Chapter 51 : Peran Pengganti

723 79 16
                                    

Kata "ibu hamil" sukses membuat telinga Gulf memerah, kedua tangannya dengan erat menggenggam gelas susu dan menghabiskannya tegukan demi tegukan kecil.

Tharn melengkungkan bibirnya. "Enak?"

"Enak." Gulf mengeluarkan ujung lidah basah dan lembutnya sedikit untuk menggapai susu di ujung dan sisi bibirnya, benar-benar lembut.

Sebenarnya rasa susunya sendiri sangat ringan, cenderung hambar, tidak ada rasa manis sama sekali, tapi ini buatan Phi Tharn, maka ini merupakan yang paling lezat di dunia.

"Minumlah dua gelas tiap harinya, aku membeli cukup banyak, seharusnya cukup untuk beberapa bulan." Tharn biasanya tidak pernah menghabiskan uangnya untuk Gulf, kebanyakan karena ia merasa tidak perlu, tapi sekali ia membelikan sesuatu untuk seseorang, itu adalah yang terbaik, yang dibelinya adalah produk import, dengan kualitas terbaik.

"Apa harganya akan sangat mahal?" Gulf teringat Tharn yang sering bekerja hingga larut. Genggaman tangannya pada gelas perlahan mengerat.

Ia hanya tahu Tharn memiliki banyak uang, tapi sebanyak apapun yang ia punya, Gulf tidak berani menghamburkannya.

Karenanya ia tetap hemat dalam kesehariannya, takut menambah beban untuk Tharn.

Jenis pertanyaan seperti ini tentu membuat Tharn tertawa, hanya dengan mangayunkan tangannya ia bisa dengan mudah membeli seluruh toko dalam sekejap. Meski saat anak bodoh ini mengatakan hal yang naif, bahkan sangat bodoh, ada jenis manis yang berbeda dari sikapnya (different cuteness).

Tharn ingin merundungnya lagi, tapi jelas saat ini bukan waktu yang tepat.

Anak-anak adalah mahluk yang rapuh, saat lahir ia hanya akan bisa terus menangis, bahkan saat masih berada di perut Gulf sekarang ini sudah menjadi cukup mengganggu. Jika tidak memperlakukannya dengan hati-hati akan bisa membuat kecelakaan yang tidak diinginkan. Jadi Tharn tidak bisa menyalurkan kebutuhan dasar psikologisnya.

Karena itu, untuk sekarang ini ia hanya bisa melakukan hal-hal intim kecil.

Ia meraih gelas kosong dari tangan Gulf, meletakkannya di meja, dan sebelum Gulf bisa bereaksi, ia menggaet erat pinggangnya, dan menciumnya hingga kehabisan nafas. "Tidak perlu peduli seberapa mahal, selama baik untukmu dan bayinya."

Mata Gulf diliputi embun berair saat ia dicium, lalu menundukkan kepalanya dengan malu-malu, setengah fokus berpikir.

Meski Phi Tharn seringkali temperamen, dan berkata kalau ia membenci bayinya, setidaknya ia masih sedikit peduli kepada mereka dalam hatinya.

"Berapa usia anak ini?"

Pertanyaan tiba-tiba Tharn membuyarkan pemikiran Gulf.

"Sudah lebih dari dua bulan." Gulf menjawab.

"Oh." Tharn mengangguk, suasana hatinya baik karena memikirkan bisa segera merundung Gulf lagi.

Seharusnya kurang dari duapuluh hari, usia kandungannya akan lebih dari tiga bulan, maka ia akan bisa melakukan hubungan intim yang lebih intens.

Setidaknya itu yang dikatakan dokter.

Hari ini, Tharn benar-benar menemani Gulf sepanjang hari. Pertama-tama keduanya pergi ke supermarket dan membeli banyak bahan makanan.

Saat Gulf memasak di dapur, Tharn akan memeluknya dari belakang, menempelnya seperti kanguru besar. Menciumnya dari waktu ke waktu, membuat wajahnya memerah dan hampir menjatuhkan spatulanya.

Kenapa tiba-tiba Phi Tharn menjadi sangat aneh.

Setelah makan keduanya berpelukan di sofa menonton film sepanjang siang, saling tertidur di lengan satu sama lain, seperti pasangan sungguhan.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now