Chapter 70 : Ikutlah Denganku

723 92 26
                                    

Gulf tidak mengerti tentang konsep gizi seimbang, yang ia tahu adalah selama ia tidak kelaparan itu sudah cukup. Ia jarang membeli sayur, ataupun bahan makanan mahal jika hanya untuk dirinya.

Sekarang ada Tharn dan Type disini karenanya semuanya berbeda, keduanya adalah orang yang sangat ia pedulikan, dan Gulf selalu ingin memberikan yang terbaik yang ia bisa kepada mereka.

Saat ini ia membeli banyak sayur dan buah, lumayan berat hingga ia kesulitan membawanya, terlebih dengan kondisinya yang sedang hamil. Untungnya jarak supermarket tidak terlalu jauh dari rumah.

Pintu Vila tidak dikunci saat ia datang, Tharn dan Type duduk di sofa ruang tengah menonton TV, saat melihatnya datang, Tharn berbalik dan berkata. 

"Cepatlah, hari ini kita cukup banyak pekerjaan dan sangat lapar."

"Baiklah." Jawab Gulf langsung membawa bahan-bahan makanan ke dapur dengan menunduk, beberapa lapisan keringat terlihat menetes dari dahinya.

Setelah beberapa saat berlalu, suara sederhana datang dari luar dapur, berteriak, memintanya untuk membuatkan teh lebih dulu.

Gulf tidak memiliki pilihan lain selain meletakkan pisau yang sedang memotong sayur, dengan cepat mencuci tangannya, dan mengambil teh dari kabinet almari di bawah, dengan hati-hati menyeduhnya.

Yang sedang di tayangkan di TV adalah reality show, Type sepertinya sangat menyukainya, ia pun menontonnya dengan semangat, Tharn membawanya dalam pelukan, dan berbicara dengan lancar padanya tentang plot dari acara tersebut. Ekspresinya selalu lembut dan memanjakan.

Keduanya terlalu fokus pada layar dan tidak menyadari kadatangan Gulf, bahkan melihat Gulf yang sudah datang saja tidak.

Gulf merasa sedih dalam hatinya tapi tidak menunjukkannya di wajahnya, dengan kesulitan ia membungkuk dan menuangkan teh pada cangkir lalu menyuguhkannya dengan nampan kepada keduanya,  "Tehnya sudah siap, minumlah."

Type mengambil cangkir tersebut dan menyesapnya, baru kali itu kemudian ia menatap Gulf dengan senyuman, "Kakak, kau sudah bekerja keras."

Gulf mengira adiknya tidak akan mau memperhatikannya lagi, dan saat Type ternyata masih mau untuk berbicara padanya, ia sedikit merasa senang, dan menggelengkan kepalanya. "Tidak lelah.."

"Kalau begitu, aku akan memasak dulu."

"Baiklah, masak lebih sedikit menu tidak apa kalau kau lelah." Type menatap perutnya dan berkata dengan lembut.

Gulf mengangguk, ujung matanya memerah, dan langkahnya semakin ringan saat berjalan kembali ke dapur.

Mungkin adiknya tidak sebenci itu kepadanya.

Kata-kata manis Type, membuat Gulf lebih gugup, takut keduanya akan kelaparan saat terlalu lama menunggu, ingin mereka segera makan dan tidak menahan lapar terlalu lama, gerakannya pun menjadi lebih dan lebih cepat.

Kurang dari dua jam, sudah tersedia sepuluh menu kecil makanan yang berbeda di meja, scallops bawang putih, sup dada ayam, kentang orak arik vinegar,  iga sapi panggang, dll.

Gulf familiar dengan selera Tharn dan Type, karenanya ia memasakkan yang keduanya suka.

Setelah melihat keduanya makan dengan senang, ia pun merasa lega, menarik kursi di sebelah mereka, dan dengan kikuk menopang perutnya untuk ikut duduk, saat Tharn yang akan memakan supnya beralih menatapnya dengan dingin, dan tiba-tiba membuka mulutnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Gulf membeku di tempat, menatapnya dengan bingung, perlahan ia kembali berdiri, tidak berani untuk duduk.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now