Chapter 142 : Biarkan Aku Mendengar Suaranya

382 47 7
                                    


Tharn sepenuhnya tidak bisa berkata-kata, dan seluruh tubuhnya membeku.

"Kau tidak pernah mempercayainya." Bright mendengus, mengambil ponselnya, memutar rekaman yang ada di dalamnya, menurunkan volumenya dan memberikannya kepada Tharn.

Tharn dengan kaku menekan tombol play dan membawanya ke telinganya.

Sesuatu yang terjadi lebih dari setengah tahun yang lalu, sesuatu yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, kini disodorkan ke depan matanya.

"Hei."

"Langsung intinya saja."

"Terakhir kali kau ingin bertemu denganku, aku takut tidak bisa menerimanya, kau juga tahu, aku sebentar lagi akan menikah, aku tidak mungkin terlibat dengan lelaki lain."

"Tapi aku punya saudara kembar, yang bisa kukenalkan kepadamu."

"Ia terlihat sama persis denganku, dan rasanya tidak akan terlalu buruk."

"Ah, dia juga tengah hamil lebih dari lima bulan, seperti seorang wanita, apa kau akan melepaskan kesempatan ini?"

"Kau tidak perlu khawatir, dia tidak terlalu konservatif, dua atau tiga malam. Ia juga tidak tahu siapa ayah dari bayi yang dikandungnya, kau bisa leluasa bermain-main dengannya."

"Kalau ia bisa menggugurkan kandungannya dengan berbsamamu kali ini, ia akan sangat berterima kasih karena tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak do rumah sakit untuk menjalani prosedur."

Tharn tidak lagi menyadari sekitarnya, tidak melihat orang yang lalu lalang di samping atau depannya, keluar masuk kafe.

Sekian lama mendengarkan rekaman, Ia seperti mengalami mimpi yang konyol.

Mimpi yang lebih menyeramkan dari mimpi buruk yang pernah dialaminya.

Selama ini, Ia telah menginjak-injak orang yang seharusnya paling Ia cintai, Ia tidak bisa mengenali orang di dekatnya dengan baik, dan hanya dipermainkan oleh orang licik.

Ia lebih memilih percaya pada lelaki yang tidak layak mendapatkan kepercayaannya sama sekali, Ia telah melakukan banyak hal yang sangat berlebihan pada anak bodoh miliknya. (his little fool)

Saat Gulf hampir dilecehkan dan dalam keadaan cemas, Ia bukan hanya gagal melindunginya, tapi juga salah paham dengannya, mempersekusinya, menyiksanya, bahkan mencelakainya hingga dia hampir kehilangan anak dalam perutnya.

Apa yang telah dia lakukan...

Tidak heran anak bodoh itu selalu ketakutan saat itu. Bahkan takut padanya.

Setelah yang dilakukannya selama ini kepadanya, keberanian macam apa yang dimiliki Gulf, bersedia menghampirinya, bersedia memberinya kesempatan lagi.

Faktanya, anak bodoh ini jauh lebih berani dari dirinya.

Akan mengatakan apa adanya kalau Ia menyukainya, dan masih bisa dengan manis dan lembut memanggilnya Phi Tharn.

Tidak seperti dirinya, seorang pengecut yang bahkan tidak berani untuk mencari tahu kebenarannya.

Kenyataanya, sudah sejak lama Tharn menyukainya,  tapi ia takut menghadapinya, canggung untuk mengakuinya, dan selalu merasa tidak mungkin Ia menyukai anak bodoh itu.

Hasilnya, hal yang harusnya bisa dihargainya berubah menjadi kesakitan, dan Gulf yang selalu menanggungnya.

Anak bodoh itu sangat lemah, dengan tubuh kurusnya, bagaimana dia bisa bertahan?

Tharn tidak tahu.

Gulf tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya di depannya, meski tidak bisa mencegah matanya yang memerah, Ia akan selalu menunduk agar tidak ketahuan.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now