Chapter 28 : Mendapatkannya Lagi

637 81 9
                                    

Dalam sunyi, Tharn mengulurkan tangannya, membawa Gulf dalam lengannya, dan memeluknya, memperbolehkannya bersandar di pundaknya untuk menangis.

Ia tidak menyangka kehilangan anak akan mengguncangnya seperti ini.

Gulf sudah lama tidak menangis seperti ini, karena Tharn tidak mengizinkannya sebelumnya, kesedihannya pun menumpuk, dan kini mengalir seperti banjir, hingga tenggorokannya mati rasa.

Mungkin karena tangisannya terdengar sangat menyakitkan, hingga bisa menggerakkan hati dingin dan keras milik Tharn.

Tangan jenjangnya menahan belakang kepala Gulf, tangan satunya dengan lembut mengusap punggungnya, setelah sekian lama tangisan berhenti, Tharn akhirnya berkata. "Maemu sudah meninggalkan dunia ini, duniamu dan duniaku"

"Jika kau sangat menginginkan seorang bayi, kita bisa mendapatkannya lagi nanti."

Saat ini Tharn benar-benar tidak terlalu memikirkan yang dikatakannya.

Dia hanya tidak tega melihat wajah kesakitan Gulf, perbincangannya dengan dokter juga ia pikirkan, kondisi mental Gulf saat ini jelas sangat tidak normal. Awalnya ia belum sepenuhnya mengerti perkataan dokter tersebut. Mengapa Gulf akan berlarian di lorong di malam hari, tanpa tidur terus keluar dari kamar, tidak tahu apa yang ia cari. Kenapa ia ingin melompat dari jendela.

Sekarang ia tahu.

Ia mencari bayinya yang hilang, tapi tidak dapat menemukannya, jadi ia berpikiran untuk menjadi bintang di langit agar bisa bersama dengan ibu dan bayinya lagi.

Saat seseorang mati, tidak akan ada yang tertinggal. Lalu bagaimana orang mati bisa menjadi bintang di langit?

Hanya anak bodoh ini yang tahu.

Kalau saja bayi mereka saat ini ternyata masih hidup, dan ia bisa mengatakan kalau dirinya menerimanya, tentu anak bodoh ini akan cukup senang untuk bisa melupakan semua hal-hal menyakitkan di masa lalunya. Tapi kini sudah terlambat.

Kerusakan sudah terjadi, Gulf tidak bisa menerima bujukan semanis apapun.

Gulf bukanlan orang yang terlalu kuat tapi Tharn tidak pernah membiarkannya terlihat lemah.

Pada titik ini, pertahanannya akhirnya runtuh.

Saat Gulf sudah terlalu lelah untuk menangis, Tharn membawanya ke tempat tidur. Dan saat ini ia benar-benar tidak bisa meninggalkan Gulf sendirian di rumah sakit. Untungnya tempat tidur di kamar VIP cukup besar hingga ia bisa ikut berbaring berdua disana. Kembali membawanya dalam pelukannya dan dengan sabar menghiburnya, hingga ia bisa mendengar nafas halus dan teratur darinya.

Tertidur hingga tengah malam, Tharn tiba-tiba merasakan Gulf keluar dari pelukannya, dan terduduk. Ia pun akhirnya ikut bangun, menatap punggung kurus dihadapannya. "Mau kemana kau?"

"Bayinya.." Suara tercekat pun terdengar, samar-samar Gulf seperti mendengar tangisan bayi.  Ia juga langsung bingung melihat sekitarnya seperti kehilangan sesuatu.

Tharn pun pengangkat alisnya heran, "Ada apa denganmu?"

Ia baru saja bermimpi, bermimpi seorang bayi berselimut kain biru muda, tergeletak di ujung lorong, menagis menyayat hati. Dan kini ia tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Dengan wajah penuh air mata dan panik ia menyingkap selimutnya untuk bergegas keluar kamar, "aku mendengar bayinya menangis.."

Tharn hanya tertawa kecil dalam hatinya, perlahan bangun dan membawa anak bodoh ini ke dalam lengannya. "Kau hanya salah dengar."

"Ini sudah larut malam, kembali berbaring dan tidurlah."

"Aku mendengarnya, aku benar-benar mendengarnya.." Gulf menggelengkan kepalanya panik, seluruh tubuhnya bergetar, ia meraba dan menggenggam pakaian Tharn. Antara sadar dan tidak, bertanya, "Phi Tharn.. itu anak kita bukan?"

"Aku.. aku tahu kau tidak menyukainya.. aku tidak akan memberitahu siapapun.. katakan.. mari kita katakan kalau.. kita tidak tahu siapa ayahnya.. ia tidak ada hubungannya denganmu.. kau bukan ayahnya.. tidak apa-apa kan?"

"Kumohon.. izinkan aku mencarinya.. lepaskan aku.. meninggalkannya di luar.. ia akan kedinginan.."

"Di luar sangat dingin.."

Rasa sakit di hati Tharn kembali muncul, ia mengambil nafas dalam, dan memeluk erat anak bodoh ini, dengan sangat lembut berkata, "kau salah dengar, kau salah mendengarnya, tidak ada suara tangisan di luar."

"Ini rumah sakit, meskipun ada bayi menangis di luar sana, dokter dan perawat akan langsung menanganinya, ia tidak akan kedinginan."

"Selain itu, apa kau lupa, kalau kau terjatuh dari tangga, dan bayinya sudah pergi dari dunia ini."

Gulf seketika terdiam, mata basahnya menatap kosong pada ruangan yang remang-remang. "Bayinya sudah pergi.. meninggalkan dunia ini.."

Tharn memilih cara lain untuk membuatnya membaik dengan lebih cepat, dengan mengingatkan kenyataan pahit, dan Gulf yang tersadar pun tiba-tiba menangis hebat, bulir besar air mata mengalir, "bayinya sudah pergi.."

"Jangan menangis.. jangan menangis.. kita bisa mendapatkannya lagi lain kali.."

Tharn sedikit memberikan kekuatan pada lengannya untuk memaksanya kembali berbaring, kembali memeluknya, dan berbisik, "Aku berjanji padamu, saat kondisimu sudah membaik, kita akan bisa mendapatkannya lagi." Setidaknya kali ini Tharn sungguh-sungguh.

Tbc!

Vote&Komennya ditunggu.. :)

 :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Little Fool GulfWhere stories live. Discover now