Chapter 55 : Melakukannya Lebih Awal

513 73 6
                                    

Selesai makan malam, hampir semua hidangan habis, dan Gulf tidak makan terlalu banyak, pada dasarnya tiap menu termakan.

Menatap piring-piring kosong di depannya, Gulf tidak bisa tidak merasa sedih karena apa yang dikatakan Tharn baru saja.

Membuatnya kesulitan makan.

Disaat Tharn jelas-jelas makan dengan lahap.

Setengah jam berlalu saat ia selesai membereskan dapur dan meja makan.

Saat Gulf memasuki kamar, Tharn baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang melingkar di pinggangnya. Bagian atas tubuhnya tidak memakai apapun, dan masih ada sisa tetes air di tubuh halusnya. Sosoknya sudah cukup tinggi dan kali ini bahkan terlihat lebih jenjang dan seksi.

Saat baru beberapa langkah masuk, handuk mandi Tharn tiba-tiba jatuh ke lantai.

Gulf tertegun, pipinya memerah, ia berbalik segera dengan sedikit linglung berjalan keluar. "Aku akan keluar dulu."

"Apa yang akan kau lakukan di luar malam-malam seperti ini?" Tharn merengut, mengambil handuknya dan menghentikannya.

"Kau masih saja malu saat sudah memiki anak dalam perutmu?"

"Berhenti dan kemarilah!"

Gulf membeku di tempat, merasakan tekanan dari orang dibelakangnya, perlahan ia berbalik. Dengan gugup menekan-nekan jemarinya, tidak berani menatapnya. Dan bagian leher belakangnya yang terekspose menjadi pucat kemerahan.

Setelah menahan diri cukup lama, menghadapi godaan seperti ini, Tharn kembali membuka mulutnya, berkata dengan nada dalam, "Kemari."

Tubuh Gulf kembali menegang, dan setelah beberapa langkah kecil ia kembali berhenti. Tharn yang tidak sabar menghampirinya dan mengangkatnya.

Gulf berseru tertahan, dan sebelum ia bisa bereaksi Tharn sudah melemparnya ke atas ranjang, mendekat ke atasnya, dan begitu saja, tanpa basa-basi menyerang bibir lembutnya.

Gulf mendapatkan ciuman cukup lama hingga bibirnya membengkak dan matanya basah memerah, pikirannya kosong hingga saat tangan Tharn masuk ke dalam kemeja kaosnya, ia tiba-tiba tersadar dan bangun, mendorong orang di atasnya dengan gugup. "Phi Tharn, bayinya.. belum tiga bulan.."

"Dokter mengatakan, belum bisa melakukannya.."

Belum boleh melakukan hal memalukan itu lagi, belum..

"Berapa hari lagi?.." Thanya Tharn merasa terganggu.

"Lima.. sekitar lima hari lagi.." Gulf balas berbisik padanya.

"Tidak apa, aku akan hati-hati.." Jawab Tharn sembari berusaha melepaskan celana Gulf.

Gulf selalu menurut pada Tharn, tapi setelah kehilangan bayinya, ia jadi lebih sensitif jika berhubungan dengan bayinya, tapi ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan, dengan cepat kaki seputih snow white nya terekspose, membuatnya langsung melipatnya rapat.

"Phi Tharn.." Mata Gulf merah penuh ketakutan, dan ia memohon dengan suara bodoh. "Aku takut.."

"Tidak bisakah, Phi Tharn, menunggu lebih lama?"

"Baiklah, kalau begitu aku akan keluar mencari orang lain." Tharn tidak lagi bicara padanya setelahnya dan langsung menuju kamar gantinya, Gulf pun langsung panik, dibandingkan dengan hal yang dikatakan Tharn, dengan malam yang penuh badai di luar, jika Phi Tharn meninggalkannya sendirian di rumah seperti itu, hanya akan membuatnya lebih merasa takut dan sakit. Gulf berusaha duduk dengan gemetar, air mata berjatuhan di pipinya. "Phi Tharn..jangan.."

Tharn berhenti menakutinya, berhenti dan berbalik, kemudian berkata dengan dingin, "Lalu, apa kau akan patuh?"

"Aku..patuh.." Gulf tercekat dan mengangguk. Ia menatap Tharn dengan air mata di matanya. "Phi Tharn jangan pergi, jangan mencari orang lain.."

"Aku patuh.."

"Aku akan patuh."

"Seharusnya kau melakukannya sejak tadi." Tharn mendengus dan berjalan mendekatinya.

Tharn benar-benar sudah menahannya cukup lama, kalau tidak ia tidak akan merundungnya seperti ini.

Saat ia berada di U.S, ia mencoba menemukan orang lain, banyak lelaki cantik dengan rambut pirang dan mata biru dikirim ke kamarnya, tapi ia sama sekali tidak bisa bereaksi, bahkan berpikir ada yang salah dengannya.

Segera setelah pulang dan melihat anak bodoh ini, sepertinya ia tidak memiki masalah apapun, bahkan ingin langsung memakannya sampai habis.

Setelah hubungan intim yang tidak terlalu lembut selesai, dua jam sudah berlalu, Gulf hanya merasa sangat lelah, bagian bawah perutnya juga terasa sedikit sakit dan penuh, tapi masih dalam batas yang ia bisa toleransi.

Ia memandang punggung Tharn dan berbisik, "Phi Tharn.."

"Huh?" Tharn menyipitkan matanya dan menjawab dengan malas.

Gulf berhenti sejenak, mengumpulkan keberanian, dan berkata dengan lembut, "Rumah sakit menghubungiku hari ini, dan mengatakan padaku untuk melakukan pemeriksaan kehamilan."

"Bisakah, Phi menemaniku besok?"

Gulf tidak bisa membaca, banyak tempat disana yang membuatnya tidak nyaman, tapi selama kau bertanya pada orang disana, kau akan ditunjukkan jalannya.

Hanya saja, dokter meminta ayah dari bayi, untuk menemaninya.

Tbc!

Vote&Komennya boleh..

Vote&Komennya boleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang