Chapter 56 : Mari Berpisah

804 85 24
                                    

"Aku sangat sibuk di kantor, bagaimana bisa aku memiliki waktu untuk menemanimu, kau pergilah sendiri. Hm?" Suasana hati Tharn sedang baik saat ini, karenanya ia tidak marah dan hanya bersikap acuh tak acuh.

Gulf perlahan meremas selimut di badannya, ada sedikit kesedihan di mata gelapnya, "tapi, dokter bilang, akan labih baik, kalau ayah bayinya, bisa menemani." Sebenarnya ia sangat ingin Tharn menemaninya saat memeriksakan kondisi bayinya, tidak hanya untuk sekali, ia ingin Tharn selalu menemaninya kalau bisa.

Terakhir kali saat ia pergi sendiri ke bagian kandungan, setelah memberikan nomer antriannya, ia tidak bisa menemukan ruangan USG untuk waktu yang cukup lama, hingga ada wanita hamil yang ditemani suaminya membantunya, jika berkata ia tidak iri pada pasangan tersebut, pastilah itu bohong.

Gulf mendengar kalau pemeriksaan kali ini berbeda dengan yang sebelumnya.

Tharn menjadi sedikit tidak sabar, dan nada suaranya menjadi dingin, "sudah sejak lama kukatakan padamu, kalau anak ini tidak ada hubungannya denganku, ia hanya akan terlahir sebagai anak tidak sah, dan satu-satunya orang yang berharap dia ada di dunia ini hanya dirimu."

"Jangan pernah menggangguku dengan hal seperti ini lagi di waktu yang akan datang."

"Hanya anakku bersama Type, yang berhak memanggilku ayah."

"Apa kau mendengarku dengan jelas?!"

Sejak anak bodoh ini hamil dan bisa memiliki anak, ia pun berharap hal serupa bersama Type.

Gulf membeku, dan dalam kegelapan matanya berubah memerah, ia membuka mulutnya, namun tenggorokannya seperti tersumbat sesuatu, sampai ia tidak bisa mengeluarkan suara, hingga Tharn kembali bertanya dengan nada marah. Dengan kesulitan ia mengeluarkan suara serak. "Aku.. mendengarnya.."

"Tidur!" Tharn menarik selimut menutupi tubuhnya, selalu dengan posisi punggung menghadapnya, tidak pernah berbalik.

Orang hamil sangatlah sensitif dalam hatinya, lebih rapuh dari biasanya, dan lebih mudah terluka, terlebih lawan bicaranya tidak mengasihaninya sedikitpun.

Gulf tidak bisa menahan diri dan menangis, meringkuk seperti bola, tubuh kurusnya bergetar perlahan, ia sudah berusaha sangat keras untuk mengontrol emosinya, ia jelas-jelas tidak bersuara, tapi nafas beratnya masih saja mengganggu orang di sebelahnya.

Tharn mengernyitkan dahinya terganggu, "Masih tidak membiarkan orang lain untuk tidur nyenyak?"

"Berhenti menangis. Menangis lagi dan kau bisa keluar." Gulf terkejut dan langsung tidak berani untuk menangis lagi. Bahkan berhenti bernafas hingga ia kehabisan nafas, dan ia dengan hati-hati kembali menghirup nafas. Jelas-jelas Tharn berada tidak lebih dari satu meter didekatnya, tapi rasanya sangat jauh seperti terpisahkan oleh sungai panjang. Hanya untuk bisa mengulurkan tangan dan menyentuhnya adalah hal yang cukup mewah untuk Gulf bisa lakukan.

Mungkin Phi Tharn membencinya, Gulf mulai memiliki pemikiran dalam kepalanya, hatinya kembali patah, pikirnya selama ia bisa tetap tinggal di sisinya, meski Phi Tharn tidak mencintainya, tidak masalah, sedikit rasa suka darinya sudah cukup untuknya berpegangan.

Tapi bagaimana kalau, Phi Tharn ternyata, sama sekali tidak menyukainya sedikitpun?

Keberadaannya hanya akan menjadi beban untuknya, hanya seperti yang Phi Tharn katakan, bayi dalam perutnya tidak berguna sama sekali dan hanya akan menjadi aib yang bisa mempermalukan keluarga Kirigun.

