Chapter 122 : Tidak Terlalu Menyukaimu

672 83 20
                                    

Seperti biasa, langsung post baru edit setelahnya kemudian kalau tidak mager, ok Happy Reading!
----------------------------

Gulf otomatis berdiri, dan berputar melihatnya.

Tharn menatap perawat dengan cemas, "Bagaimana bisa hilang?! Bicara yang jelas!"

Perawat tersebut adalah gadis yang masih sangat muda, baru saja mulai bekerja, dan sudah mengalami hal seperti ini, Ia pun tidak bisa menahan diri, panik dan terus menangis, "Aku.. hanya pergi ke toilet.. kembali.. saat aku kembali.. bayinya sudah hilang.."

Beberapa waktu terakhir, banyak berita beredar di internet tentang perdagangan manusia yang menculik bayi di rumah sakit, dan Tharn tidak menyangka hal yang sama telah terjadi kepadanya hanya dalam kedipan mata. "Bagaimana kerjamu?! Kau sudah memeriksa kamera pengaman?"

Meski panik, Tharn berusaha terlihat tenang, banyak kamera terpasang di setiap ujung lorong rumah sakit, Ia akan tahu siapa yang mengambil bayinya.

"Ah.. baik.. baik aku akan pergi memeriksanya.."

Dalam keadaan setengah linglung, Gulf mengira ia sedang bermimpi, kakinya sangat lemah hingga sulit untuk menopang tubuhnya, kesulitan berdiri, Ia tidak mendengarkan dengan jelas yang kedua orang di dekatnya bicarakan, Ia berusaha berjalan ke arah Tharn dengan berpegangan ke ranjang.

Ia tahu kalau Tharn sangat berkuasa.

Meski Phi Tharn tidak menyukainya, bayi tersebut adalah putrinya juga, selama Ia memohon kepadanya, ia akan bisa menolongnya..

Tharn sedang berbicara kepada perawat dan berniat pergi bersama ke ruang monitor, ketika mendengar suara terjatuh di belakangnya. Memalingkan wajahnya, Ia menemukan anak bodoh itu sudah terbaring di lantai dengan mata tertutup, tidak sadarkan diri.

"Gulf!"

Tharn segera meraihnya dan menggendongnya kembali ke atas ranjang.

Sebenarnya, kondisi fisik Gulf sudah membaik, tapi Ia tidak menyangka siang ini aia kembali demam tinggi, tubuhnya seperti terbakar tidak sadarkan diri.  Menggumamkan banyak hal tidak jelas dari mulutnya dan terus menangis.

Kadang ia memikirkan ibunya, mengatakan kalau Ia merindukannya. Kadang ia memikirkan Type, mengatakan maaf kepadanya, dan yang lebih sering, ia berpikir tentang bayinya, menggumam mengatakan agar bayinya jangan menangis.

Dalam mimpinya, bayinya sangat sulit untuk ditenangkan, dan anak bodoh itu tidak pandai menenangkannya, dan dengan cemas menangis.

Saat bangun di malam hari, matanya sembab seperti dua wallnuts, dan yang pertama dilihatnya adalah Tharn. Apa Ia sudah menemukan bayinya?

Tharn ingin mengatakan sesuatu tapi kembali menutup mulutnya.

Melihatnya tidak berbicara Gulf pun bingung dan berpikiran apakah dirinya sedang bermimpi lagi, dalam setengah sadar Ia pun bertanya kepada Tharn.

Tharn menjawabnya, "Aku sudah menemukannya, ayahku membawanya." Ia kemudian mengulurkan tangan dan mengusap rambut di dahi Gulf, dan mengatakan dengan suara lembut, "Kau jangan khawatir, bayinya baik-baik saja sekarang ini, banyak makanan dan minuman di sana, ayahku tidak akan memperlakukannya dengan buruk."

Dalam perjalanan menuju ruang monitor tadi, Tharn menerima telepon dari ayahnya, mengetahui kalau anaknya berada di tangan ayahnya Ia merasa lega sekaligus marah, Ia langsung berdebat dengannya dan mengatakan dengan keras untuk segera membawa putrinya kembali.

Orang tua sepertinya berani sekali menculik seorang bayi di rumah sakit.

Siapa yang mengira kalau Mr. Kirigun sangat keras kepala, bersikeras kalau putrinya harus di besarkan di mansion utama kecuali Tharn mau berjanji untuk meninggalkan Gulf dan menikahi putri dari paman jauhnya, bermarga Thara.

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now