Chapter 104 : Menarik Simpati

714 105 20
                                    

No edit, mohon maaf kalau banyak typo :)
-----------------------------------

Gulf sedang duduk di toilet, mulutnya terkatup menggigit roti kukus berwarna putih, Tharn masuk tanpa bersuara, pergerakan tiba-tiba dari Tharn membuat Gulf ketakutan dan segera menyembunyikan semua yang ada di tangannya di belakangnya. Tapi sudah terlambat, Tharn telah melihat semuanya.

Ia melihat Tharn seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan.

"Phi Tharn.."

Wajah Tharn berubah, dari terkejut perlahan menjadi masam, "Keluarkan. Berikan padaku."

Gulf sedikit takut, ujung matanya dengan cepat memerah, dan perlahan memberikan kepada Tharn apa yang disembunyikan di belakangnya.

Didalam kantung plastik bening ada dua roti kukus, salah satunya telah separuh dimakan.

"Kenapa berbohong." Suara Tharn tenang, tapi wajahnya terlihat marah.

Gulf menundukkan kepalanya dan berbisik, "aku.. aku tidak bermaksud.."

"Aku tidak memiliki uang.. butuh banyak uang untuk melahirkan bayi nanti.."

Nafas Tharn perlahan terasa sakit mendengar kata-katanya.

Anak bodoh ini bahkan enggan membeli roti isi hangat, untuk sarapannya, tapi datang dengan semangkuk Phad Thai dan membawakannya entah tujuh atau delapan biji roti isi, kenapa, ia tahu dalam hatinya.

Itu karena Gulf mencintainya lebih dari ia mencintai dirinya sendiri, meski tengah kekurangan, ia masih ingin memberikan semua yang terbaik untuknya.

Meski sudah tahu jawabannya, ia masih bertanya.

"Tidak memiliki uang, tapi kau masih membelikanku sarapan hangat?"

"Kenapa kau tidak membelikanku dua roti kukus saja juga?"

Gulf menggelengkan kepalanya, "Phi Tharn.. Phi Tharn tidak bisa memakannya.."

"Kenapa tidak?" Tanya Tharn bodoh.

"...hanya.. hanya.. tidak bisa." Meski Gulf bodoh, ia tahu kalau makanan murah tidak mengandung cukup nutrisi, ia bisa memakannya, tapi tidak dengan Tharn.

"Idiot." Tidak bisa menahannya lebih lama lagi, Tharn membungkuk dan memeluk lelaki tersebut ke dalam pelukannya. "Aku tidak akan pernah berani membiarkanmu sendirian di masa depan nanti."

Gulf akhirnya tahu kalau Tharn tidak marah, dan ia pun lebih tenang, sebagai gantinya ia balik menenangkan Tharn. "Aku.. aku suka makan roti kukus.."

Tharn sebenarnya masih sangat marah dan tertekan, kalau saja orang-orang tahu bahwa istri dan anak dari president perusahaan Kirigun Entertainment memakan roti kukus setiap hari untuk berhemat, mereka pasti sudah akan menghajar dan memakinya, menganggapnya bukan manusia.

"Apa kau pikir kau sendirian saat ini? Kau masih memiliki bayi dalam perutmu."

"Meski kau tidak memiliki bayi, kau tidak boleh berlaku seperti ini kepada dirimu sendiri, kau sangat kurus, aku bahkan takut untuk memeluknya terlalu erat."

".." Tenggorkan Gulf tercekat bergerak perlahan, bulu matanya bergetar kebingungan, dan ia tidak bicara.

Ini mirip dengan yang pernah Tharn katakan sebelumnya, kata-kata dengan nada ejekan, mengatakan kalau ia bodoh dan tidak berguna, bahkan memeluknya tidak bisa senyaman saat memeluk Type.

Saat menyadari kalau ia telah mengatakan sesuatu yang salah, jiwanya seketika seperti meninggalkan tubuhnya, ia pun segera menjelaskan pada Gulf. "Aku tidak bermaksud seperti itu.."

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now