135. Persiapkan Diri Kalian

312 39 3
                                    

"Bagaimana? Apa kau sudah membawa uangnya?" tanya Jungkook kepada anggotanya Dong Hyuk.

"A-aku..."

Duagh..

Bruukkk..

Pemuda itu seketika tersungkur akibat mendapatkan tendangan tak main-main dari Jungkook.

"Jangan main-main denganku! Kau pikir gampang cari uang, hah! Ayahku, kakak-kakakku, semua anggota keluargaku bahkan semua anggota keluarga dari sahabat-sahabatku bekerja keras mencari uang. Sementara kau seenaknya mencuri semua uang-uang itu!" bentak Jungkook.

Jungkook ingin kembali memberikan tendangan kepada anggota Organisasinya yang telah mencuri uang-uang itu, namun langsung ditahan oleh Mark dan Jaebum. Mereka tidak ingin Jungkook sampai kelepasan dan kalap.

"Hyung, lepas!"

"Sabar, Kook!" ucap Mark.

"Tapi dia sudah berani mencuri uang-uang itu, Hyung! Gara-gara perbuatan dia, Dong Hyuk sampai menggunakan uang pribadinya. Bahkan aku juga harus menggunakan uangku untuk acara Panti Asuhan itu," ucap Jungkook.

"Keluarga kita bekerja keras untuk mendapatkan uang-uang itu, sedangkan dia dengan mudahnya mendapatkan semua uang itu."

"Kita sudah memberikan waktu buat dia selama satu minggu, namun dia masih cuek dan acuh begitu tanpa ada rasa bersalah sama sekali."

Jungkook saat ini benar-benar marah akan sikap salah satu anggota Organisasinya. Dirinya paling tidak suka yang nama pengkhianat.

"Dini!"

"Iya, Bos!"

"Bawa dia ke kantor polisi."

"Siap, Bos!"

"Kalian, bawa dia ke kantor polisi!" perintah Dino kepada anggotanya.

***
Min Jun berada di markas sekarang ini. Dia bersama dengan Jungsoo sahabatnya. Keduanya tengah membahas masalah yang dihadapi gadis yang ditolong oleh beberapa anggota Darkness dan juga permasalahan yang dihadapi oleh adik bungsu kesayangannya.

"Bagaimana Jungsoo? Apa kau sudah tahu tiga orang yang mengaku pemilik gedung Panti Asuhan itu?" tanya Min Jun.

"Untuk saat ini belum. Tapi kau tidak perlu khawatir. Hanya perlu menunggu beberapa hari saja. Tenang saja. Sebentar lagi kau akan mendapatkannya" jawab Jungsoo.

"Baiklah. Aku akan sabar menunggu kabar itu," sahut Min Jun.

"Oh iya! Bagaimana kondisi adik dan dua adik sepupumu?"

"Mereka sudah jauh kata naik. Mereka sudah di rumah sekali."

"Ach, syukurlah! Aku senang mendengar."

"Oh iya, satu lagi! Bagaimana gadis itu! Apa masih sama kondisinya?" tanya Jungsoo.

"Masih belum ada tanda-tanda dia akan bangun," jawab Min Jun.

"Terus apa yang akan kau lakukan untuk membantu gadis yang bernama Axella itu? Lalu bagaimana dengan Ayahnya yang sudah membunuh ibunya?" tanya Jungsoo.

"Yang pertama aku lakukan adalah bermain-main terlebih dahulu dengan perusahaan milik keluarga ibu tirinya itu. Aku akan buat semua perusahaan mereka diambang kehancuran. Bahkan aku akan buat tidak ada satu pun yang mau membantu perusahaan mereka."

"Jadi....?"

"Jadi, hanya satu orang yang bisa membantu perusahaan mereka." Min Jun berbicara sembari menatap wajah Jungsoo sembari tersenyum.

"Dan orang itu adalah Axella. Dia yang akan menjadi satu-satunya orang yang akan menyelamatkan perusahaan keluarga dari ibu tirinya. Begitukah?"

"Iya. Dari sanalah Axella akan membalas rasa sakitnya atas apa yang telah dilakukan oleh ibu tirinya dan juga saudari tirinya itu."

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora