Chapter 118 : Tidak Ingin Bersamamu

695 109 40
                                    

Maybe the last chapter untuk minggu ini, see you (I hope) very soon! :)
---------------------------------

Gulf perlahan tenang, melihat mata Tharn seperti melihat orang asing, dengan takut, dan penuh kewaspadaan, ia berkata, "Bisa.. Aku.. aku ingin pergi sekarang.. bisa kah aku pergi sekarang?"

Saat orang dihadapannya akhirnya terbangun, Tharn  sangat bahagia dalam hatinya, tentu saja, tidak ada yang salah tentang hal itu, tapi melihat wajah tirus Gulf dan tubuh rampingnya membuatnya sangat khawatir, "Kau baru saja sadar, dan tubuhmu masih sangat lemah, kau harus makan sesuatu untuk mendapatkan tenaga, kembali ke kamarmu dulu sekarang, aku akan membawamu pergi nanti, okay?"

Gulf teringat tampilan gambar yang dilihatnya di layar besar Mall hari itu, dan saat mendengarnya, dia teringat penipuan dan elakan Tharn, seketika matanya memerah, dan ia berkata dengan tatapan kosong, "Phi Tharn... Apa kau berbohong padaku?"

Ia menunduk dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis, tidak bisa mengontrol air matanya yang mengalir, bulu mata cantiknya pun bergetar, "Bayiku.. Apa bayiku sudah pergi?"

Hati Tharn tercekat, dan Ia kembali meraihnya, membantunya menghapus air matanya. "Tidak. Aku tidak berbohong kepadamu, bayinya masih ada, dia baik-baik saja."

Dulu Gulf sangat percaya padanya, dan Ia berkali-kali menipunya, kini Ia tidak bisa mempercayainya lagi.

Ia telah tidak sadarkan diri cukup lama, dan ia benar-benar tidak sadar selama itu. Saat terbangun dengan kepala pening, Ia merasa telah kehilangan sesuatu. Ia menyentuh perutnya dan menemukan kalau bayinya telah hilang. Ia dengan susah payah berusaha berdiri dan berjalan, mencari bayinya di segala sudut ruangannya tapi tidak menemukannya.

Ia hanya ingat kalau hari itu rasanya sangat sakit. Ia sangat takut. Tapi ia lebih takut lagi jika harus sendirian di dunia ini, tanpa seorangpun menemaninya.

Anaknya adalah masa depan dan tujuannya.

Emosi Gulf berada di ujung collapsed, tapi Ia takut akan membuat Tharn terganggu, dan berusaha menahan tangisnya, dengan hati-hati menarik ujung kemeja Tharn, Ia berkata dengan serak, "Itu.. kalau begitu.. kau bawa aku untuk melihatnya.. hmm? Okay?"

"Aku.. aku akan patuh. Aku akan patuh dan tidak berani.. tidak akan membuat Phi Tharn marah.."

"Kumohon.."

Ia mendapatkan bullyan sebelum melahirkan, normal kalau emosinya sekarang tidak stabil, Tharn tidak memikirkannya terlalu dalam.

Ia khawatir dengan kesehatan tubuhnya dan ingin membawanya pergi nanti, tapi melihat kondisinya yang sangat gelisah sekarang, meski ia masih enggan untuk menurutinya, Ia langsung memeluk Gulf erat dalam lengannya, dan mengusap punggungnya.

"Okay okay, baiklah, pergi sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Okay okay, baiklah, pergi sekarang. Kita akan pergi sekarang."

"Jangan menangis. Jangan menangis lagi."

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now