Chapter 49 : Kau Masih Ingat Untuk Pulang?

648 78 16
                                    

Suara aneh dengan bass yang sepertinya familiar terdengar dari earphonenya, sejenak membuatnya tertegun. Seketika wajahnya membeku dingin, dan ia menggertakkan giginya, "Bright Vachirawit? kau lagi."

"Mengapa kau sangat menghantui."

"Berikan ponselnya pada Gulf."

Setelah bermain wahana roller coaster di taman bermain, Type tiba-tiba mengatakan kalau dirinya pening, dan setelah berjalan beberapa langkah mendadak ia pingsan, Tharn segera membawanya ke rumah sakit, tidak memiliki waktu untuk memikirkan Gulf.

Setelah beberapa waktu check up, dokter mengatakan kalau stimulasi saat menaiki permainan cukup intens dan ia tidak bisa menanggung tekanannya yang membuatnya pingsan.

Saat kondisi Type sudah stabil, Tharn baru ingat kalau telah meninggalkan Gulf di taman bermain.

Ia berpikir kalau Type tidak bisa menemukan keduanya ia akan langsung pulang ke rumah. Tidak memyangka saat ia tiba di rumah malam harinya, Gulf tidak ada disana, dan mulai merasa sedikit cemas.

"Ya. Jika bukan karenaku, kau hanya akan menemukan mayat besok." Suara Bright sangat dingin hampir membeku.

Ia pada dasarnya adalah orang yang tidak gampang marah, tapi yang dilakukan orang ini benar-benar tidak bisa ditoleransi.

"Apa maksudmu?" Tharn merengut.

"Kau meninggalkan ai Gulf sendiri di taman bermain, dan ia dengan bodohnya mencarimu sepanjang siang."

"Hujan turun saat aku menemukannya, ia duduk sendiri di pinggir jalan, wajahnya sepucat hantu dan kondisinya tidak baik, ia bahkan tidak memiliki tenaga untuk berjalan dan berbohong padaku kalau ia akan pulang karena kau tidak mengizinkannya untuk berteman denganku, dan takut kau akan marah."

"Jika aku tidak segera mencarinya dan menemukannya ia mungkin sudah akan pingsan disana dan bisa saja kehilangan nyawanya!"

"Kau tahu ia tidak normal kan? Dan kau masih memperlakukannya seperti ini, tidakkah kau sangat kejam?!" Urat nadi di sisi dahi Bright berdenyut.

Tharn sebenarnya sedikit cemas, tapi melihat orang di seberang panggilan masih memiliki waktu untuk mengomel padanya ia yakin Gulf masih baik-baik saja.

Tharn mengangkat ujung bibirnya, dan mengejek. "Kau benar-benar memiliki perasaan pada anak bodoh ini."

"Benar." Alis Bright sama sekali tidak bergerak saat ini. Dan ia dengan terus terang mengakuinya.

Hal ini membuat Tharn merasa sangat terganggu, dan membutuhkan seluruh kekuatannya untuk tidak kehilangan kontrol saat ini. Ia pun mengeluarkan kalimat sarkas. "Sayang sekali yang disukai anak bodoh ini adalah aku."

Bright mencibir, "Kau terlalu percaya diri, saat kau tidak menghargainya, tidak mencintainya, tidak peduli padanya dan hanya tahu cara untuk menyakitinya, apa pikirmu Gulf akan menyukaimu selamanya?"

"Lagipula sejak awal kehangatanmu padanya hanyalah ilusi, dan saat warna aslimu terlihat, berapa lama lagi ia bisa mencintaimu?"

Tulang jemari Tharn menggenggam telepon dengan keras hingga perlahan memutih, ia menggertakan giginya dan berkata, "hentikan omong kosongmu, dimana Gulf sekarang?"

"Di rumahku."

"Tapi aku tidak akan membiarkanmu membawanya pergi." Ucap Bright dingin. "Aku tidak akan membiarkanmu terus menyakitinya."

Tidak ada jawaban untuk sejenak, "Baiklah, berhubung kau sangat menyukai anak bodoh ini, aku akan memberikannya padamu, lagipula aku tidak terlalu peduli padanya."

"Kita lihat apa ia akan berpaling menyukaimu atau akan tetap menyukaiku."

Tharn langsung menutup ponselnya setelah berbicara.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang