilas ke kanan dan ke kiri dan melihat rumah makan ini rupanya memiliki pelanggan yang sangat ramai sehingga suasanyanya cukup berisik. Setelah tiba di salah satu ruangan yang dipimpin oleh salah satu pelayan laki-laki, dokter Kim kemudian ikut duduk setelah kedua gadis yang membawanya duduk lebih dulu.

"Silahkan menunggu sebentar nona, tuan. Kami akan segera mengantarkan makanan anda." kata pelayan itu sebelum akhirnya meninggalkan ruangan dengan sopan.

"Kyung Soo, duduklah di sebelahnya." Mendengar perintah nona Yu Ji Min pria yang sejak tadi berdiri tegap di sebelah nona Min Jeong akhirnya duduk tepat di sebelah dokter Kim.

"Alih-alih meneraktirnya makanan, mengapa nona tidak memberinya uang saja? Tuan pasti akan marah jika beliau mengetahui nona muda mengajak orang asing untuk makan bersama." Da Hyun yang sejak tadi melirik dokter Kim dengan tidak senang akhirnya berbicara sedikit pelan ketika duduk di dekat Yu Ji Min. Sementara itu dokter Kim justru sibuk meletakkan bagpacknya dan juga melepaskan topinya setelah melihat Kyung Soo melakukan hal tersebut.

"Jika ayah tahu, kamu adalah orang pertama yang akan kubunuh." seketika Da Hyun bungkam dan mulai berperilaku baik dan tenang. Pemandangan itu sempat membuat dokter Kim tersenyum dibalik maskernya, sedangkan yang lain tidak peduli karena sepertinya mereka sudah terbiasa dengan perilaku Da Hyun. Walaupun dokter Kim dapat menilai ketidak senangan Da Hyun padanya, namun karena perilaku Da Hyun justru membuatnya sedikit terhibur.

"unnie, sepertinya dia menggendog sesuatu, apa mungkin itu bayi?" Min Jeong yang sejak tadi diam-diam memperhatikan dokter Kim akhirnya bersuara ketika melihat dokter Kim sesekali menyingkap kain gendongan di dadanya. Kyung Soo sepanjang hari memiliki ekpresi serius seketika menoleh ke samping kirinya dan melihat kebenaran dugaan nona mudanya. Pantas saja selain mencium bau yang aneh namun menyegarkan mereka juga secara samar-samar mencium aroma bayi yang khas.

"apakah itu bayimu?" Yu Ji Min bertanya dengan hati-hati.

Dokter Kim terlihat sedikit bingung dan ragu-ragu tapi kemudian membuka penutup kain gendongan di dadanya ketika melihat Yu Ji Min yang duduk di kursi tepat di depannya menunjuk ke arah gendongannya.

"Kim Young Min." dokter Kim berucap sambil mengelus kaki bayinya dalam kain gendongan dengan sayang. Kedua matanya membentuk bulan sabit ketika tersenyum dari balik maskernya. Kyung Soo memperhatikan para gadis sedang memperhatikan pemandangan di depannya dengan tatapan terpanah namun sesaat kemudian salah satu dari mereka ada raut kecewa ketika mendengar nama Young Min disebutkan.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora