Chapter 115 : Masih Ada Harapan

621 90 33
                                    

Mood author lagi baik, here we go satu chapter lagi untuk kalian :')
----------------------------

Sosok tinggi Tharn mengambil dua langkah mundur. Terlihat bingung dan pucat.

Siapkan mental anda.

Ia mengerti maksud kalimat tersebut. Tapi setelah merangkai semua yang dilaluinya hari ini tiba-tiba ia menjadi tidak mengerti.

Saat perawat tergesa kembali, ekspresinya lebih serius daripada sebelumnya, tangannya kosong, tidak membawa apa-apa, Tharn pun bingung, melihat perawat tersebut seperti satu-satunya harapan, ia menariknya dan berkata dengan bodoh, "Dia akan baik-baik saja bukan?"

Saat perawat melihat kecemasannya, ia mengatakan beberapa kalimat lagi, "Situasinya tidak terlalu optimis, ia terlambat dibawa kemari, cairan ketubannya hampir habis, bayinya sepertinya tengah tercekik dan tidak bernafas, kita sedang berusaha menyelamatkan pasien.. tapi rumah sakit sedang kehabisan golongan darah yang sama dengannya, dan seseorang baru saja dikirim ke bank darah terdekat untuk mendapatkannya, tapi akan membutuhkan waktu lebih dari 30 menit."

"Semoga dia masih bisa bertahan."

Tangan dan kaki Tharn seketika dingin, sedingin es, jelas-jelas saat meninggalkannya siang tadi, anak bodoh itu berkata dengan lembut kepadanya untuk segera kembali. Bagaimana bisa dalam waktu sekejap Ia tengah berbaring dan hampir mati?

Semuanya seperti mimpi, mimpi buruk yang menakutkan.

Perawat kembali menarik tangannya untuk kembali ke ruang operasi, Tharn kembali meraih tangannya, dan dengan suara gemetar dan dalam dari tenggorokannya, "Ambil darahku, aku memiliki tipe darah yang sama dengannya."

"Golongan darahmu O?" Perawat tersebut terkejut sekaligus senang.

Tharn pun tidak pernah sesenang ini karena memiliki sesuatu yang sama dengan Gulf saat ini, sebelumnya ia membencinya, menolaknya, dan memandang rendah tentang apapun yang dimiliki anak bodoh itu, namun sekarang ia merasa seperti tengah berada di tengah laut dengan kapal tenggelam dan menemukan sebuat sekoci.

Setidaknya.. Ia masih bisa terus berharap.

"Ya. Benar."

"Cepat ikut denganku."

Ia dibawa ke lantai berbeda, ke departemen dimana perawat melakukan pemeriksaan kemudian memasukkan jarum pada pembulu darah di lengannya, dan mengambil dua kantong penuh.

Donor darah normal orang dewasa adalah 200 sampai dengan 400cc, lebih dari itu akan membuat tubuhnya tidak nyaman. Dengan situasi Gulf, 400cc masih jauh dari cukup, 2 kantong darah adalah jumlah yang melebihi orang normal bisa diambil darahnya, Tharn pun merasakan tubuhnya melemah, pikirannya berkabut, dan sedikit sisa warna darah di wajahnya pun menghilang.

Perawat memberikan kapas beralkohol untuk menahan bekas jarum pada tangan Tharn, dan membawa dua kantung darah tersebut pergi, "Kau harus beristirahat sekarang, jangan bergerak kemana-mana, atau kau akan pingsan."

Tharn tidak mematuhinya, di situasi seperti ini, bagaimana bisa Ia hanya duduk diam. Ia harus berada sedekat mungkin dengan Gulf untuk mendapatkan rasa aman.

Segera setelah perawat pergi, Ia berusaha berdiri dengan berpegangan pada meja, dan rasa pening di kepalanya terasa semakin serius, Ia pun menggelengkan kepalanya, berjalan keluar dan perlahan berjalan dengan bersandar pada dinding dan kemudian memasuki lift untuk kembali ke lantai lima.

Saat tiba di lantai lima, sebelum lift terbuka sempurna, Ia sudah mendengar suara ribut di luar, semua reporter berkeliaran di sepanjang lorong, menunggunya untuk memberikan penjelasan.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now