95. Parallel 13

49 6 0
                                    

Susana klinik Peduli Kasih pagi ini seketika ramai beberapa menit setelah kedatangan dokter Kim bersama bayi Young Min dan juga Ye Rim.

"Apa yang sedang kau lihat?" Min Seok yang sedang mengintip di celah dinding terkejut bukan main ketika mendengar suara Baek Hyun dan merasakan tepukan kecil di bahunya.

"ya ampun! kau mengejutkanku!" Suara Min Seok terdengar lantang namun segera mengecil karena tersadar di mana keberadaannya. Wajah pria itu masih nampak pucat dengan nafas cepat. Sambil menyentuh dadanya bersama degup jantung yang kencang, pria itu sekilas memandang Baek Hyun dengan tidak senang namun kembali mengintip diantara celah dinding dengan penuh perhatian.

Karena tak mendapat jawaban dan juga penasaran, Baek Hyun akhirnya ikut mencari tempat untuk mengintip dan memperhatikan. Namun baru beberapa detik melihat pemandangan tersebut kedua matanya melotot dengan tidak percaya.

"Wow, dia benar-benar sangat cantik. Ini pertama kalinya aku bisa memandang nona Soo Young sedekat ini." Min Seok

"Tunggu, bukankah itu nona Seung Wan?" Baek Hyun nampak antusias.

"..tapi, mengapa para wanita rumah bordil Lima Kelopak tiba-tiba berada di sini?" Suara Baek Hyun terdengar berbisik namun tersirat kesenangan didalamnya.

"Itu juga yang aku pertanyakan sedari tadi. Tapi aku pikir mereka di sini untuk berobat." Min Seok menjawab sambil tetap memperhatikan para wanita cantik di luar sana.

"kalau mereka berobat, mengapa mereka datang secara bersamaan? atau.."

"..coba lihat. Apakah nona Bae Joo Hyun juga ada? Bisa jadi itu karena mereka kebetulan menemani nona Bae untuk mengambil herbanya." Baek Hyun nampak berfikir namun tetap terlihat kebingungan.

"Nona Joo Hyun tidak ada. Sekalipun dia ada, tapi itu tak seperti biasanya. Nona Joo Hyun tidak pernah membawa gadis sebanyak itu bersamanya apalagi pada jam seperti saat ini.."Seperti telah mendapatkan pencerahan tiba-tiba Min Seok berbalik dan menatap Baek Hyun dengan semangat. "..apa jangan-jangan itu karena tabib Kim?.."Mendengar hal itu alis Baek Hyun tertarik ke atas.

"..beberapa menit setelah tabib Kim tiba, aku memperhatikan para gadis segera datang."

Setelah merenung sejenak Baek Hyun kemudian berkata. "daripada penasaran, mengapa kita tidak menanyakan nya secara langsung?"Ketika mengatakan hal itu, Jantung Min Seok dan Baek Hyun mulai berdebar lagi. Sebab mereka terlalu bersemangat sekaligus grogi untuk bertemu dengan gadis yang selama ini mereka sukai.

"kalau begitu, mari bertanya pada mereka." Min Seok.

Ketika kedua pria itu akhirnya menegakkan tubuh dan mulai berjalan hendak melewati pintu keluar, Baek Hyun tiba-tiba pingsan dan membuat Min Seok terkejut setengah mati.

Bukankah dia yang mengajak untuk bertemu mereka? Aku pikir Hyung sudah siap.

***
Sementara itu seorang wanita dalam balutan pakaian warna yang menarik dengan surai panjang hitam. Wajahnya bagaikan pahatan dengan ketelitian sempurna. Ekspresinya nampak seperti purnama dimalam hari namun ketika tersenyum wanita itu seperti seekor burung merak yang indah di tengah tumpukan salju yang dingin, indah namun tak tersentuh.

Ketika langkahnya menapaki tangga pintu masuk klinik, ekspresi wajah wanita itu tiba-tiba berubah. Sementara pelayannya yang berjalan disisinya nampak penasaran hal apa yang sedang dipikirkan majikannya hingga membuat ekpresi tenangnya berubah penasaran.

"Joo Hyun unnie? apa yang unnie lakukan di sini?" Soo Young segera menghampiri wanita itu ketika melihatnya.

"aku ke sini untuk mengambil herbaku. Lalu kalian?"Joo Hyun bertanya dengan bingung ketika memperhatikan para gadis di sana ternyata adalah para wanita yang bekerja di rumah bordil lima kelopak.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now