"Kompensasi? Bagaimana caramu memberiku kompensasi?" Type seperti mendengar lelucon yang teramat konyol, dan air matanya mengalir lebih banyak.Tharn tahu, ia yang menyebabkan ini semua, tidak menyadari hatinya di waktu yang tepat, hingga ia menyakiti dua hati di waktu yang sama.
Ia tentu harus memberi ganti rugi kepada salah satunya.
"Aku bisa memberimu dukungan terbaik, membuatmu memainkan peran-peran terbaik di film, membantumu mengadakan konser-konser besar, mewujudkan mimpimu, menjadi aktor dan penyanyi terbaik di Thailand."
"Aku juga akan memberimu tambahan 10 juta dolar."
Type tertawa, "Di matamu, perasaan bisa digantikan dengan benda2 ini?"
"Maafkan aku." Tharn menatapnya penuh penyesalan. "Hanya itu semua.. yang bisa kulakukan."
Badan Type gemetar, mata merahnya penuh dengan kesedihan, seakan memastikan yang dikatakan orang dihadapannya sungguh-sungguh atau tidak.
Jelas-jelas mereka hampir menikah, bagaimana bisa tiba-tiba berpisah?
Apa semuanya palsu?
Orang ini sangat lembut kepadanya, bagaimana mungkin ia tidak menyukainya?
Tapi tatapan sungguh-sungguh dan tegas dari Tharn membuatnya teramat kecewa.
Ya. Ia serius.
Kewarasannya pun meledak seketika, dan Type memukul Tharn tanpa bisa ia kontrol, meraih lehernya dan menangis.
"Aku tidak menginginkannya.. aku tidak ingin menjadi penyanyi lagi, tidak apa juga aku tidak menjadi aktor terbaik, aku hanya menginginkanmu, Tharn, jangan tinggalkan aku.. okay.."
"Aku benar-benar jatuh cinta kepadamu, aku tidak bisa hidup tanpamu.."
Tharn terdorong ke belakang olehnya, punggungnya yang terluka tertekan oleh sandaran kepala ranjang di belakangnya, dan wajahnya memucat kesakitan, tapi ia tidak sampai hati untuk mendorong orang di hadapannya pergi. Ia menyentuh punggungnya dan menepuknya pelan.
"Maafkan aku.."
"Maafkan aku.."
Ini adalah jawabannya.
"Bagaimana bisa kau mengatakan maaf?"
"Bagaimana bisa kau.." anak muda tersebut bersandar di bahunya dan menangis tersedu, Tharn pun menenangkannya dalam diam.
Setelah beberapa menit, Type pun mulai tenang, berinisiatif untuk melepaskan diri dari lengannya, dan jatuh terduduk di kursi.
"Apa ini karena kakakku?"
"Kau benar-benar telah jatuh cinta padanya?"
Tharn menundukkan kepalanya, "Aku tidak tahu apakah ini cukup pantas untuk dikatakan cinta."
"Tapi aku tahu, aku tidak bisa kehilangannya."
"Bagaimana denganku?" Type bertanya dengan suara rendah. "Apa yang harus kulakukan?"
Tharn menarik nafas dalam, "Ai Type, masa depanmu masih panjang, kau akan bertemu dengan orang yang akan bisa benar-benar menghargaimu."
"Tidak.."
"Aku tidak akan menemukannya.." Type menggelengkan kepalanya dan meraih tangan Tharn dengan panik, penampilannya yang seperti sakura mekar yang terhempas hujan badai sungguh membuat orang yang melihatnya tidak tega. "Aku hanya menginginkanmu.."
Tharn kembali menarik tangannya.
Type bukanlah tipe yang akan bisa untuk terus memohon kepadanya, sejak hari pertama ia bertemu, harga dirinya sudah sangat tinggi, dan punya percaya diri yang tidak dimiliki orang lain, meski begitu, penampilannya sangat polos, ranking akademiknya juga cukup tinggi, alasan itulah yang berhasil menarik perhatian Tharn dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fool Gulf
FanfictionGulf tidak seperti layaknya anak laki-laki lain, ia sedikit lebih lamban dalam banyak hal. Meski begitu ia mandiri dan bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja menjadi pelayan di suatu kafe kecil. Entah suatu kemalangan atau keberuntungan ia b...