Chapter 34 : Tidak Bermaksud

538 77 10
                                    

Tong Thanayut merupakan campuran Thailand Amerika, dengan pinggang langsing dan kaki jenjang, saat remaja dulu ia adalah seorang model. Ia sepenuhnya mendapatkan bentuk tiga dimensi wajahnya dari ibunya, dengan alis tegas yang menarik, dan kulitnya putih bersih, saat dirinya tertawa ia akan dengan mudah memikat wanita.

Dengan penampilan campuran ras seperti ini, tentu ia banyak menggaet banyak pihak, baik laki-laki ataupun perempuan, asal good looking, semuanya pernah ia dapatkan. Keluarga Thanayut dan Kirigun sudah lama berteman. Tong dan Tharn sudah saling kenal sejak keduanya masih sangat muda. Tharn tahu perangai Tong, siapapun yang ia dapatkan bisa  segera ia campakkan keesokan paginya. Perangai yang lebih buruk dari dirinya.

Mendengarnya mengatakan hal seperti itu, wajah Tharn seketika masam. "Fuck you.. Berani memiliki ide macam-macam padanya, aku akan langsung menghancurkanmu."

Tong menurunkan pundaknya dan tersenyum. "Aku tidak benar-benar bermaksud seperti itu, kenapa kau sangat serius?"

"Tapi walau aku playboy, aku cukup adil, tidak pernah berdiri di dua kapal sekaligus, kau.. kau sungguh sangat berdosa."

"Sekali lagi mengoceh aku akan membuatmu kembali ke keluargamu untuk menjadi pewaris."

Tong mengatupkan bibirnya, tidak lagi bersuara. Meraih tangan Gulf, dan perlahan memasukkan jarum pada punggung tangannya yang pucat.

Banyak yang memanggil Tong dengan generasi kedua dari keluarga kaya raya yang memberontak, tidak ingin mewarisi properti keluarga, keluarganya tidak setuju ia mengambil kuliah jurusan kedokteran.

Saat lulus, Tharn membantunya membuka sebuah klinik kecil, karenanya Tong tidak bisa menolak saat harus datang tengah malam seperti ini untuk membereskan kekacauannya. Sungguh terlalu, sangat terlalu.

Setelah mengatur posisi jarum, Tong menyesuaikan kecepatan infus, membereskan kotak obatnya, kemudian berdiri. "Baiklah, dengan cairan saline ini untuk tidur malam ini hingga besok pagi seharusnya akan baik-baik saja. Dua hari tidak makan apapun, jangan memberinya makanan berat atau rasa yang terlalu kuat, perutnya tidak akan kuat, buatkan sesuatu dengan rasa ringan, bubur akan lebih baik."

"Jangan tidur malam ini dan jaga anak ini, saat botol infus mulai kosong kau harus segera mencabut jarumnya, jangan sampai membiarkannya dan membuat darahnya justru akan naik, kau bisa saja membahayakan nyawanya lagi."

Tharn tidak menjaga nada bicaranya dan hanya menjawab datar. "Aku mengerti."

Sebelum pergi, Tong kembali berhenti di ambang pintu, dan sekali lagi, ia berbalik menatap Tharn, yang duduk di ujung tempat tidur, dan berkata,

"Serius Tharn, berhubung kau sudah memutuskan akan bersama Type, kau harus melepaskannya secepatnya."

"Dia manusia, bukan Peliharaan."

Melihat Tharn mengabaikannya, ia menggelengkan kepalanya lalu pergi.

Saat suara pintu depan tertutup terdengar, keadaan Villa kembali menjadi sunyi.

Di ruangan yang remang-remang, jemari jenjang Tharn perlahan menyentuh rambut pada dahi Gulf, membantunya merapikannya, tatapannya dingin dan jauh.

Sebenarnya, ia sudah memikirkan untuk melepaskannya, lagipula, Type sudah kembali, namun saat memikirkan kemungkinan anak bodoh ini akan menyukai orang lain, ia akan kembali berlari padanya, dan tidak bisa membiarkannya.

Ia tidak bisa menjelaskan perasaannya. Mungkin seperti, anak anjing yang telah sekian lama kau besarkan di sekitarmu, kau tidak akan rela memberikannya kepada orang lain, terlebih kau bisa menikmatinya sendiri.

Saat koma, Gulf bermimpi, ia kembali ke masa kanak-kanak, ia bangun amat pagi dan pergi ke kedai sarapan bersama ibunya. Meski hidupnya saat itu sangat susah, namun ia sangat senang. Setiap pagi ia bisa menikmati roti kukus kecil atau kue telur buatan ibunya. Setiap gigitan panas adalah kebahagiaan.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang