148

41 8 1
                                    

Setelah beberapa saat mobil yang dikemudikan oleh Jennie akhirnya tiba di halaman kediaman yang megah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah beberapa saat mobil yang dikemudikan oleh Jennie akhirnya tiba di halaman kediaman yang megah. Jessica dan Sang Ook menyambut kedatangan kedua gadis itu di depan pintu utama setelah mendapat kabar dari penjaga gerbang tentang kedatangan mereka.

"Selamat datang nak." Jessica segera memeluk Jennie sementara Kim Sang Ook hanya tersenyum ramah dan membalas isyarat salam dari Alice. Interaksi canggung antara Jennie dan Kim Sang Ook dapat dilihat jelas oleh Jessica maupun Alice.

"Selamat datang kembali nona Alisyah. Ayo silahkan masuk." Jessica tak lupa menyapa Alice juga dan segera membawa kedua gadis itu ke ruang tamu.

"Ngomong-ngomong Alice di mana." Jennie bertanya setelah melepas coat di tubuhnya. Saat ini mereka sudah berada di kursi sofa ruang tamu.

"Adikmu masih dalam penerbangan sayang, mungkin sebentar lagi akan tiba." Jessica menjawab sementara Sang Ook memanggil seorang pelayan untuk membuatkan minum namun Jennie segera menahannya.

"Kalian ingin minum apa?" Kim Sang Ook

Jennie melakukan gerakan tangan"tidak" sebelum kemudian berkata."Kalau aku nanti saja uncle, tapi untuk Alisyah tidak apa-apa.."

Jennie kemudian menatap Alice yang duduk di sebelahnya dan bertanya. "..Kamu ingin dibuatkan minuman apa?"Alice tampak bingung mendengar perkataan Jennie. Sementara Sang Ook merasakan hangat dihatinya. Ini kalipertama Jennie memanggilnya uncle lagi.

"Apakah kamu mau langsung masak atau mau ngobrol dulu?" Jessica menatap Jennie saat bertanya menggunakan bahasa korea.

"Langsung masak saja aunty. Ini juga sudah hampir gelap." Jennie juga menjawab dengan menggunakan bahasa korea.

"Baiklah. Ayo kita ke dapur. Bibi Rina juga sudah menyiapkan semua bahan.." Jessica bekata sebelum kemudian menatap suaminya dan melanjutkan.

"..Sayang, tolong temani nona Alisyah mengobrol di sini. Kami akan ke dapur untuk memasak."

"Apa kamu ingin menunggu di sini atau mau ikut ke dapur?" Sebelum berdiri dari kursinya, Jennie bertanya pada Alice.

"Untuk apa unnie ke dapur?"Alice

"Aku akan memasak. Jika kamu ingin melihat-lihat, ayo ikut bersama kami." Jennie sebenarnya ingin memastikan Alice selalu dalam pengawasannya sebab kecurigaannya pada gadis bernetra biru itu cukup besar. Dia tidak ingin rencanya gagal.

"Aku ikut." Alice

Sang Ook tersenyum ketika melihat para wanita memilih untuk ke dapur dari pada mengobrol dengannya. "kalau begitu aku akan ke depan untuk mengobrol dengan Franz." Sang Ook berkata dengan main-main dan membuat para wanita terkekeh.

Tiba di teras depan rumah, Sang Ook melakukan panggilan telepon dan tak lama setelah itu, orang yang ia panggil segera menghampirinya. Kedua pria itu tampak berbicara dengan serius dan sesaat Franz menyerahkan ponselnya pada Sang Ook.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now