Tidak ada yang akan terluka tanpa kehadirannya, tidak ada yang akan menyukainya juga, sudah seharusnya disingkirkan sejak lahir, seperti dirinya.

Ai Type adalah orang yang Phi Tharn sudah siap untuk menjadikannya teman seumur hidupnya, dan saat mereka menikah, mereka akan memiliki bayi mereka sendiri, dan pasti akan mirip dengan Phi Tharn, akan pandai dan tampan, juga sehat seperti dirinya, dan akan mudah disukai banyak orang.

Hari itu tidak lama lagi.

Semuanya sudah jelas, tapi Gulf masih saja dengan bodohnya bertanya. "Phi.. Apakah Phi Tharn, menyukaiku meski hanya sedikit?.."

Titik.. hanya satu titik kecil saja sudah cukup.

Saat bayinya lahir nanti, ia juga bisa memberitahunya kalau, sebenarnya ayahnya mencintai kita berdua, hanya saja, memiliki kesulitannya sendiri, hingga tidak bisa tinggal bersama.

Merasa terganggu, Tharn tidak tahu apa yang salah dengan anak bodoh ini dan hanya semakin tidak sabar untuk sekedar menjawabnya.

Seketika saat Gulf berkedip, air matanya kembali menetes, dan ia menggunakan seluruh sisa kekuatannya untuk bersuara dengan gemetar, "Phi Tharn, mari berpisah."

Tharn yang sudah mulai mengantuk tiba-tiba terbangun. Membuka matanya dan segera menyalakan lampu meja di dekatnya, ia bangun dan berbalik menghadapnya, dengan wajah muram menatap orang di sampingnya. Tidak percaya dengan apa yang didengarnya. "Apa yang kau bicarakan? Katakan sekali lagi!"

Anak bodoh yang hanya bisa menangis dan memohon kepadanya untuk tidak meninggalkannya, sekarang mengambil inisiatif, untuk memberitahunnya kalau, ia ingin berpisah?

"Aku tahu kalau, Phi Tharn bersamaku hanya karena, aku terlihat seperti Ai Type." Dibawah cahaya temaram, wajah lembut Gulf terlihat tanpa darah, dan alisnya berkerut menyakitkan. Tapi tidak bisa menangis lagi.

"Sekarang Ai Type sudah kembali, kau tidak membutuhkanku lagi, kalau aku tetap tinggal, dan Ai Type tahu, ia mungkin akan sangat marah padamu."

"Aku, selama ini tahu. Aku hanya, tidak sanggup untuk melepaskan Phi Tharn. Aku takut kalau, bayi ini tidak akan memiliki ayah, takut kalau aku akan merindukanmu."

"Besok aku akan pindah, aku tidak akan memberitahu siapapun, kalau ayah bayi ini adalah Phi Tharn."

"Kumohon, Phi jangan membencinya saat ia tumbuh besar nanti."

Tidak apa meski hanya melihatnya dari kejauhan sesekali.

Tharn tidak menyangka anak bodoh ini memiliki banyak pemikiran dalam hatinya, kepalanya tiba-tiba memiliki banyak isi. Diwaktu yang sama, ia merasa sangat terganggu mengetahui orang didekatnya kini memiliki pemikiran untuk meninggalkannya. Ia pun berkata dengan tenang.

"Aku tidak mengizinkanmu untuk pergi kemanapun."

"Tinggal disini, dan kau tidak perlu mengkhawatirkan hal lain, apapun itu."

"Tapi." Gulf tercekat dan menundukkan kepalanya. "Kau akan segera menikah."

"Kalau kau berani untuk pergi, aku akan memberitahu Type kalau kau berinisiatif untuk menggodaku, dan kalau sampai ia tahu kakaknya sudah menggoda kekasihnya, pikirmu akan bagaimana reaksinya?"

Tbc!

Vote&Komennya boleh..

Waktu dan tempat untuk kata-kata mutiara untuk Tharn juga dipersilahkan.. :')

 :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Little Fool GulfWhere stories live. Discover now