Chapter 107 : Jangan Khawatir

652 93 20
                                    

No edit, lg males bgt baca ulang..😅
Tapi ingin menjelaskan satu konteks. Kata2 "anak bodoh" adalah translete author dr kata "little fool" jd kalau menurut author konteksnya tidak selalu negatif/merendahkan. Mungkin ada saran untuk translete lain yang lebih pas? Atau ada pendapat lain berkenaan ini? Boleh komen :). Ok, selamat membaca!
----------------------------------

Darah di wajah Gulf memudar, dan ia mengambil langkah mundur, menjauhkan ponselnya, dan butuh waktu cukup lama hingga menemukan suaranya kembali. "Ya.. apakah.. apakah anak dari Phi Tharn?"

"Siapa lagi?" Ucap Type.

Gulf membuka mulutnya, ingin mengatakan, kalau kau sedang hamil, jangan meminum alkohol, tidak baik untuk bayinya, tapi ia sama sekali tidak bisa bersuara, hanya air matanya yang terus mengalir.

Pihak lain disana terdengar kembali meneguk wine, Gulf bisa mendengarnya menelan cairan.

"Sebagai pihak ketiga, kau cukup berani memasukkan perasaan pribadimu kedalam hubungan kita. Sangat memalukan."

"Kalau Mae masih hidup, dia akan sangat kecewa padamu.... oh, dia memintamu untuk menjagaku, jadi ini caramu menjagaku?"

"..." Bibir Gulf yang terkatup rapat bergetar, ia menangis, tidak bisa menahan diri untuk tidak meneteskan air mata.

Type jelas menyadari gelagat aneh Gulf, dan senang karena telah berhasil menyengatnya, "Kusarankan agar kau tidak mempercayai apa yang Tharn katakan terlalu banyak, saat tiba waktunya ia telah bosan bermain, dan tidak lagi menginginkanmu, tidak akan ada tempat lagi untukmu menangis."

Setelah mengatakannya, Type memutuskan sambungan telepon.

Gulf duduk di bangku di dekatnya dengan menyangga perutnya, merasakan 'pang' keputusasaan dari dalam hatinya.

Ia menangis dalam diam untuk sesaat, takut Tharn akan khawatir kalau ia keluar terlalu lama, ia menghapus air matanya, dan mencoba menenangkan emosinya sebelum masuk.

Tharn telah menyelesaikan makan siangnya dan berganti pakaian, saat melihat mata merah Gulf ia berjalan mengahmpirinya sambil memakaikan mantel pada tubuhnya, dan meraih wajahnya, "Ada apa denganmu? Matamu merah. Kau menangis?"

"Tidak.. tidak.." Gulf menggelengkan kepala dan menunduk untuk menghindari tatapan Tharn. "Hanya.. hanya dari awal tadi sudah merah... belum memudar.."

"Pikirku kau bertengkar dengan Type." Tharn menarik nafas lega. "Baiklah."

Tharn hanya dirawat sebentar, tidak banyak barang yang perlu dirapikan dan dibersihkan, Ia kemudian memasukkan kabel charger ponselnya.

Gulf menatap punggung tinggi di depannya, ragu-ragu untuk sesaat, kemudian berbisik. "Phi Tharn."

"Huh?" Tharn merapikan bawaannya tanpa berbalik.

"Sakitmu.. Phi.. sudah sembuh, tidak perlu.. aku tidak perlu merawatmu lagi.." Ucap Gulf. "Aku.. aku tidak bisa ikut kembali."

Tharn terdiam di tempat, setelah bereaksi, wajahnya berubah masam, ia berbalik dan menatapnya, "Tidak."

Ia sebenarnya marah, tapi melihat wajah ketakutan Gulf, hatinya pun melembut, ia dengan hati-hati mengusap pundaknya dan dengan sabar mengatakan, "Bukankah kau sudah berjanji, selama aku membaik, kau akan ikut aku pulang ke rumah."

"Kenapa berubah lagi?"

"Lagipula, aku ingin kau kembali bersamaku, bukan agar kau merawatku. Aku yang ingin merawat dan menjagamu, takut sesuatu akan terjadi kepadamu dan juga bayi kita saat kau berada di luar sana."

Little Fool GulfNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