Part 15 : Tidak Bisa Bertahan

827 76 16
                                    

"Damn! Tharn mengumpat rendah, langsung bangun dan secepat mungkin berpakaian, berlari ke bawah dengan membawa Gulf yang tidak sadarkan diri di lengannya.

Setelah menerobos dua lampu merah, Tharn berhasil sampai di rumah sakit. Saat bola lampu merah menyala, menandakan operasi dimulai, hati Tharn rasanya tenggelam dan tenggelam lagi. Kedua tangan dan kakinya dingin.

Tharn tidak mengerti.

Meski menyadari ia sedikit lebih kasar hari ini, dan tidak memakai pelumas, tapi bagaimana bisa ada begitu banyak darah.

Tharn perlahan duduk di kursi, kedua tangan memegang kepalanya lelah, bibirnya hampir membentuk garis lurus.

Beberapa pikiran berat melintas di pikirannya. Gejala dari beberapa penyakit berat pun terpikir, tapi tidak ada satupun yang rasanya cocok.

Meski ia tidak menyukai si bodoh, ia tidak ingin melukainya.

Tiga jam kemudian.

Dokter mendorong Gulf keluar dari ruang operasi menuju kamar rawat inap, setelah memastikan bahwa nyawa Gulf tidak berada dalam bahaya Tharn merasa lega.

Dan saat mengetahui penyebab pendarahan yang dialami Gulf dari dokter, Tharn merasa otaknya bermasalah.

"Mengandung? Kau pasti bercanda, dia laki-laki.. apakah.."

"Apa kau tau orang-orang interseks?" Dokter memberikan senyum tipis.

"Aku mungkin tahu.."

"Jadi bagini, Tuan Kirigun. Interseks terbagi menjadi dua, eksplisit dan implisit. Tuan Kanawut termasuk yang kedua, dari luar ia nampak seperti lelaki normal, tapi memiliki organ genital wanita yang terbentuk dengan baik dalam dirinya. Jadi, tentu saja ia bisa mengandung seorang anak."

"Lalu, anak itu.." Tharn seperti sulit menerimanya, tanpa sadar bertanya.

"Untungnya kau membawanya tepat waktu, untuk sementara kita bisa menyelamatkannya, dan kau sudah bisa mendengar detak jantungnya. Tapi kondisi Tuan Kanawut sangatlah buruk, ia kekurangan nutrisi, anemia, dan tekanan darahnya rendah. Ada kemungkinan ia akan mengalami pendarahan lagi seperti ini, ia harus benar-benar mendapatkan perhatian khusus."

"Serta, kehidupan seksual harus dihindari di trimester pertama. Setelahnya janin baru akan semakin kuat, dan saat sudah stabil, kau harus melakukannya dengan lembut dan hati-hati, jangan sampai terlalu kasar, kondisi pasanganmu dan bayinya sangatlah lemah."

Tharn berpikir sejenak, dan berkata dengan suara dalam. "Jika kita tidak menginginkan anak ini, bisakah kau menyingkirkannya?"

Orang didepannya dengan susah payah membawanya ke rumah sakit, dan dokter dan timnya pun berusaha agar bisa menyelamatkan nyawa keduanya. Tapi saat ini, ia tidak bisa menolak permintaannya. Wajahnya pun kini masam dan menjawab, "Ya."

"Tapi hal itu harus keinginan Tuan Kanawut sendiri, meski kau ayah dari janin tersebut bersikeras, kau tidak berhak menentukan hidup dan mati dari anak tersebut."

Dokter pun mengumpat pada bedebah ini, dan pergi berlalu tanpa ekspresi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Koridor rumah sakit sangatlah sunyi, Tharn berdiri sejenak disana sebelum memasuki ruangan.

Hanya ada satu sumber cahaya disana, dari lampu meja di ujung tempat ridur. Memantulkan cahaya pada wajah kurus lelaki didepannya. Yang berbaring dengan tenang disana. Patuh seperti biasanya.

Tharn duduk di kursi sebelah ranjang, memandang perut rata Gulf. Dan kompleksitas luar biasa muncul di matanya.

Sebenarnya, ia hanya menipu si bodoh ini dalam permainannya, dan tidak akan menginginkannya saat ia selesai bermain-main. Ia tidak menyangka akan menghasilkan sebuah nyawa baru.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang