Chapter 101 : Dalam Pelukanmu

876 110 21
                                    

Sedang semangat update, tp wattpad malah banyak bug setelah di update, AARGHT!!!!

Baiklah, satu chapter lagi untuk pembaca tercinta yang telah setia menunggu. :')
--------------------------------

Bagaimana mungkin makanan di restoran hotel bintang tiga dengan predikat michelin terasa tidak enak, Gulf hanya merasa takut, hingga benar-benar cemas, meski makanan terbaikpun rasanya hambar.

Ia hanya ingin menyelesaikan makannya dengan cepat, lalu kembali ke sarangnya yang tidak terlalu hangat, untuk mendapatkan sedikit rasa aman.

Untuk membuktikan kalau ia suka dengan makanannya, ia menghabiskan semua steaknya, meminum setengah mangkuk borscht, memakan dua hidangan lainnya, dan perutnya kini terlihat membesar.

Seperti yang telah semuanya tahu, Tharn bisa melihat seluruh ekspresi halus Gulf.

Anak bodoh ini bereaksi lebih lambat daripada orang pada umumnya, dan ketika makan, ia selalu pelan dalam mengunyah maupun menelan, ia juga mengambil sedikit demi sedikit makanan untuk masuk ke dalam mulutnya, dan ketika melihatnya makan seperti sekarang ini, Tharn benar-benar mencatat kalau Gulf tidak menyukai makanan barat, dan sangat menyukai phad thai dan makanan lokal lainnya di daerah yongchang.

Ia terbiasa untuk tidak peduli, tapi sekarang setelah benar-benar meletakkannya dalam hatinya secara sadar, ia pun ingin berlaku sebaik mungkin kepadanya.

"Sudah cukup makan?" Tharn mengambil serbet dan membantu mengusap sisa makanan di ujung mulut Gulf.

Gulf tidak terbiasa dengan perlakuan intim dari Tharn, dan ia merasa lebih dan lebih tidak nyaman, tapi warna telinganya tidak bisa ditahannya, langsung memerah, ia mengambil serbet tersebut dengan kedua tangannya, menganggukkan kepalanya, dan menjawab. "Chai.. Phi.. Phi Tharn.. Apa Phi Tharn sudah cukup makan?"

Anak bodoh ini masih saja peduli dengan Tharn, dan seketika suasana hati Tharn membaik. "Akupun sudah penuh."

"Ayo pergi."

Tharn bangun dan kembali menggendong Gulf, dan saat keduanya pergi, ia berpapasan dengan beberapa pengunjung yang tidak sengaja beradu mata.

Gulf melingkarkan lengannya pada leher Tharn, dan mengubur wajahnya di dadanya, berpikir kalau orang tidak akan tahu kalau ia laki-laki.

Sopir membukakan pintu belakang untuk keduanya, dan saat Tharn akan menaruh Gulf di kursi belakang, Gulf memegangi pintunya dengan satu tangannya, dan berbisik, "Phi Tharn.. tidak perlu repot.. tidak perlu merepotkanmu, .."

"Kau.. turunkan aku.., aku.. aku bisa kembali sendiri."

Tharn baru ingat satu rintangan ini, tadi ia memgatakan kalau ia akan pergi setelah makan malam, dan karenanya ia berhasil membujuknya untuk keluar.

Ia berhenti sejenak dan berkata.

"Hotel kecil itu sangan kotor dan dingin, jangan pergi kesana, kita pulang."

Gulf menggelengkan kepalanya, ujung matanya memerah, ia tidak berkata baik ataupun buruk, hanya dengan suara bodohnya berbisik, "Phi Tharn berbohong lagi.."

Tharn mangambil nafas panjang, "Lihatlah tanganmu penuh luka dan memar karena dingin seperti ini, dan kakimu juga bengkak cukup parah, saat sampai di rumah nanti, aku akan meminta Tong untuk memeriksamu, okay?"

"Aku sungguh tidak bisa tenang meninggalkanmu disana, tua eng, menurutlah, kembali bersamaku, jangan membuatku khawatir."

Ia menunduk dan memcium ujung kepalanya, meletakkannya di kursi mobil, dan mengitari mobil untuk kemudian masuk lewat pintu sisi lainnya.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now