Chapter 68 : Dilema

621 83 14
                                    

Sebelumya.. Pukpuk untuk semua pembaca yang sangat sayang baby Gulf.. :') Thanks masih setia mengikuti cerita ini.. Thanks sekali untuk semua Vote&Komennya.. Sending virtual hug 🖤.
-------------------------------

Gulf tidak menjawabnya, hanya menatapnya dalam diam, dengan air mata yang terus menetes. Bibirnya perlahan bergetar, seakan menahan rasa sakit yang teramat sangat.

Tharn berpikir kalau Gulf telah lama tidak bertemu orangtuanya, karenanya saat ini ia sangat sedih. Menghela nafas dalam, ia merentangkan tangannya untuk meraih wajah Gulf, membantunya menghapus air mata, dan berkata dengan lembut. "Jangan bersedih, kalau kau ingin bertemu orangtuamu lagi nanti, lain kali aku akan menemanimu kembali kesini."

"Hari sudah sangat gelap, cepatlah, saat sampai di pusat kota nanti, mungkin sudah akan jam 9 atau 10 malam." Ia menepuk wajah Gulf dan berbalik untuk melangkah pergi.

Gulf hanya berdiri diam di tempat, memandang punggung tegap di hadapannya, dan berkata dengan suara bodoh, "Phi Tharn, aku tidak akan pergi."

Tharn merengut dan berbalik melihatnya, "Apa yang kau katakan?"

Gulf mendundukkan kepalanya, dan berkata dengan lembut.

"Rumahku di sini, dimana aku seharusnya tinggal."

"Phi Tharn dan Type akan menikah akhir tahun ini, aku tidak akan datang, dan akan selalu mendoakan yang terbaik dan bahagia selalu untuk kalian."

Saat itu perutnya pasti sudah akan sangat besar, meski ingin pergi ia tidak akan bisa pergi. Ia tidak ingin membawa masalah lagi dan membuat suasana pernikahan yang seharusnya membahagiakan jadi terganggu.

Wajah Tharn semakin gelap, ia melangkah maju dan meraih tangannya dengan ekspresi dingin. "Omong kosong apa lagi yang kau katakan? Kembali bersamaku."

Kekuatan tangan Tharn tidak ringan, Gulf ditariknya untuk terus berjalan dengan kasar, perutnya perlahan terasa sakit, ia menopang perutnya dengan tangan satunya, menggelengkan kepala dan menangis, "Aku tidak akan kembali."

"Phi Tharn.. Aku tidak ingin kembali."

"Ada apa denganmu?!" Kesabaran Tharn mencapai batasnya. Ia sudah berkendara cukup lama dan jauh untuk menemani anak bodoh ini ke tempat terpencilnya dengan mengorbankan waktu dan tenaganya, dan hasilnya apa? kini ia berkata ingin meninggalkannya? Ia tidak bisa menahan diri dan sangat marah.

"Apa masalah di otakmu semakin parah? Kau bisa tinggal di rumah yang jauh lebih besar dan lebih bagus, tapi memilih sarang burung ini? Rumah yang sudah hampir rubuh ini, apa masih layak ditinggali seseorang?"

"Lagipula, pernikahanku dan Type, apa hubungannya denganmu? Kau masih bisa tetap menjadi asisten di rumahku, bukan?"

"Jangan lupa kau masih memiliki hutang padaku, dan sudah siap menandatangi perjanjian hutang, jangan berpikir kau bisa dengan mudah kabur!"

Gulf hanya merasa hatinya sangat sakit seperti tertusuk pisau, pergelangan tangannya juga terasa amat nyeri karena Tharn menekannya dengan keras,  alisnya menekuk dan bergetar penuh kesakitan.

"Phi, akan segera memiliki anak sendiri setelah menikah nanti."

"Kalau aku tetap tinggal, aku hanya akan membawa masalah."

"Banyak orang di luar sana yang lebih baik dariku, Phi pasti bisa menemukan asisten baru dengan mudah."

"Aku akan membayar hutangku, besok aku akan keluar mencari pekerjaan, aku akan bekerja, dan pasti akan membayarnya."

"Aku akan membayar uang Phi Tharn kembali."

Tharn menatap wajah penuh air matanya, perlahan melepaskan cengkeramannya, tapi nada bicaranya semakin tajam.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang