Chapter 128 : Percaya

495 78 12
                                    

Seperti biasa, langsung post dulu baru kemudian sambil baca lagi benerin typo2nya, happy reading!
--------------------------------

Tharn mendengarnya.

Koridor sangat sunyi hingga suara jarum terjatuh pun akan terdengar, apalagi suara langkah kaki, tapi Ia telah jatuh dalam dunianya sendiri, dan hanya baru saja Ia kembali sadar.

Tidak ada sinar matahari hari ini, ruangan cukup redup, dan anak bodoh itu berdiri tidak jauh darinya dengan kepala menunduk, ekspresinya tidak bisa terlihat dengan jelas.

Tharn berdeham melonggarkan tenggorokannya dan berbisik kepadanya, "Gulf, kemarilah."

Gulf sepertinya sedikit ketakutan, dan saat mendongak Ia melihatnya tengah menangis, matanya merah, tetap berdiri di tempatnya dan menolak untuk bergerak, hanya menggumamkan hal berulang, "Aku.. aku tidak mendorongnya.."

Tharn tidak bisa lagi melihat Gulf menangis sekarang ini, hatinya sakit, Ia pun berdiri menghampirinya, membungkuk dan memeluknya dalam lengannya, "Syukurlah kau baik-baik saja."

Saat melihat Type terjatuh ke lantai, Ia teringat akan video yang dilihatnya di internet, hari dimana Gulf melahirkan, darah yang keluar juga sangat banyak.

Tanpa dirinya disisinya, dia pasti merasa tak berdaya dan sangat ketakutan.

Saat insiden terjadi, pikirannya berdenging, satu-satunya hal yang Ia rasa harus lakukan adalah untuk tidak membiarkan Type kenapa-napa, agar dia baik-baik saja, berharap itu akan bisa sedikit menebus sakit yang dirasakan Gulf dulu.

Mematung untuk beberapa waktu.

Gulf pun tertegun, tidak yakin apa yang telah Tharn katakan, hanya merasakan lengan yang memeluknya semakin erat.

Suara rendah dan serak kemudian terdengar, "..Aku berubah pikiran, kita tidak perlu memiliki bayi lagi di masa depan, satu saja sudah cukup.."

"Terlalu berbahaya, aku takut saat aku tidak ada di sekitarmu, dan tidak ada orang lain yang menolongmu, kau akan terluka.."

"Aku sangat takut, sangat takut akan kehilanganmu..."

Mata Gulf membulat, bulu matanya basah, ada air mata yang tersisa di matanya dan terjatuh menetes di pipi saat ia berkedip. Hatinya tidak lagi sedih, tapi semakin dan semakin bingung.."

Phi Tharn.. dia.. mempercayainya?

Merasa malu, Tharn melepaskan pelukannya, merengut membersihkan air mata dari wajah Gulf, "Jangan menangis.. aku sudah berjanji tidak akan membiarkanmu menangis lagi di masa depan, tapi masih saja tidak menepatinya.."

"Aku juga akan merasa sedih kalau kau bersedih."

Perasaan ini sangat aneh, di masa lalu, kapanpun Type mengalami hal buruk, dan Ia terlibat, Tharn akan langsung memarahi dan memperingatkannya tanpa mendengarkan penjelasannya lebih dulu.

Kali ini, sepertinya akan berbeda dengan yang dulu pernah dialaminya.

"Phi Tharn.." Gulf memanggilnya.

"Aku tidak mendorong Type."

Tharn kembali membawanya dalam pelukannya, dan mengusap punggungnya menenangkan, "Aku percaya padamu, Type adalah adikmu, kau sangat mencintainya, kau tidak mungkin ingin melukainya."

"Kau hanya, mungkin tidak hati-hati, tidak sengaja bukan?"

Gulf berusaha melepaskan pelukan Tharn, menggelengkan kepalanya dengan keras, matanya menjadi semakin dan semakin merah, "Aku.. aku tidak.. dia jatuh sendiri."

"Ai Type mengatakan sesuatu yang sangat aneh, tiba-tiba jatuh.. dan kemudian.. dan kemudian banyak darah mengalir.."

Anak bodoh itu jelas berusaha kembali mengingat kejadian tadi, mata jernihnya benar-benar menunjukkan rasa sakit dan takut, dan air mata yang telah berhenti mengalir kembali berjatuhan seperti hujan.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now