Chapter 119 : Membawa Bayinya Pergi

736 101 39
                                    

Lagi males koreksi typo, Happy Reading!
----------------‐----------------

Tharn tertegun. Tidak menyangka Gulf akan mengatakan hal seperti itu.

Ada sesuatu yang salah.

Kalau hanya karena perkataan Type di koridor, dia tidak akan menjadi seperti ini.

Di hari saat Gulf mengalami kecelakaan, keduanya baik-baik saja saat dirinya berpamitan untuk pergi.

Dia adalah akan selalu mengerti, dan mendengarkan orang lain, Ia sudah menjelaskan kepadanya, bahkan mengatakan kalau tidak ingin bersama Type...

Apa dia tahu hal lain?

Tharn pun jadi sedikit cemas, dan menggenggam tangannya lebih erat, "Apa kau mendengarkan yang orang-orang katakan? Ataubada yang mengatakan sesuatu kepadamu?"

Gulf mendengar banyak olok-olokan dari adiknya, Ia tahu dirinya bodoh dan tidak berguna, tidak pantas mendapatkan Tharn, Tharn dan Type sangat cocok bersama, dan dirinya sudah merelakannya dari dulu.

Tharn lah yang membawanya kembali dari luar, menggenggam kedua tangannya dan mengatakan kalau mencintainya, mengatakan kalau ingin memberinya rumah, dan dengan bodohnya Ia mempercayainya.

Meski setelahnya Type mengatakan sesuatu kepadanya, Ia masih saja menipu dirinya sendiri, hingga akhirnya mendengar Tharn yang mengungkap kebohongannya sendiri pada layar besar di Mall.

Ia jatuh ke lantai, meski memakai baju tebal, Ia merasakan suhu dingin merasuki tubuhnya, rasnya sangat dingin, sangat sakit, saat itu Gulf mengira dirinya sedang bermimpi, mimpi buruk.

Karena sebelumnya Ia banyak mendapatkan mimpi buruk. Saat Tharn meninggalkannya sendirian di rumah, Ia seringkali bermimpi, di tengah malam, Tharn tidak menginginkannya lagi, dan mengusirnya bersama kopernya di cuaca yang dingin, kemudian dengan kejam menutup pintu.

Tapi yang terjadi saat itu lebih menakutkan dari sebuah mimpi buruk.

Karena saat terbangun dari kejadian saat itu, Ia bisa saja sudah mati.

"Tidak.. tidak ada yang mengatakan apapun.." Suaranya terdengar semakin rendah dan tidak normal.

Ia tetap menunduk dan tidak mau menatap matanya.

Karena Tharn selalu bisa melihat dalam dirinya, melihat kelemahannya, melihat hatinya, dan kemudian bermain-main dengannya sesuka hati.

Gulf tidak ingin diperlakukan seperti itu lagi.

Tharn memperkirakan kalau Gulf sedang ketakutan, hatinya sangat lembut dan baik, begitu banyak orang menunjuk wajahnya dan mengumpatnya sebagai orang ketiga, tentu saja hatinya akan sangat sedih.

Bahkan mungkin benar-benar berpikir kalau yang dikatakan mereka itu benar.

Efek buruk telah terjadi, meskipun kau meminta maaf, anak bodoh ini akan masih tetap merasa buruk, untuk sementara Ia tidak perlu terburu-buru.

Tharn mengambil nafas panjang, "Aku tahu banyaknya penjelasan dariku tidak akan berguna, aku akan membuktikan kepadamu dengan tindakanku."

"Aku akan pergi dan menjelaskannya pad Type sekarang, mengatakan kalau orang yang aku cintai adalah dirimu, dan aku akan tetap merawatnya seperti adikku bersamamu sebagai tunanganmu di masa depan. Okay?"

Gulf tidak tahu trik apa lagi yang Tharn mainkan, mungkin Ia merasa keadaannya sekarang tidak cukup menyedihkan, hingga dia harus menginjak-injak sisa harga dirinya hingga tidak bisa bangkit lagi nanti.

Anak bodoh itu tetap diam, sama sekali tidak bersuara, dan Tharn tidak memaksanya, dan setelah beberapa saat ia kemudian berdiri dan pergi.

Gulf mendongak melihat sosok punggung yang berjalan menjauh, dan sebelum Tharn keluar Ia mengeratkan genggaman pada selimutnya dan berbisik. "Aku tidak ingin menikah denganmu, Aku ingin membawa bayiku keluar untuk hidup bersama.."

Little Fool GulfWhere stories live. Discover now