132. Parallel 29

24 5 0
                                    

"Dokter Kim, apakah anda memang selalu bersikap dan berkata kasar seperti ini? Aku tahu anda sangat hebat, tapi anda harus ingat perbedaan antara putri Jisoo dengan anda." Suara pangeran Lim terdengar pelan namun setiap kalimatnya mengandung getaran emosi yang tertahan. Tangannya juga tanpa sadar telah menarik kerah pakaian dokter Kim dengan kuat. Membuat putri Jisoo dan Kim Seok Jin yang berada sedikit jauh khawatir sekaligus penasaran apa yang membuat pangeran Lim begitu emosi.

Citra dokter Kim di mata pangeran Lim sangat buruk sejak kejadian pelecehan doker Kim terhadap putri Jennie. Terakhir kali ia juga melihat tindak tidak bermoral dokter Kim saat menolong pasien dengan melakukan kontak fisik yang sangat berani. Menolong persalinan nyonya Park secara langsung merupakan tindakan yang sangat tercela karena melanggar moral yang berlaku tentang batasan seorang pria dan wanita. Namun kini pria itu dengan santainya meminta menelanjangi saudarinya? sungguh sangat lancang!

"Pangeran Lim, mohon tenang. Maksud dokter Kim tidak seperti apa yang anda fikirkan." Tabib Ho mencoba menenangkan pangeran Lim.

Mendengar jawaban tabib Ho, dokter Kim mulai menyadari bahwa pangeran Lim telah salah paham sehingga ia tersenyum dan menjelaksan dengan tenang. "Aku minta maaf jika ucapanku menyebabkan kesalah pahaman, tapi apa yang saya katakan barusan adalah prosedur yang paling aman untuk seluruh proses pertolongan putri Jisoo. Jika anda tidak percaya, siapapun bisa mengawasi jalannya operasi sehingga anda bisa melihat apa yang akan saya lakukan.."

"..Namun yang perlu pangeran Lim ingat, bahwa saya adalah seorang dokter sehingga saya akan melakukan apa saja untuk menolong nyawa pasien. Jadi sebelum bertindak, mohon bertanya lebih dulu jika anda tidak ingin mengacaukan dan mengancam keselamatan kedua nyawa. Karena saya tidak akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi karena kesalahan anda." Diakhir kalimatnya dokter Kim menjelaskan dengan tegas. Untuk pertama kalinya, mereka semua menyaksikan pria yang selama ini bersikap tenang, lembut dan baik hati itu menunjukkan sikap yang tegas dan dominan. Tatapannya yang dalam dan tekanan dalam suaranya entah mengapa membuat mereka semua terkejut dalam diam. Pangeran Lim yang masih tampak emosi dan merasa terhina bahkan tidak berhasil menjawab.

"dokter Kim mohon maafkan pangeran Lim. Saya adalah ibu putri Jisoo, saya menyetujui semua upaya anda untuk menyelamatkan nyawa putri dan juga cucuku. Jadi katakan saja apa yang perlu kami lakukan untuk membantu anda."Tatapan dokter Kim yang tajam tiba-tiba melembut ketika melihat wajah dan mendengar suara nyonya Tae Hee. Melihat ekspresi seseorang yang mengkhawatirkan orang yang dicintainya membuat dokter Kim kembali teringat dengan seseorang.

Setelah semua alat dan bahan siap, tim medis mulai bersiap pada posisi masing-masing. Dokter Kim meminta semua yang terlibat dalam operasi tersebut mulai memakai masker kain dan penutup kepala kemudian menjelaskan. "Selama operasi berlangsung, pastikan tidak ada setetespun keringat pun yang boleh menetes dari tubuh kita. Maka pastikan penutup kepala dan masker kalian kenakan dengan benar agar dapat menahan keringat kalian."Mendengar hal itu mereka semua mengangguk mengerti.

Setelah itu ia mengambil kaca mata operasi dan mengetes lensa pembesar dan senternya kemudian mengambil senter berbentuk tabung kecil miliknya dan mengklik tombol sehingga menghasilkan cahaya yang lebih terang. Karena cahayanya yang terlalu menyilaukan, dokter Kim kemudian mengatur pantulan cahaya dalam kapasitas tertentu sebelum kemudian berkata. "siapa yang bisa membantuku dengan memegang senter ini untuk di arahkan ke perut putri, saya tidak dapat bekerja dalam keadaan gelap." Ruangan itu sudah dipenuhi cahaya lilin namun itu masih kurang terang bagi dokter Kim yang akan melakukan prosedur operasi.

Pemandangan itu tentu saja membuat mereka terkejut sekaligus terkesima, sebab menurut mereka bagaimana bisa suatu benda menghasilkan cahaya yang begitu terang. Barang itu pasti sesuatu yang sangat mahal dan langkah. Bahkan Kim Ye Rim dan tabib Ho yang sudah lama bekerja dengannya baru mengetahui tentang benda itu.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Where stories live. Discover now